Quantcast
Viewing all 191 articles
Browse latest View live

Liburan Keluarga ke Taman Safari Puncak - Royal Safari Garden

TSI... Taman Safari Indonesia, adalah tempat wisata di Cisarua Puncak Bogor yang memiliki hawa sejuk dan segar. Berhubung dua anak saya libur sekolah selama seminggu jadilah saya rencanakan bawa mereka berlibur ke TSI ini. yeaaaayyyyy..... dikarenakan anak-anak cewe belum pernah ke taman safari jadi saya brief dulu nanti bakal begini begitu ada ini ada itu, gak perlu takut, nanti bangun pagi, berangkat pagi, dan bla bla bla. Briefing ini dilakukan mulai beberapa hari sebelum berangkat sampai pagi ketika keberangkatan, hal ini cukup penting karena anak-anak saya masih pada kecil-kecil yaitu 5 tahunan, 3 tahunan, dan 2 tahun.
Liburan saya rencanakan selasa dan rabu jadi saya ngalah ambil cuti supaya tempat wisata sepi dan lebih enak tentunya.




hari H tiba, malah anak -  anak cewe bangun duluan sebelum dibangunin. Selesai beberes akhirnya jam 5.30 sudah melesat melewati tol JOR yang sudah mulai padat dengan aktifitas. Sampai akhirnya masuk jam 07.00 di hotel Royal Safari Garden (RSG), kenapa stop dulu disini karena kami menginap disini dan mau ambil tiket TSI yang dapat harga khusus lo.... harga tiket normal dewasa adalah Rp. 150,000, anak-anak Rp. 140,000 nah kalau menginap di RSG kita bisa dapat tiket seharga Rp. 100,000 saja dan maksimal 3 tiket saja lumayan banyak penghematannya sekalian beli tiket untuk anak-anak sisanya dengan harga reguler. Karena masih kepagian dan TSI buka jam 9 jadi ya kita main-main dulu di hotel sambil lanjutin sarapan anak-anak.

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Feeding the fish

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Feeding the black goose




jam 8.30 lanjut masuk mobil dan naik ke TSI, sepanjang jalan banyak penjual wortel pada otomatis berdiri lihat mobil plat B menawarkan wortelnya, tapi kami gak beli karena istri saya sudah beli di pasar 2 Kg wortel biar puas. Masuk gate pukul 08.50 tinggal kasih liat tiket dari RSG dan bayar Rp. 15,000 saja buat mobil, selesai bayar mampir dulu ke toilet biar gak kebelet nahan pipis ketika safari journey

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Map Taman Safari Bogor



beberapa spot hewan hewan yang berani mendekati mobil tidak segan-segan menjilati kaca mobil minta jatah wortel sampai anak-anak pada heboh ketakutan campur senang juga. Ada juga hewan yang malah sengaja berdiri di depan mobil dan di klakson gak mau minggir, ya tinggal majukan mobil perlahan-lahan sekali saja akhirnya mereka menyingkir sendiri karena bersentuhan dengan mobil. Jangan lupa untuk tutup rapat jendela, lock jendela dan pintu ketika melintas di kandang tiger dan bear. Obey the rules sebelum menyesal mendapat masalah kemudian.
Beberapa jalanan juga sengaja dibuat banjir dengan air yang melintas ada 3 spot kalau gak salah dan ini malah jadi kesenangan saya dan anak laki-laki saya yang sulung buat tancap gas supaya air menyembur kemana-mana, hehehe






Safari journey ini menghabiskan waktu selama 1 jam dengan speed normal-normal saja untuk melihat-lihat, parkir di plaza Gajah dan meluncur ke baby zoo yang disambut dengan hujan lumayan deras untung sudah siap banyak payung, topi serta jaket.
di baby zoo ini selain bisa berfoto dengan hewan, kita bisa melihat juga beragam spesies kucing besar lewat kandang ala aquarium nya, kangguru, orang utan, harimau putih, dan yang paling menarik adalah Liger merupakan kawin silang antara Lion dan Tiger (entah disengaja atau tidak oleh masyarakat). Hasil kawin silang ini di klaim akan mempunyai penyakit dan umurnya tidak panjang. Perawakannya tetap besar seperti singa punya sedikit rumbai tapi ada totol-totol harimau juga dibagian kepalanya.


Berhubung waktu masih menunjukkan pukul 10 dan show pertama various animal pukul 11.30 kami keliling lagi sampai ke daerah air terjun dan akhirnya stop di pinguin. Karena masih hujan jadi di pingguin ini malah kami sendirian saja dan kami manfaatkan dengan piknik makan siang bersama pinguin, rupanya istri saya sudah bawa makanan dan nasi dari rumah. Alhamdulillah pengiritan lagi deh selain itu kapan lagi bisa makan sambil ditemani pinguin ya gak?


Image may be NSFW.
Clik here to view.
Miniatur pinguin

Selesai makan kembali lagi ke mobil dan menuju ke various animal untuk melihat pertunjukan hewan dan selesai pukul 12 kurang. Show selanjutnya masih pukul 13.30 jadi ada waktu jalan-jalan ke wahana permainan, untuk biaya masuk TSI ini sudah dapat free masing-masing permainan anak 1 kali bermain sayangnya ada beberapa wahana yang gak bisa dimainkan karena hujan cukup deras jadi mostly bermain di indor saja




Selesai bermain dan solat di mesjid siap-siap kembali menonton pertunjukan lumba-lumba pukul 13.00. Selesai 3 lumba-lumba menunjukkan kebolehannya lanjut dengan foto bersama lumba-lumba dengan kamera sendiri biayanya Rp. 25,000 / orang. 2 anak cewe udah diwanti-wanti sebelum berangkat tapi pas hari H takut dan nangis-nangis histeris, hehe ya namanya juga anak-anak.




Dari lumba-lumba naik lagi ke atas dengan jalan kaki ke atraksi cowboy pukul 14.00 yang menurut saya seru special effect ledakan, tembakan dan panahannya saja kalau ceritanya sih kurang menjual. Tapi disini dapat pengalaman baru juga lihat atraksi special effect ala hollywood dan anak laki-laki saya yang paling excited melihat tembakan dan ledakan yah memang dasar naluri laki-laki ya.
Selesai dari cowboy jalan seikit ke arah bawah ketemu dengan globe of death pukul 14.30 yang merupakan atraksi 4 motor didalam kerangkeng bola besi berputar-putar, anak motor masa gak liat atraksi motor sih. hahaha
selesai atraksi orang-orang pada sibuk foto dengan ridernya, saya sih pilih foto sama motornya dong sepertinya Honda CS1 yang sudah di modif racing.
Salut saya sama rider-rider muda ini karena komando hanya pakai isyarat jari saja lo oleh captain nya tak lupa skillnya serta keberanian tinggi sekali, salah sedikit bisa crash gak karuan pasti





Selesai atraksi motor jalan kaki lihat monyet jepang dan menyusuri terowongan dunia reptil yang tembusnya ada lumayan jauh dibawah parkiran dolphin. Dari sini masuk mobil dan mindahin ke arah tiger menunggu tiger show pukul 16.00.

Tiger show diawali dengan atraksi harimau Bengala dari India yang memanjat pohon setinggi 9 meter untuk ambil daging, setelah itu dilanjutkan atraksi 2 harimau dan keepernya alias pawang menunjukkan kebolehan. 


Selesai tiger show, niat hati mau lihat elephant show di plaza Gajah tapi karena hujan jadi di cancel shownya padahal sudah sengaja sisain wortel buat kasih makan gajah. Eh ada 1 gajah yang jalan-jalan di area show sementara yang lain pada berteduh, saya tanya pawang boleh kasih makan wortel gak dan ternyata boleh jadi ya kasih makan aja deh. Teringat 4 tahun yang lalu si sulung umur 1 tahunan kasih makan wortel ke gajah persis kaya gini. Anak anak cewe malah ketakutan dan menjauh, hahaha



pukul 17.00 akhirnya beranjak dari TSI menuju hotel diiringi hujan, dadah taman safari sampai ketemu lagi gitu kata anak-anak saya. Sebelum sampai ke hotel saya belok dulu ke resto Bumi Nini yang merupakan grup dari Bumi Aki yang pernah saya singahi ketika pulang dari touring Dieng yang artikelnya saya tulis disini


Image may be NSFW.
Clik here to view.
Map Royal Safari Garden

Pukul 19.00 check in hotel sempat was-was juga kalau jelek karena pesan di Komodo yang paling murah via internet check in seharga Rp. 580,000 net ditambah extra bed Rp. 181,500. Karena sepi jadi ditaruh di lantai dasar yang parkir mobilnya persis didepan kamar tapi kamarnya di pojokan depan-depanan sama kantor pegelola RSG. Gak apa lah kamar lumayan luas meski sudah terkesan kuno tapi tetap ada air panas and bath tube tanpa AC pun sudah cukup dingin. Anehnya kamar ini kalau pesan via phone or datang langsung malah ratenya Rp.700,000 an.


Image may be NSFW.
Clik here to view.
View depan kamar Komodo


Next morning dengan menahan lapar karena sarapan baru mulai jam 07.00 kami menuju ke resto di belakang lobby hotel yang menurut saya sih lumayan enak nih makanan disini. Sayang leopard sedang hamil jadi tidak ada di kandang aquarium di resto ini padahal menarik juga sarapan ditemani leopard. Selesai makan lanjut jalan-jalan ke pulau reptil yang tidak jauh dari kamar dan lanjut berenang di water park yang free untuk tamu hotel. Selain ada slide yang tinggi sekitar 20 meter ada juga lo kolam air hangatnya yang bikin betah berendam.




jam 10.00 kami check out tadinya mau lanjut main wahana permainan anak-anak ternyata kalau weekdays yang buka hanya permainan di game room saja tidak ada yang di outdoor, padahal dulu sempat lihat ada menunggang gajah, unta segala.
Supaya gak terlalu kecewa akhirnya turun aja ke Cimory mountain view tapi viewnya kurang cakep dan restonya biasa aja, akhirnya pindah lagi ke Cimory River view yang lebih bagus dan besar sayang hujan jadi gak jalan-jalan ke forestnya yang sekarang dikenakan tarif Rp.10,000 per orang. 





Cap cus pulang jam 13.00 mampir depan bengkel dan alhamdulillah sampai rumah pukul 15.00 via bogor dan jalan raya parung.






Upgrade Grand Livina - Led Bar

Led Bar..... atau led alis merupakan aplikasi lampu led yang saat ini sering digunakan di kendaraan bermotor. Sebetulnya led bar ini terdiri dari led kecil-kecil yang ukurannya lebih kecil dari kepala jarum pentul dan dibungkus oleh selongsong karet jadi berpendar semua bagian karet pembungkusnya seolah-olah tidak ada led yang kecil, yah mirip-mirip sama lampu neon panjang tapi bentuknya kecil dan elastis bisa di tekuk-tekuk.

Berawal dari DRL (daylight riding light) tipe plasma yang sebelumnya saya pasang (artikel disini) mulai pada mati di beberapa sektornya (kalau di foto gak kelihatan) dan mengamati bagian lampu depan mobil ada slot yang kosong, maka saya menyambangi toko asesoris mobil di BTC bintaro untuk pasang led bar.


Pemasangan led bar bagian depan memakan waktu yang cukup lama kalau ditotal sekitar 7 jam, memang diperlukan kesabaran karena harus bongkar head lamp dan di lem lagi. Power DRL baru ini ikut ke kontak supaya selalu menyala ketika mesin menyala jadi harus tarik kabel ke dalam dashboard, ambil setrum dari pengatur kaca spion sekalian pasang sekering 10 amp didekat situ. DRL plasma saya dulu sih ambil setrum dari sekering EFI tapi pihak bengkel tidak mau pasang di situ lebih prefer ambil setrum langsung dari dashboard. Kok gak sekalian pasang projector or devil eyes yang lagi trend? wah enggak deh, mobil jadi keramean and kurang elegan....

Image may be NSFW.
Clik here to view.
DRL plasma yang lama dibagian bawah.
Lihat bagian head lamp ada slot menyerupai huruf L untuk posisi DRL

Apakah mata bagian depan saja yang operasi mata? oh enggak juga yang belakang pun saya utak - untuk pasang led bar. Seperti kita ketahui all new grand livina (ANGL) ada mika lampu di bagian bagasi yang bagian tengahnya adalah lampu mundur, nah ini juga saya pasang led bar warna merah dan ikut jadi lampu kecil jadi tambah meriah bagian belakangnya. Bagian lampu rem asli tidak saya kasih led bar karena takut lampu rem tidak kelihatan dan membahayakan malah. Ini bersamaan dengan lampu depan jadi pengerjaan juga sama sekitar 7 jam

Image may be NSFW.
Clik here to view.
kondisi normal tanpa injak rem

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Injak rem tanpa lampu kecil
Image may be NSFW.
Clik here to view.
Lampu kecil on tanpa injak rem

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Lampu kecil on plus lampu sen


damage cost? bagian depan karena pakai yang 1 warna 60 cm saja kena Rp. 650,000 ada tipe yang dua warna ketika nyalakan sen dia akan berkedip kuning (Rp. 850,000) dan ada lagi yang kedipan kuning berjalan. Bagian belakang pakai warna merah saja 60 cm dan sedikit di modif buat potongannya untuk dipasang di bagian atas lampu rem jadi Rp. 1,000,000. Mahal karena ongkos bongkar 4 lampu. Totalnya jadi Rp. 1,650,000 diluar tip, alhamdulillah bisa tampil beda mobilnya malah mirip toyota Sienta.

Aplikasi lampunya juga bisa beraneka ragam, bisa diubah ikut ke lampu rem atau DRL ikut di lampu kecil juga bisa-bisa saja tergantung yang punya mobil maunya gimana.

Kelemahan? DRL tipe led bar buat bagian depan ini menurut saya kalau siang-siang terik kurang terang agak samar saja karena lumens nya tidak setinggi yang tipe led satuan, belum lagi di ANGL tertutup 2 mika bagian DRL ini (bagian berbentuk huruf L). Kemudian kelemahan lainnya ada kemungkinan bocor bagian lampunya karena di bongkar-bongkar

Mau lebih murah? beli aja di tokopedia led bar merek AES, nanti tinggal pasang di toko lampu mereka sudah biasa masangnya dan pasti gak semahal di toko asesoris mobil.
Buat motor apakah bisa? bisa juga tinggal ke tukang lampu aja buat bongkar lampunya.

semoga berguna......














Touring to Puncak - Cimory Forest

Puncak..... tiba-tiba terbesit keinginan untuk satmori ke Puncak pada Sabtu lalu, tadinya mau pergi berdua aja sama istri tapi apa daya si mas anak saya yang paling besar merengek mau ikut. Oh well, ya sudah kita ajak aja deh. Mengingat si mas ini belum pernah diajak touring jarak jauh maka sebelumnya kita brief dulu nanti touring bakal apa plus tidak lupa adik-adiknya juga di brief nanti bakal ditinggal dari pagi sampai siang Kalau sekedar riding dibawah 50 km sih udah beberapa kali diajak si mas ini tapi naik mocil matic.




05.30 perjalanan di mulai dari Bintaro, berhubung breket side box lagi di bawa untuk di add on breket top box jadi si biru saya pasangkan side bag 7 gear yang setahun lebih beli belum pernah dipakai. Biar gak sepi dan ramai jadi kami ber tiga pakai bluetooth communicator review ada saya tulis disini, jadi enak bisa tetap ngobrol tanpa harus teriak-teriak.
Dari rumah jalurnya lewat BXC sekalian lihat gedung Panin yang belum roboh juga lanjut ke per empatan duren, mesjid Ciputat, lanjut jalan raya Parung, langsung naik ke Puncak serta finish di Resto Bumi Aki Puncak. Di resto sarapan sambil menikmati hawa dan pemandagan tidak lupa sambil lihat-lihat moge yang berseliweran, nah ini bagian saya dan si mas yang paling excited. hehe




Total perjalanan adalah 2.5 jam karena jalan bertiga dan bawa si mas jadi beberapa kali berhenti dari yang duduk di depan kemudian pindah ke tengah lalu balik lagi ke depan, paling nyaman sepertinya ketika didepan posisinya di tengah malah rewel dan gak enak katanya. Didepan apa gak kena angin? nah itulah kelebihan motor berfairing karena tidak terkena angin sama sekali sudah dihalau oleh windscreen. Duduk didepan si bocah juga tidak duduk di jok sendiri karena posisi saya riding akan terlalu mundur jadinya si mas ini duduk diatas paha saya seperti dipangku saja.

Selesai sarapan di Bumi Aki, lanjut lagi turun ke Mesjid Attawun untuk solat Dhuha dan foto-foto. Dari mesjid turun lagi me Cimory Riverside karena weekend maka sudah satu arah naik tapi untuk motor tidak masalah bisa melipir jalannya dan relatif lancar saja. 




Liburan kemarin bawa mobil sempat mampir kesini tapi tidak singgah ke Forestnya karena hujan, nah berhubung cerah jadi kita mampir ke rain forest. Ternyata bagus dan recommended banget Cimory forestnya bayar Rp. 10,000 per orang dan dapat juga susu kedelai untuk masing - masing orang. Di Forestnya ini selain taman juga banyak binatang antara lain Aligator fish, burung merpati, sapi, beberapa spesies merak, kelinci, dan rusa. Suasana makin adem dan damai ditambah rimbunnya tanaman dan suara air sungai. Kelihatannya masih mau dikembangkan lagi kedepannya mini zoo ini, karena masih ada persiapan lahan ke bagian belakangnya. 














Pukul 11.00 lanjut turun dari Cimory langsung gas kota Bogor dan mulai bermacet ria setelah sebelumnya sempet adem di Tajur karena hujan eh masuk kota Bogor malah kering. Istri mulai kepanasan karena badan rangkap jas hujan dan naik moge, hehehe
Setelah short break dan hidrasi di Sholeh Iskandar Bogor lanjut gas ke Pasar Parung dan belok ambil arah ke BSD dan mulai melambat lagi karena ambil tengah jalan berhubung jalur mobil macet ber kilo-kilo meter sebelum masuk daerah Taman Tekno. Alhamdulillah sampai rumah lagi pukul 14.00

Si mas apakah kapok ikutan touring? eh alhamdulillah enggak lo katanya meski waktu break terakhir di Bogor kelihatan capek banget, hehe tahan banting juga ya dan selama perjalanan gak rewel. Waktu di daerah kebun teh puncak juga saya bawa agak kencang dan cornering masih kalem aja malah kakinya mau ikut di sentuhkan ke aspal. 
Nah si Biru sendiri gimana boncengan ber tiga? tetap mantap dan sip meski sudah ditambah riser shock bikinan lokal (artikel disini), cornering juga tetap mantap buat abisin chicken strip. Hanya saja karena beban bertambah jadi rem berkurang sedikit kemampuannya












Safety Riding - Honda WMS

Safety Riding...... sudah ketiga kalinya saya ikutan lagi safety riding, kok gak bosan-bosan? ya ilmu itu harus dikejar terus dan harus diupdate terus toh? selain itu keamanan atau safety tetap menjadi prioritas kita semua dalam berkendara, ingat keluarga menunggu dirumah!. Lagipula kali ini ikutan yang gratis di sponsori Honda Wahana Makmur Sejati yang bertempat di Jatake Tangerang.


Di kantor saya sebelumnya sempat diadakan kelas teori safety riding, kemudian kawan inisiatif cari training yang handal dan kompeten. Alhamdulillah dapatlah link ke safety WMS ini dan langsung daftar and di schedulekan harinya. 


Ketika sampai di pagi hari jam 09.00 kami sudah disambut oleh para instruktur, cofee break refreshment, dan baju seragam yang sudah dipersiapkan. Selain seragam, motor berserta riding protection juga sudah dipersiapkan lo total ada 13 motor Honda yang bisa dipakai di area training, antara lain CB150R, Megapro, Revo, dan Vario. Apakah diperbolehkan pakai motor sendiri? boleh saja asal motornya Honda. Lagipula ogah naik motor sendiri kalau jatuh kan sayang ya. 


Image may be NSFW.
Clik here to view.
Line up motor untuk training

Sesi awal dimulai dengan sesi di teori di kelas dipandu oleh pak Siswanto, di kelas ini sangat di tekankan bahwa riding attitude, skill, dan patuh pada aturan sangatlah penting. Setelah sesi kelas dilanjutkan di lapangan yang dipandu oleh mas Adi "jotos" Sucipto yang merupakan langganan juara kompetisi safety riding di Jepang



Image may be NSFW.
Clik here to view.
Sesi kelas

Persiapan sebelum berkendara


  • Cek ketersediaan bensin dan buka tutup tangkinya. 

  • Cek kemampuan rem depan belakang. 

  • Cek lampu, sein, dan klakson. Ini modal utama kita agar dapat dikenali oleh pengendara yg lain.

  • Cek tekanan dan level keausan ban. Cara cek keausan ban adalah cari tanda segitiga kecil di samping ban dan tarik garis lurus ke arah permukaan ban (posisi TWI atau thread wear indicator). Ada benjolan kecil di sela2 kembangan. Jika benjolan tersebut sdh sama dengan kembangan berarti ban sdh aus.

  • Gunakan kelengkapan berkendara - helm, sarung tangan, jaket dan sepatu. 
Helm usahakan pakai yg full face. Tapi jika harus pakai yg half face maka pilihlah yg ukurannya benar2 pas agar helm tidak bergoyang begitu juga untuk helm full face
  • Pemanasan yang cukup terutama di bagian tangan dan kaki.

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Pemeriksaan sebelum berkendara

Riding Position
  • Kepala tegak lurus ke depan.

  • Bahu dan punggung rileks.

  • Tangan menekuk sedikit tapi tidak boleh melebihi lebar stang. Posisi rileks agar getaran stang dapat diredam oleh tangan.

  • Letakkan tangan di tengah grip gas. Patokannya lebar satu telunjuk dari pinggir grip. 

  • Jangan meletakkan jari di tuas rem dan kopling. Hindari mengerem sambil nge-gas. Fokuskan jari-jari tangan untuk full memegang grip agar didapatkan handling yg maksimal.

  • Kepit tangki dengan paha. Untuk motor bebek dan matic, kaki harus lurus ke depan dan sejajar bodi motor. Posisi duduk yg paling enak adalah ketika baru pertama meletakkan pantat di jok. Jika dirasa sdh kurang nyaman, berdirilah dan duduk kembali.

  • Posisikan ujung telapak kaki kanan secara ringan di atas tuas rem belakang. Posisi telapak lurus ke depan. Telapak kaki kiri posisinya di atas tuas perseneling. Usahakan menggunakan sepatu berhak agar posisi telapak kaki tidak bergeser.



Braking dengan kecepatan 40 km/jam:
  • Rem belakang saja: berhenti setelah 20 meter dan ban belakang sliding.
Image may be NSFW.
Clik here to view.
Rem belakang only

  • Rem depan saja: berhenti setelah 16 meter dan cenderung stoppie.
Image may be NSFW.
Clik here to view.
Rem depan only

  • Rem kombinasi: berhenti setelah 8 meter
Image may be NSFW.
Clik here to view.
Rem kombinasi


Tips mengerem (panic brake): rem dengan kombinasi depan belakang. Kepit tangki dengan kuat. Jangan mengurangi gigi atau tarik kopling. Biarkan mesin yg membantu pengereman. Tekan kopling dan kurangi gigi ketika motor sudah berhenti. Apabila kopling di tarik duluan dan menggunakan rem belakang saja motor akan berhenti di atas 8 meter

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Rem belakang only plus kopling di titik pengereman





Manuver / Slalom / Cornering

  • Tangan harus santai namun tetap kuat untuk menarik ulur stang.

  • Ketika berbelok, posisikan badan sejajar dengan motor. Belokkan stang untuk mendapatkan sudut yang sesuai.

  • Ketika berbelok, rem di titik pas sebelum berbelok dan pindahkan gigi turun. Beloklah dengan gas digantung. Ketika motor sdh mulai lurus, naikkan gas kembali.

  • Lakukan manuver dengan satu kali gerakan, jangan putus - putus dan ragu - ragu

  • Jangan tambah gas atau gunakan rem depan ketika setir berbelok bisa jatuh atau melebar manuvernya

  • Body position ketika tambah gas sedikit membungkuk ke depan ketika breaking atau mau belok body tegak kembali

  • Ketika slalom butuh mengurangi kecepatan gunakan rem belakang
Image may be NSFW.
Clik here to view.
Antri slalom course

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Slalom and cornering course

Narrow plank (berkendara di satu garis lurus dengan sangat lambat)
Posisikan badan diam, kepit tangki, hanya gunakan rem belakang dengan berulang kali serta sedikit-sedikit bersamaan dengan buka kopling dan sedikit gas. Gerakkan stang ke kanan-kiri untuk menjaga keseimbangan. Teknik ini usefull di jalanan macet supaya tidak turun kaki ketika macet atau ketika banjir. Level instruktur sih jarak 6 meter bisa 42 detik, bingung sampe yang lihatnya.

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Antri narrow plank

Di sesi praktek ini berulang kali instruktur memberi tahu tidak perlu takut jatuh disini karena kita berada di track aman tidak ada lalu lalang kendaraan berat hanya ada teman yang beberapa detik dibelakang. Saya kemarin pakai honda CB150 gas pol seringnya di gear 1 saja buat di slalom course tapi gak jatuh juga meski sering slide ketika injak marka jalan.
Disini ada juga Honda CB650F dan CB500R tapi sayang gak boleh dipakai latihan jadi ya kita pakai buat foto-foto saja
Beberapa hal memang berbeda tekniknya dengan teknik safety riding saya dari kepolisian yaitu:
  • Riding position motor matic kalau di kepolisian diajarkan kaki rider ada di footstep belakang sedangkan di WMS diajarkan kaki didalam dek dan lurus.
  • Cornering / Slalom di kepolisian pakai teknik counter weight seperti moto cross, di WMS badan lurus dengan motor
  • Teknik meremas kopling tangan kiri hanya 2 jari saja, di WMS pakai 4 jari
standar cara riding di jepang ini memang selain standar di safety riding juga di kompetisi slalom seperti gymkhana jadi body rider lurus dengan body motor tidak lebih keluar atau lebih kedalam.
gimana menyikapinya? ya kalau saya sih ambil yang paling enak saja yaitu kaki rider di footstep belakang, counter weight, dan 2 jari untuk kopling. 
Safety riding instruktur dari kepolisian bisa dilihat disini
Image may be NSFW.
Clik here to view.
Pulang belajar mampir ke Curug sekolah para pilot

Special thanks to tim safety WMS dan Honda 

Touring to Pantai Sawarna

Pantai Sawarna..... terletak di Kabupaten Banten sekitar 1 jaman dari Pelabuhan ratu ke arah Barat jadi pilihan touring pada tanggal 26 - 27 November bersama saya dan rekan-rekan kantor. Sekitar 2 tahun lalu sempat berencana ke Sawarna tapi cancel karena sesuatu hal jadi hanya sampai pelabuhan ratu saja. Perjalanan touring kali ini diikuti oleh 13 motor dan saya tidak pakai si biru tapi pakai si putih bongsor punya bapak saya dan bapak saya ikut serta dibonceng. Jadi teman si putih adalah 2 honda beat, 2 Nmax, 1 Jupiter MX, 1 X-ride, 1 Vixion, 1 Estrella, 1 R25, 1 ER6N, 2 HD, dan 1 buah safety car yang bukan towing car ikutan dibelakang.




26 Nov 2016
Tikum utama adalah di Shell Pajajaran Bogor, sedangkan rombongan saya pecah jadi 2 yaitu yang dari arah Timur via jalan raya Bogor dan dari arah Selatan via jalan raya Parung. Sekitar pukul 7.45 baru kami berangkat dari Shell Bogor via Tajur - Ciawi kemudian stop di SPBU sebelum per tigaan ke Cikidang. Sialnya ketika parkir di jalan keluar pom bensin yang menurun eh si putih bongsor tiba-tiba meluncur turun sendiri dan jatuh menimpa gerobak tukang buah. hiks.... alhasil beberapa tempat lecet termasuk di windshield. Mungkin tidak akan terjadi kalau di setir saya miringkan ke kanan bukan ke kiri, lebih aman lagi kalau tidak parkir di turunan ya.

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Sebelum berangkat di Shell Bogor

Setelah break lanjut masuk ke jalur Cikidang, ini baru kali pertama saya lewat jalur ini. Overall adalah sepi, jalanan mulus, sempit, pemandangan bagus, banyak tanjakan dan turunan parah serta yang penting adalah banyak tikungannya. Ada 1 spot turunan kemudian nikung 125 deg ke kiri sambil nanjak dan banyak lagi yang seru-seru. Karena si putih bongsor ini cuma 200 cc dan berboncengan serta saya bawa tool kit and tas samping jadinya ya ngos-ngos an juga mesinnya menghadapi tanjakan terjal, mungkin beda cerita kalau saya pakai si Biru cuma tinggal sentil-sentil gas aja. Saya memang penyuka tikungan tapi cukup frustasi juga pakai Burgman ini karena boncengan dan beban berat jadi sering mentok kanan kiri parahnya mentok nya bukan di standar tapi di dek tengah yang dari plastik. Ganti gaya dengan teknik menikung hanging on bike juga kagak ngaruh masih kena juga, alhasil ketika tikungan tajam harus banyak mengurangi kecepatan. Harley pun dibuat mati menyerah juga di jalur ini dan terpaksa stop dulu karena rem belakang blong dikarenakan selang rem melar kebanyakan pakai rem.

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Dek bawah bagian pinggir yang terseret aspal

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Cover CVT yang sepertinya ikutan terseret aspal juga

Alhasil jam 10.45 baru sampai ke pasar ikan Pelabuhan Ratu dan lanjut lunch di lantai atas pasar ikan. Disini semua ikan pasti fresh dan nikmat, benar saja semua pada kalap waktu makan ikan yang fresh. Biaya makan habis 1.2 juta untuk 17 orang yang makan, selesai makan jam 13.00 cepat-cepat jalan lagi sebelum kantuk menyerang. Tidak lupa belanja ikan dulu buat oleh-oleh orang rumah.


Pelabuhan ratu ke Sawarna tidak terlalu banyak tikungan tapi kembali dihadapkan pada tanjakan dan turunan curam tidak lupa berhenti di satu spot indah dimana bisa melihat pemandangan teluk yang indah.






Setelah berjalan lagi nanti kita berbelok ke arah kiri masuk ke jalan yang lebih kecil ke arah desa Sawarna, disini jalan ada beberapa spot yang rusak tapi mendekati desa Sawarna kembali lagi bagus dan agak lebar. Kami menginap di Andrew home stay yang letaknya ada persis di sebelah jembatan tapi kami pesan kamar pasir putih yang posisinya harus menyebrang jembatan sekitar 400 meter. Mobil dan 2 HD kami parkir di bangunan penginapan yang ada di pinggir jalan utama dikarenakan jembatan yang ada hanya cukup dilalui motor kecil saja, HD yang seri Ultra cukup riskan kalau dipaksakan lewat karena tidak muat.


Image may be NSFW.
Clik here to view.
Pinjam dulu ya mas



Pukul 15.00 setelah selesai taruh barang dan parkir motor di kamar pasir putih kami lanjut jalan kaki ke pantai pasir putih sekitar 200 meter dan bermain air tentunya. Di jalan kecil menuju pantai banyak sekali homestay bertebaran kalau datang kesini mendadak bisa pilih-pilih tidak perlu kuatir kehabisan sepertinya karena memang banyak sekali, belum lagi yang ada di pinggir jalan utama


Image may be NSFW.
Clik here to view.
Sawah sebelum ketemu pantai

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Suasana di jalan setelah menyebrang jembatan


27 Nov 2016
Pagi hari dibuka dengan sarapan bersama kemudian menggunakan motor lanjut lewat jalan dalam menuju ke pantai Tanjung Karang yang khas dengan 2 buah karang besar yang menjulang, disini ombak di pantai tidak terlalu besar karena sudah pecah duluan oleh gugusan karang.
Image may be NSFW.
Clik here to view.
5 kamar di satu areal berpagar isinya rombongan kami semua





Perjalanan pulang dipilih lewat Cibadak yang jalanan lebih lebar dan tidak seganas Cikidang tapi ya lebih ramai jalanannya. Sempat juga terjadi accident dimana motor beat pop menyundul pick up untung tidak sampai terjatuh. Jalanan Cibadak meski relatif mudah tapi lebih ramai dan ada beberapa spot yang jalannya rusak. Setelah berangkat dalam kondisi kering ketika di Ciawi alhamdulillah dikasih hujan deras dan sekitar pukul 15.00 kami sudah sampai di rumah masing-masing
Thank you all riders, sampai ketemu lagi tahun depan......

Review Metzeler Feelfree Scooter

Feelfree..... salah satu varian dari Metzeler untuk ban motor skuter jadi pilihan bapak saya untuk disematkan ke Suzuki Burgman nya. Ban yang merupakan unsur terpenting dari motor memang harus diutamakan dan dipilih yang bagus kualitasnya. Feelfree dipilih untuk menggantikan ban IRC bawaan dari Suzuki yang sudah mulai menipis karena pemakaian. Tempo hari saya sempat rasakan sensasi berkendara dengan feelfree sejauh kurang lebih 350 km ++ ketika touring ke pantai Sawarna






Maxi scooter sekelas Burgman peruntukannya mostly di jalanan perkotaan dengan aspal yang relatif mulus dengan demikian pastilah desain ban nya didesain untuk running di aspal perkotaan. Perlu diingat juga bahwa scooter dengan ring ban yang kecil (Burgman 13 inch depan dan 12 inch belakang) beda sekali bantingannya kalau kita biasa naik motor dengan ring 17 terutama kalau melewati jalanan rusak atau bergelombang.



Performance
Mostly ketika touring ke pantai Sawarna jalanan yang dilalui dalam keadaan kering dan motor saya kendarai berboncengan serta digendoli side bag dibagian buritan. Center of weight Suzuki Burgman juga menurut saya rendah dulu sempat saya test melewati jalanan top hill gak mau terbang motornya, hehe beda ketika saya naik si biru ninja 650 atau honda beat saya yang selalu bisa terlontar ke udara.



Tikungan-tikungan di area Cikidang dengan mudah dilibas oleh Burgman sampai kadang saya dibuat frustasi..... frustasi karena dek bagian bawah selalu bergesekan dengan aspal kalau terlalu tinggi speednya, padahal kan lebih enak nikung di speed tinggi ya. Beragam teknik sudah diterapkan terutama dengan posisi hanging on bike supaya posisi motor tidak terlalu miring tapi tetap gagal juga dek bagian bawah bergesekan terus sampai bapak saya bilang awas nanti bolong pastik dek nya, hahaha mungkin kalau dek bagian bawah dikasih plat besi bisa percikan api terus yang terlihat. Bahkan area cover CVT sebelah kiri pun ikutan jadi korban keganasan tikungan Cikidang. Hmmmm..... seandainya ini motor lebih tinggi sedikit saja ya





Pengereman juga dibilang sangat terbantu terutama saya lebih merasakan ban belakang yang lebih erat grip nya ketika melakukan pengereman dibandingkan ketika pakai IRC dulu. Untuk ban depan menurut saya masih so so sama saja seperti performa IRC

Ketika melintasi sambungan aspal dan beton yang memanjang juga motor lebih stabil tidak seperti IRC dulu yang sering oleng dan cenderung limbung.

Performa di jalanan rusak juga menurut saya soso saja karena cenderung melintas di kecepatan rendah, yah ring ban yang kecil membuat melintas di jalan rusak memang tidak nikmat bro.

Jalanan hujan deras dan gerimis juga gripnya saya acungi jempol masih bisa pede cornering and high speed karena performa pengereman yang juga baik.

Millage
Belum sempat terlihat tanda-tanda keausan pada ban mengingat ban ini baru jalan dibawah 5,000 km. Claimnya di website sih long millage tapi pembuktian dilapangan lah yang akan berbicara nanti




Cons
Cukup sulit saya cari kekurangan produk ini apa, mungkin karena Burgman hanya 200 cc jadi tenaga yang keluar segitu-gitu saja tidak bikin kewalahan bannya. Bisa jadi ketika cc lebih besar bisa saja ada efek sliding ketika menikung atau selip karena tenaga yang terlalu besar. Sayang saya tidak sempat test untuk efek aquaplanning nya karena memang tidak ketemu genangan air tipis selama di perjalanan.




Verdict
Bagi anda penyuka performance dan cornering ban ini cukup layak dijadikan pilihan, kalau dulu pakai IRC tidak pernah sampai sentuh aspal tapi dengan Metzeler Feelfree bisa sampai bergesekan dek bagian bawahnya or even cover CVT nya.
semoga berguna.....



Review Michelin City Grip Pro

City Grip Pro.... salah satu varian dari produsen ban Michelin jadi pilihan saya menggantikan FDR sport XR evo yang terpasang di si putih unyu motor beat istri saya. Review FDR sport XR evo ada di artikel sini. Cukup puas pakai FDR yang merupakan ban lokal apalagi dengan performancenya hanya saja millagenya yang pendek, ban belakang sudah habis grip tengahnya di sekitar 7200 km, kalau melibas marka jalan sambil gas pol sudah sering slide ban belakangnya.

City Grip Pro ini jadi pilihan saya mengingat saya sering gas pol beat pop ini karena terbiasa menunggang ninja 650, hahaha jadi saya pilih lah ban yang gradenya diatas FDR, harganya pun untuk 2 ban selisih sekitar 100 ribu lebih mahal dari FDR, tidak terpaut jauh bukan? Ban city grip pro ini buatan Thailand tidak seperti pilot road 4 yang terpasang di Ninja saya yang buatan Spain.


Saat ini ban baru berjalan sekitar 700 km saja dalam jangka waktu 2 bulan, lambat memang karena lagi senang berpetualang and riding pakai si biru buat ke kantor lanjut weekend pakai silvi si roda empat. Malah ini honda beat seringnya jadi weekend warrior, si ninja malah istirahat waktu weekend.

Si putih unyu ini saya kasih size 80/80 untuk depan dan 110/80 untuk belakang sama seperti ketika pakai FDR. Desain dari Michelin City Grip Pro ini tidak ada desain spesial yang dikhususkan untuk ban depan atau belakang tapi ada petunjuk di side wallnya kalau untuk ban depan arah kembangannya dibalik tidak seperti yang dibelakang, tentunya ini diperuntukkan untuk meningkatkan grip ketika melakukan pengereman.

Setelah jalan 700 km itu gimana sih rasanya? cekidot....
Performance
Motor sudah saya bawa dalam keadaan hujan deras, gerimis, light offroad, dan dry road. Perbedaan dengan FDR saya rasakan ketika di jalan basah untuk city grip ini lebih terasa gripnya dan hampir tidak pernah selip ketika melibas marka jalan dalam kondisi basah maupun kering.
Pengereman untuk bagian depan masih terasa lebih pakem FDR tapi perbedaan sedikit saja, bagian belakang sama pakem nya dengan FDR.
Cornering feel juga sama saja dengan FDR begitu juga dengan ketika melibas light offroad.
Most of all ban ini lebih unggul performancenya ketika jalan basah jika dibandingkan dengan FDR




Millage
Memang baru jalan sekitar 700an km saja dan belum terlihat tanda-tanda keausan. kalau saya perhatikan sih setelah jalan sekitar 100 km baru rambut-rambut yang ada di bagian tengah alur ban pada hilang baik itu di depan belakang maupun ban depan.
Nanti akan saya update lagi ketika tanda-tanda keausan mulai tampak


Kekurangan
So far kekurangan sih belum dapat ya selain harganya untuk depan belakang 80/80 and 110/80 sekitar 550 ribu dan kalau hujan atau becek cipratannya lebih kemana-mana jadi lebih kotor motornya (idem dengan pilot road 4 di ninja saya).





Verdict
Michelin City Grip Pro sangat cocok digunakan unutk motor dengan cc kecil atau matic dimana power dari motor bisa di handle dengan sempurna oleh ban, digunakan untuk motor dengan cc besar mungkin bisa juga tapi saya kurang tau performance akan seperti apa. Penampilan motor pun jadi lebih memikat karena desain ban ini cukup menarik, sempat ketika ganti ban ada orang lain komen kalau bannya keren.
Lebih jauh untuk upgrade ban motor bisa dibaca di artikel ini

Semoga membantu..............



Pengunaan Led Bar / Led Alis - Ninja 650

Led alis.... or led bar jadi bahan modifikasi saya selanjutnya dan yang jadi korban adalah si biru alias ninja 650. Sebelumnya sudah saya aplikasikan di DRL silvi si roda 4 saya yang artikelnya saya taruh disini. Sebelumnya si biru sudah pakai DRL di dashboard dan lampu senja yang keduanya warna biru, berhubung motor-motor keluaran terbaru dan juga mobil pada pakai DRL led akhirnya saya putuskanlah untuk facelift sekalian si biru.


Image may be NSFW.
Clik here to view.
DRL lama di atas dashboard
Harga modalnya led merek AES panjang 30 cm saya tebus seharga 140 ribu di tokopedia (1 warna), dan biaya pemasangan adalah 200 ribu saja di tukang lampu bisa sekalian poles-poles and servis mika lampunya juga jadi bening lagi.


Sedangkan powernya saya ikutkan ke lampu kecil dan lampu kecilnya saya cabut saja dan jadinya seperti ini


dan sekarang tampilan terbarunya, enjoy.....
Image may be NSFW.
Clik here to view.
Kontak on


Image may be NSFW.
Clik here to view.
Lampu utama on

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Lampu utama & jauh on

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Semua lampu plus lampu sorot on


semoga bermanfaat....



Review Honda BRV VS Grand Livina SV

BRV...... mobil keluar Honda ini jadi pilihan ortu saya menggantikan Fortuner TRD yang reviewnya saya tulis disini. BRV kalau boleh dibilang adalah 1 tingkat diatas mobilio kelasnya dan juga harganya. Supaya enak review kali ini saya bandingkan saja dengan Grand Livina karena GL ini adalah mobil keluarga saya yang ada di rumah dan selalu saya bawa.
Liburan kemarin saya berkesempatan pakai BRV untuk touring keluarga ke Puncak Darajat Garut dengan isi 4 orang dewasa dan 3 anak-anak serta full barang dibagasi. Nah, kira-kira gimana impresi selama kurang lebih hampir 700 km bersama? cekidot.....





Sebelum saya mulai perlu saya jelaskan terlebih dahulu kalau BRV bapak saya ini sudah ada upgrade nya terlebih dahulu yaitu: TBS (throttle body spacer) merek Raser, filter udara Ferrox, upgrade pengapian (wiring khusus ke kepala busi and accu) yang saya lupa namanya, heat insulator di kap mesin (harusnya ngaruh ke pengedapan suara), peredam suara di lantai serta semua pintu plus karpet dasar.



Eksterior
BRV yang termasuk MPV ini masih satu golongan juga dengan grand livina, kalau boleh dipadukan head to head termasuk harganya juga BRV type E bisa di adu dengan GL yang highway star. Kalau dibandingkan dengan GL yang type SV punya saya (review ada disini) masih kejauhan bedanya terutama di body kit bagian luar dan bagian interiornya. Serta desain dari BRV ini yang lebih macho dibandingkan GL yang cenderung lebih kalem dan soft. 
Yang saya suka dari BRV ini adlaah bagian muka dan sampingnya meski bagian belakang perlu di rubah sedikit supaya lebih sangar




Performance
Beberapa kali mengendarai mesin Honda roda 4 menurut saya Honda itu memang paling enak di tarikannya dan ini terbukti di BRV bapak saya dengan colek - colek gas sedikit saja mesin lebih gampang larinya dan tidak ada kick down dari sistem CVT mungkin ratio CVT juga beda tidak seperti GL punya, karakter seperti ini cocok sekali untuk pemakaian di dalam kota. 
Berbeda dengan GL dengan muatan kurang lebih sama cenderung kick down meski pakai bensin V power atau pertamax, tapi GL saya belum pakai TBS Raser sih nanti kalau sudah saya pasang akan saya beritahu ada perbedaan tidak karena menurut bapak saya paling banyak ngaruh ya setelah pasang TBS Raser.


Ketika di tanjakan curam atau menyalip kendaraan di jalur menanjak seperti ke Puncak Darajat dan menuju Sumedang - Majalengka sering saya paksa turunkan perseneling ke L karena di S masih kurang melaju mobilnya sayang saya tidak bisa bandingan apple to apple dengan GL ketika di Cipularang paling banter saya pakai O/D off or setara dengan S di BRV.


Pada high speed (120 kpj up) sepertinya mesin BRV lebih terdengar raungannya begitu juga RPM nya tidak seperti mesin GL yang masih lebih relax RPM nya, mungkin ini kompensasi dari besarnya torsi di RPM bawah sehingga top speed di korbankan tapi saya tidak test ya top speed berapa dengan BRV ini.


Kemampuan manuver mobil pun kurang lebih sama antara BRV dengan GL, BRV dengan ground clearance tinggi di compensate dengan shock breaker yang lebih stiff dan ini merupakan hukum alam ya karena kalau dibikin lembut malah gampang terguling and manuver jadi geal geol.
Sedangkan GL dengan ground clearance lebih rendah maka shock breakernya lebih lembut.


Ground clearance yang lebih tinggi dari BRV akan membuat kita lebih pede ketika naik ramp atau turun ramp yang agak terjal sudutnya, hal ini tidak bisa didapatkan dengan naik GL yang cenderung kandas di bagian bemper depan dan bagian belakang apalagi kalau type highway star jadi lebih pendek lagi ground clearance nya karena ada body kit.


Kemampuan pengereman pun menurut saya sama saja tingkat kepakeman nya dengan muatan yang kurang lebih sama.


Kenyamanan
Satu nilai lebih BRV dibanding GL adalah ketika menutup pintu tidak perlu effort berlebih, bisa jadi perbedaan di material karet pintunya tidak seperti GL yang lebih butuh tenaga apalagi nutup pintu bagasi GL harus agak "dibanting" baru tertutup rapat, harus diakali dengan buka sedikit kaca jendela atau pintu di GL. Di BRV kalau nutup pintu itu cukup plek plek saja bunyinya tidak perlu sampai bruk bruk.

Kekerasan jok juga sama saja tapi kekurangan terbesar BRV adalah jok baris ketiga nya yang tidak bisa dilipat rata dengan dek floor begitu juga dengan baris keduanya. Menurut saya hal ini adalah kompensasi dari desain yang mengutamakan tingginya ground clearance.
Berbeda tidak sepeti GL yang bisa rata semua mulai dari baris ketiga sampai baris kedua, meski bagian ground clearance dikorbankan



Pada BRV juga tidak ada under floor compartment di bagian bagasi hanya ada kompartemen mini aja disebelah kanan dan kiri bagian belakang, berbeda dengan GL yang mempunyai kompartemen dibagian bagasinya merangkap tempat ban serep.

Kaca film bawaan Honda dengan merek Huperoptik juga terasa lebih gelap dibandingkan solar gard bawaan GL. Setelah lebih gelap maka BRV sudah dilengkapi dengan double blower tidak seperti GL yang single blower saja dibagian depan

BRV menurut saya menang banyak di bagian dashboard dan setelan AC yang sudah digital seperti Fortuner sehingga terlihat lebih mewah, berbeda dengan GL yang masih analog semua hanya sayang saja tidak ada monitor untuk di second row jadi kalau perjalanan jauh anak-anak yang nonton DVD berebutan pindah ke depan atau di antara first row seat.

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Interior BRV

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Dashboard BRV


Image may be NSFW.
Clik here to view.
Interior GL
Image may be NSFW.
Clik here to view.
Dashboard GL

Meski sudah upgrade bagian peredaman suara tapi suara raungan mesin BRV lebih jelas terdengar dibandingkan dengan GL saya yang masih standar tanpa penambahan peredaman lagi, mungkin perlu ditambahkan lagi peredam di bagian mesin BRV ini. Begitu juga dengan suara klakson yang lebih jelas terdengar di BRV dibandingkan dengan GL, kadang kalau naik GL saya merasa klakson kurang kencang tapi ketika saya diluar mobil dan orang lain pakai mobil saya membunyikan klakson malah kencang terdengarnya. Bisa disimpulkan perendaman suara lebih unggul GL untuk kondisi standarnya


Fuel Consumption
Sama-sama bermesin 1500 cc menurut saya FC juga sama saja dan mirip-mirip saja tidak banyak perbedaan. BRV di jalan pegunungan dan banyak geber dengan bensin Pertamax didapatkan sekitar 1 : 11.5 untuk jalan sejauh hampir 700 km. 


Maintenance cost
Servis pertama (1,000 km / 1 bulan) dan servis kedua (10,000 km / 6 bulan) untuk GL masih free semua dimana di 10,000 km sudah include ganti oli, dan oleh Nissan masih diberikan kelonggaran waktu boleh mundur 2 bulan kalau km mobil belum sampai ke interval servisnya. Sedangkan di BRV hanya free di 1,000 km saja ketika di 10,000 km terkena biaya oli sekitar Rp. 670,000 dan sepertinya tidak ada kelulasaan untuk memundurkan bulan jatuhnya servis berkala


Verdict
Dengan perbedaan harga sekitar 40 jutaan (GL SV saya peroleh sekitar 192 juta dan BRV sekitar 235 jutaan) boleh saya bilang kalau perbedaan tidak terlalu jauh sama-sama ada plus minus disana sini tergantung selera saja. hanya saja biaya perawatan honda mahal, kawan saya pakai Mobilio ketika mau servis 40,000 km biayanya sekitar 4 juta rupiah sedangkan GL hanya paling mahal di 2 or 3 jutaan saja paling mahalnya

semoga berguna.......


Liburan Keluarga ke Darajat Garut

Darajat.... jadi pilihan untuk trip liburan keluarga kali ini, mengingat satu tahun yang lalu kesini ternyata bagus pemandangannya and ada kolam air panasnya yang pasti disukai anak-anak. Selain itu mau beli kerajinan kulitnya yang memang terkenal akan kualitasnya. Trip kali ini dimulai tanggal 29 Des - 30 Des hari Kamis and Jumat ketika liburan sekolah anak. Kali ini juga berkesampatan review Honda BRV yang saya tulis disini




Sayang hotel sudah di book tapi ternyata jembatan Cisomang di tol Cipularang geser jadi jalan tol di tutup. Terpaksa menambah trip dengan keluar di kalijati Subang (sebelumnya kena macet di Cikarang) and via Lembang ternyata pilihan yang buruk karena macet dari pertigaan arah ke Sersan Bajuri sampai di depan Lembang Farm House, saya mau belok ke arah Sersan Bajuri tapi ada peringatan longsor hanya bisa dilalui roda dua saja. Kemacetan kedua adalah di keluar pintu tol Cileunyi dan beberapa spot pabrik di jalan raya menuju Nagrek. Setelah itu bablas tidak ada macet lagi sampai ke kota Garut. Alhasil setelah berangkat jam 6 pagi dari rumah Bintaro sampai di Fave hotel Garut pukul 15.00



Ada beberapa alasan kenapa pilih menginap di kota Garut instead di Darajat karena sudah pasti dengan harga yang reasonable pasti lebih bagus dapatnya dibandingkan dengan meninap di Darajat, selain itu juga dekat dengan pusat kota yang banyak attraction. 

Acara malam hari lanjut dinner di Rumah makan Cibiuk makan ayam bakar, pete, and jengkol. Nyummy ternyata sedap betul makanan yang ada disini dan harganya termasuk reasonable makan ber empat orang dewasa cukup sekitar Rp. 220,000 saja tapi ini dinner ya jadi gak ganas makannya.



Setelah dinner lanjut ke Sukaregang belanja kerajinan kulit sekitar jam 20.00 sudah mulai banyak toko yang tutup. Disini saya beli belt kulit seharga Rp. 150,000 kemudian sepatu kulit kantor Rp. 300,000. Istri beli tas kulit Rp. 550,000 dan bapak beli jaket kulit Rp. 1,100,000 terbilang murah untuk kualitas yang bagus


Next morning setelah sarapan and check out, harga kamar karena peak season jadi Rp. 750,000 dari yang biasanya Rp. 450,000, tadinya mau berenang dulu di hotel tapi karena dingin jadinya mending ke puncak Darajat saja.



Perjalanan ke Puncak Darajat memakan waktu sekitar 45 menit dengan medan yang banyak menanjak tapi sering kita dapatkan pemandangan yang bagus lo. Di puncak Darajat banyak pemandian beserta water boomnya tapi saya pilih yang namanya Puncak Darajat karena terletak di bagian paling atas dari Darajat dan dekat dengan kawah Darajat sekitar 4 menit naik mobil. Tiket masuknya adalah Rp. 25,000 per orang dan anak diatas 2 tahun bayar full. Pemandian ini juga buka terus selama 24 jam lo asal kuat aja suhu udaranya kalau malam. Tadinya anak nomor 2 and 3 enggan masuk kolam minta digendong terus eh tapi lama-lama karena enak mau lo main sendiri










Pukul 10.00 turun dari Darajat tidak lupa beli buah-buahan segar dan sayuran yang kebetulan ada di parkiran Puncak Darajat lanjut turun mampir tempat oleh-oleh sebelum keluar kota Garut. Tidak lupa berhenti di jalan Nagrek yang baru didekat terowongan karena pemandangan yang bagus juga.




Karena niatnya jalan-jalan jadinya kita ambil arah ke Sumedang lanjut lunch di luar kota Subang then lanjut Majalengka and masuk tol Cipali, alhamdulillah sampai kembali lagi di rumah pukul 20.00

Semoga berguna.....


Turbo Whistler

Turbo Whistler...... dalam bahasa Indonesia namanya peluit turbo. Sebenarnya lebih mirip ke fake turbo sih cuma suaranya saja performance tetap mobil biasa. Komponen ini ditaruh didalam ujung pipa buangan knalpot kendaraan, jadi prinsipnya udara buangan dipaksa melewati "peluit" ini sehingga akan menghasilkan suara desingan seperti turbo. Suara desingan turbo saat ini sering bisa kita dengar di mobil mobil diesel seperti Fortuner yang paling terdengar. cuit.... cuit......



Silvi si grand livina silver di rumah jadi korban juga saya pasangin turbo whistler ini, sebetulnya tadinya gak tau sama sekali dengan namanya turbo whistler tapi lagi browsing-browsing kok liat dan penasaran akhirnya dipasang deh
Bentuknya pada dasarnya adalah peluit yang dimasukkan kedalam pipa buangan knalpot dan berdasarkan manufaturer ada beberapa size tersedia mulai dari S sampai XL dan peruntukannya berbeda-beda tergantung dari besaran pipa knalpotnya. Buat Silvi sempat diskusi dengan yang jual sizenya L, ok langsung saja tebus dengan harga yang tidak lebih dari 30 ribu rupiah.


Ketika terpasang di RPM idle memang suara tidak terdengar coba main gas gas kondisi mobil statis juga kok suaranya samar betul malah keluarnya ketika lepas gas dan pendek sekali. Ok langsung saja test jalan aja deh di jalan raya yang kosong. Karena letaknya ada dibelakang pasti tidak terlalu terdengar kalau kita ada di dalam mobil sambil tutup kaca jadi saya sendirian buka kaca saja.
Nah, akhirnya terdengar jelas juga ketika 2500 RPM keatas suaranya just exacly that I want karena mostly turbo hidup di RPM 2500 keatas ini, mungkin kebetulan aja kali ya bisa bunyi di RPM segitu.
Karena pakai mobil matic mau lebih asik lagi test masuk perseneling L dan kasih high RPM terus, hehehe seru siulannya seakan-akan sudah dipasangi turbo beneran. Video atau rekaman suaranya menyusul ya....

Kalau lihat di youtube di beberapa mobil malah ketika idle suaranya jelas sekali terdengar tapi saya tidak mau seperti ini karena kelihatan sekali fakenya, hehe



Performa mobil pun menurut saya tidak berpengaruh karena ini cuma numpang diselipin di ujung knalpot, just make sure sudah di kencangkan dengan baik baut pengikatnya supaya tidak terjatuh di jalan. Berhubung posisi knalpot GL ini agak ngumpet jadi lumayan tidak terlalu ketahuan juga kalau pasang turbo whistler.


semoga berguna. cuiiiittttttt......................




Pressure Tank Pompa Air

Pressure tank..... adalah tangki yang biasanya ada di pompa air. Di pompa jet pump (sumur dalam) atau yang dangkal biasanya berupa tangki yang ada di bagian bawah mesin atau ada tangki terpisah dibagian atas mesin tergantung dari bentuk pompanya. Pompa jet pump saya yang tugasnya sedot dari sumur ke water toren tidak saya pasangi pressure tank karena posisinya ada di dalam tanah dan spacenya mepet. Tapi pressure tank ini saya alokasikan malah untuk pompa pendorong dari toren ke sistem air rumah.

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Pressure tank bawaan pompa jet pump


Awalnya saya perhatikan pompa pendorong saya kok sering hidup mati sendiri padahal tidak ada keran atau saluran yang bocor, mungkin ada tapi tidak terlihat mata. Automatic switch sudah setel-setel sedemikian rupa supaya tidak sering hidup mati pun tetap percuma sedangkan pressure tank kecil bawaan pomp pendorong sudah saya pensiunkan karena bocor terserang karat dari dalam.
Dikarenakan ada pressure tank nganggur maka saya pasangkan saja pressure tank besar ini ke pompa pendorong yang saya punya.
Image may be NSFW.
Clik here to view.
Jet pump yang saya punya tapi pressure tank dicopot


Setelah pasang pressure tank besar di pompa pendorong hasilnya adalah pompa pendorong jadi tidak suka hidup mati sendiri ketika semua keran tertutup. Ketika keran dibuka juga nyala nya ada delay dan cenderung flat hidup terus tidak cetak cetek begitu juga ketika keran ditutup akan ada jeda waktu beberapa detik sampai pressure tank penuh dan sesuai dengan setelan automatic baru pompa mati. Dan saya sangat puas dengan hasil ini karena bisa mengirit listrik juga toh?

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Jet pump model lain yang pressure tanknya ada dibagian bawah mesin
Dulu sebelum pasang presusre tank, keran terbuka sepersekian detik saja mesin sudah menyala dan ditutup sebentar saja juga langsung mati, hal ini akan membuat intensitas pompa pendorong lebih sering hidup mati kalau kita pakai kloset or mesin cuci yang lubang airnya kecil dan ini sangat tidak bagus buat lifetime pompa dan juga tagihan listrik.

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Pompa pendorong minus pressure tank


Kita ulas sedikit apa sih pressure tank ini? 
bagian dalam tangki besi terdiri dari membran yang bisa mengembung dan mengempis persis seperti balon. 
Ketika semua keran menyala maka membran kempes sehingga otomatispompa memerintahkan pompa untuk hidup (gambar paling kiri) setelah keran ditutup maka pompa tidak akan langsung mati tapi tetap hidup untuk mengembungkan membran sampai tekanannya sesuai dengan setelan otomatis pompa (kita anggap setelan mati di 4 bar di gambar ketiga dari kiri). 
Ketika ada keran kita buka tapi cuma sebentar maka membran akan mengempis tapi tidak sampai membuat pompa menyala karena masih ada sisa tekanan yang membuat otomatis pompa tetap mati dan diam.
Begitu juga misalkan di kloset atau mesin cuci yang air keluarannya kecil cenderung membuat pompa pendorong hidup mati maka dengan dipasang pressure tank maka pompa akan berkurang intensitas hidup dan matinya.




Setelah pasang pressure tank ini juga cukup signifikan dalam mengirit listrik rumah saya lo?
penasaran step apa saja untuk mengirit listrik? cekidot artikel lawasnya disini


semoga berguna......






Tips menerobos Genangan Air / Banjir

Banjir...... eh genangan air jadi momok yang kadang menakutkan bagi pemakai jalan. Selain bikin macet, banjir juga bisa bikin kendaraan yang kita tumpangi mogok. Bagi saya melintasi genangan air atau banjir cukup mebuat hati berdebar juga selain merasa ada keseruan juga ketika melintas. Gimana kira - kira tips dan trick nya supaya kendaraan baik itu mobil atau motor bisa aman melinasi genangan air? cekidot....

kalau tips and trik berkendara selama musim hujan cek disini



  • Berjalan sendirian? cari tahu ketinggian air yang mau dilewati, bisa dengan cara lihat kendaraan yang sudah melintas atau tanya orang yang ada disitu memungkinkan apa tidak dilintasi. Genangan sampai setengah ban kendaraan? should be ok tapi kalau sampai 1 ban lebih baik pikir-pikir lagi

  • Berjalanlah di bagian aspal yang lebih tinggi sehingga ketinggian air rendah. Biasanya posisi ini ada di bagian tengah jalan kalau posisi parit ada di kanan kiri jalan

  • Hindari air yang berarus deras supaya kendaraan kita tidak hanyut terbawa arus air

  • Berjalanlah perlahan dan konstan tidak perlu memacu kecepatan hal ini selain mengurangi gelombang air yang naik ke depan mesin juga mengurangi gelombang air ke kendaraan lain. Perlu diingat bahwa air intake mobil beberapa menghadap kedepan dan ada sedikit di atas grill seperti Grand Livina milik saya ini. Air masuk ke intake dan terhisap ke ruang bakar? wassalam deh ancur mesinnya kena efek water hammer
         
  • Air tidak akan masuk kenalpot selama mesin hidup dan kita tidak menaik turunkan gas drastis jadi jaga bukaan gas kendaraan anda.

  • Bagi pengendara motor perlu paham posisi intake udara ada dimana. Mostly bagi motor matic posisi intake udara ada diatas CVT artinya ini ketinggiannya hanya setengah ban saja, jadi kalau ada banjir melebihi setengah ban matic lebih baik matikan mesin dan dorong saja sebelum mesin hancur terkena water hamer effect. Pengendara motor kopling biasanya air intake lebih tinggi ada yang di bawah jok rider (Ninja 250 karbu) dan ada juga yang dibawah tangki bagian depan menghadap depan (ER6 series), kalau naik motor kopling biasanya saya lebih pede meghalau genangan air

  • Ikut lah jalur kendaraan yang ada di depan sambil menjaga jarak tentunya. Ini ditujukan supaya kita tidak kejeblos lubang yang tertutup air. Bagi pengendara motor ikut lah di jalur ban mobil sambil terus konsentrasi lihat pergerakan mobil dan ketinggian air
  • Motor benar-benar terpaksa melintasi banjir yang tinggi? katakanlah setingi dengkul atau paha? matikan mesin motor dan dorong saja. Nyalakan kembali mesin setelah keluar dari air, jangan lupa bagi motor matic biasanya CVT akan selip dulu beberapa saat, Tunggu sampai air keluar semua dari box filter udara dan CVT baru motor jalankan kembali. Saya pernah pakai scoopy terpaksa melintas dengan didorong seperti ini dan berhasil

  • Setelah melewati genangan air yang tinggi sambil berjalan injak rem atau tekan tuas rem. Hal ini ditujukan untuk mengeringkan kampas rem dan mengembalikan performa rem kendaraan anda. Jangan lah langsung tancap gas tapi ketika di rem kendaraan tidak bisa berhenti

  • Mobil anda terendam banjir? sampai air masuk semua ke kabin? sebaiknya mesin jangan dinyalakan panggil saja bengkel atau asuransi untuk diderek. Sekalinya dicoba untuk dinyalakan dan gagal maka kerusakan yang terjadi tidak diganti oleh asuransi lo.

  • Selesai musim banjir jangan lupa bersih-bersih CVT dan filter udara matic kesayangan. Buat motor yang pakai rantai jangan lupa dilumasi lagi rantainya. Buat mobil cek bagian kolong biasanya suka ada sampah nyangkut

Spyshoot Suzuki Ignis

Ignis..... baru tadi malam saya dengar namanya ini setelah sebelumnya sempat memergoki mobilnya ada di tol Cikampek arah ke Jakarta ketika pulang trip dari kuningan. Produk ini merupakan produk global dan dalam waktu dekat akan di pasarkan di Indonesia. Kalau baca-baca speknya sepertinya ini adalah perpaduan antara SUV dengan city car, dilihat sekilas sih mirip dengan mini cooper tapi ground clearance lebih tinggi.




Mobil yang dipersenjatai mesin 1,250 cc ini menurut saya tergolong lincah ketika meliuk-liuk di kecepatan sekitar 60 - 100 kpj dikepadatan tol Cikampek tidak ada gejala limbung dan gesit begitu juga ketika mobilnya masuk ke bahu jalan di kecepatan tinggi terlihat anteng-anteng saja.



penasaran? silahkan sambangi dealer mobil Suzuki terdekat kayanya harganya tidak sampai 150 juta
semoga bermanfaat......

Liburan Keluarga ke Kuningan Cirebon

Kuningan...... jadi salah satu destinasi liburan sekolah kali ini berhubung anak-anak ada libur 1 minggu jadi kita manfaatkan untuk liburan saja. Seperti biasa hari kerja jadi pilihan saya untuk pergi liburan instead of weekend days karena pasti lebih sepi dan dapat special price untuk hotelnya. Ini adalah kali kedua saya pergi ke Kuningan dimana sebelumnya touring dengan menggunakan motor disini tapi kali ini pergi pakai mobil beserta kedua orang tua saya.

Hari pertama berangkat pukul 06.15 dari Bintaro langung masuk tol JOR dan tancap ke Cipali keluar di gerbang tol Ciparna serta lanjut santap siang di empal gentong pinggir jalan pukul 10.00. Selesai santap siang lanjut ke pemandian Cibulan tapi kita tidak berendam atau mandi disini cuma lihat-lihat ikan Dewa dan fish teraphy saja. Geli juga rasanya kalau berendam satu kolam dengan ikan Dewa yang ada disini meski ikannya jinak dan tidak mengganggu. Tempat disini lumayan bersih dan menyenangkan juga bagi anak-anak bisa sambil kasih makan ikan yang mau dengan kacang polong atau kacang atom. Yang lebih menyenangkan lagi ya suasananya yang sepi pengunjung. Di area ini selain bisa santai sambil ngopi dan nyemil juga bisa sekalian beli oleh-oleh baik itu makanan atau kerajinan rotan.

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Ikan Dewa yang juga jadi ikon kota Kuningan


Sekitar pukul 13.30 kami check in di hotel Grage Sangkanhurip yang kebetulan dapat special rate yang sebesar Rp 585,000 hanya 50% saja dari weekend rate. Dengan kamar yang besar sekitar 50 M2 plus ruang tamu dan balkon ya sangat worthed untuk ditebus, belum lagi hotel punya fasilitas kolam air panas dan mini waterboom yang free untuk pengunjung hotel. Air panas disini tidak mengandung belerang tapi mengandung 60% Sodium (garam). Sementara Istri dan ibu saya memilih ikutan terapi Aquamedic dari hotel dengan rate Rp. 115,000 untuk tamu hotel, padahal ada iklan di resto Grage Lanai yang ada di depan hotel happy hour hanya Rp. 80,000 saja.

Lepas solat magrib, lanjut makan di Grage Lanai yang ada di depan hotel. Makanan menurut saya biasa saja tidak terlalu spesial tapi suasana makannya enak karena dipinggir kolam besar ikan dan kalau siang hari cantik sekali ada background nya gunung Ciremai. Selesai makan lanjut jalan-jalan ke kota Kuningan yang jam 20.00 sudah sepi banyak sekali yang tutup toko-tokonya even di tengah kota. Sempat juga test jalan ke outer ringroad Kuningan yang jalurnya naik ke atas gunung tapi jalan sendirian saja mobil kami gak ada temannya.

Esok hari, pagi-pagi setelah sarapan kami lanjut jalan-jalan di taman depan hotel yang satu komplek dengan resto Grage Lanai 
Puas dari taman Grage Lanai lanjut lagi muter-muter di area outbond Grage Hotel dimana ada playground dan kids acivity corner (mewarnai kerajinan tangan)


Setelah puas di hotel mulai kami packing dan meluncur menuju Gedung Museum perjanjian Linggarjati tapi hanya foto dari luar saja karena pasti kurang menarik bagi anak-anak, dari sini jalan sedikit ke Wisata Alam Linggarjati yang menurut saya seperti hutan kotanya Kuningan. Didalam tempat ini selain ada hutan dan danaunya banyak juga permainan anak yang bisa dimainkan seperti sepeda air, mini boat, bombom car, sepeda layang, camping ground, dan juga waterboom. Eh meski tempatnya gak bagus-bagus amat tapi air di waterboomnya bersih lo dan ada kolam arusnya. Tak lupa disini juga banyak warung makan dan tempat jual oleh-oleh. Meski sepi sekali ketika hari kerja tapi saya lihat warung-warung tetap terawat hanya tutup saja tidak beroperasi prediksi saya kalau weekend cukup ramai tempat ini dikunjungi masyarakat. Oh iya disini juga ada ikan dewa lo jadi gak perlu ke Cibulan juga bisa cuma tempatnya lebih enak di Cibulan menurut saya.

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Gedung Perjanjian Linggarjati

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Adem dan segar

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Sepeda Air


Pukul 10.30 kami lanjut jalan ke arah Cirebon dan mampir ke Toko Batik Trusmi yang besar dan lengkap oleh-olehnya ada di jalan Syekh Datul Kahfi (di GPS google map tinggal cari TB Trusmi karena banyak Trusmi-trusmi yang lain disekitar sini). Kemudian lanjut makan siang empal gentong lagi di resto H.Apud sekalian makan sate kambingnya yang empuk.

Pukul 13.45 kami kembali jalan masuk Cipali dan menuju rumah, Alhamdulillah pukul 17.00 sampai juga di rumah kembali dengan selamat dan sempat dapat bonus lihat mobil Suzuki Ignis yang baru mau dilaunch di Indonesia sini

Review Thule Roof Box Captiva

Thule..... jadi pilihan bapak saya untuk bagasi tambahan alias roof case atau roof box di mobil captivanya. Sebenarnya box ini sudah lama belinya ada mungkin sekitar 3 atau 4 tahun yang lalu tapi dipakainya setahun sekali saja pas mudik lebaran selebihnya tersimpan rapi saja diatas lemari. Hari-hari Captiva ini tidak pakai roof box dan hanya tersisa roof rail beserta cross barnya saja (2 besi melintang yang menghubungkan roof rail kanan dan kiri). Nah roof box Thule ini baru kemarin dipakai lagi ketika liburan ke Kuningan Jabar bersama saya dan keluarga yang artikelnya disini, kalau artikel review mobilnya sendiri saya taruh disini.
   

Ini pertama kalinya saya jalan pakai captiva plus roof box dan kondisi roof box lumayan penuh ketika berangkat ke Kuningan dan jadi sangat penuh ketika pulang dari Kuningan karena rombongannya adalah 5 orang dewasa dan 3 anak-anak. Oh ya, box yang dipakai ini adalah Thule seri Ocean 100 kapasitasnya sekitar 360 Liter.
Apa yang saya suka adalah 4 pengait besi ke cross bar ada mekanisme sendiri untuk mengencangkannya sehingga meminimalisir terlepas tiba-tiba apalagi di kecepatan tinggi. Plus ada tali pengikatnya 2 set untuk mengikat barang bawaan yang ada didalam box.
Bukaan box juga ada disebelah kiri (entah kenapa di web kok banyak yang di kanan) dilengkapi dengan 1 anak kunci saja dan didalam box ada penahan ketika membuka di bagian kanan dan kiri box.

Max speed yang pernah diraih bapak saya dengan roof box penuh barang adalah 170 kpj, kalau saya kemarin ke Kuningan via Cipali cukup 150 kpj aja. So far di kecepatan tinggi tidak ada gejala limbung sama sekali begitu juga ketika menyalip rombongan bus atau truck tapi saya tidak tahu ya kalau ada angin samping yang kencang pasti akan berasa juga.


Cornering atau swerving (belok bergantian arah cepat) juga tidak terlalu berasa kecuali cornering high speed makin berasa mobil gampang miringnya. Swerving tidak terasa oleng mungkin karena terbantu suspensi belakang Captiva yang ada auto levelizer sehingga tidak amblas dan ketinggian tetap sama terus.


Ketika sedang pakai roof box ini harus diingat betul-betul ketinggian kendaraan yang bertambah tidak bisa masuk ke gerbang E-toll card atau gerbang tol khusus kendaraan kecil pasti akan mentok di portalnya begitu juga kalau masuk tempat yang ada portal kudu buka portal dulu, sekali mentok bisa pecah boxnya.
Penggunaan cross bar juga memberikan tambahan suara ketika high speed ada suara siulan baik itu ketika menggunakan box atau ketika box dilepas padahal cross bar beli ori punya Captiva tapi ya no big deal hanya suara saja, keempat point pengikat ke roof rail juga dilengkapi dengan kunci supaya terhindar dari tangan jahil.
Hujan badai jarak pandang hanya puluhan meter? gak masalah juga tidak ada air yang masuk meski antara top case yang berbahan plastik ABS dan bagian bawah yang warna hitam itu dari besi tidak dilengkapi karet hanya sistem overlap saja. Beda halnya dengan tidak pakai box modal diikat-ikat saja dijamin ikatan akan suka kendor belum lagi kalau hujan deras meski pakai terpal akan basah juga dari bagian bawah.
Sempat di tol Cikampek ada polisi di bahu jalan tiba-tiba kebut dan ada di samping kiri mobil mungkin mau nilang kali ya kalau bukan pakai box, biasanya mobil yang ikat barang di atap akan di stop polisi kalau di tol tapi karena pak polisi lihat ini box mahal akhirnya didiamkan saja, hehehe




Semoga bermanfaat.....




End of Use - Review Michelin Pilot Road 4 (PR4)

PR4..... Pilot Road 4 dari pabrikan Michelin sudah menemani saya sejauh 9 rb km baik itu touring maupun commuting sangat puas pakainya setelah sekitar 1 tahun pakai. Review awal saya memakai PR4 bisa dibaca disini. Kenapa saya bilang sangat puas? karena ban ini (untuk teknik riding dan style riding saya khususnya) sangat meet requirement dibanding 2 ban yang pernah saya pakai di ER6 saya yaitu Dunlop Roadsmart (ban bawaan) dan Bridgestone Battlax T30. Apalagi saya pasang ban ini di 2016 sedangkan bannya produksi 2014 meski keluaran lama tapi performancenya masih OK banget, beda dengan Battlax T30 meski keluaran baru tapi karetnya lebih cepat getas duluan serta ban ini ketika baru tidak perlu inreyen. Tapi kekurangannya ban ini yang depan lebih cepat tipis selisih seribu kilometer lebih awal dibanding T30


tentunya setelah 9rb km berjalan ada beberapa perubahan yang terjadi pada ban kita coba ulas satu persatu:




  • Perubahan paling terlihat adalah ban depan saya tipis nya cenderung bagian tengah mengarah ke kanan. Selidik dan telisik ternyata hal ini dikarenakan saya sering late breaking terutama ketika nikung ke kanan. Jadi motor sudah miring sedikit ke kanan baru saya lepas rem depan. Kenapa ke sebelah kanan kirinya enggak? ya karena tikungan favorit memang ke sebelah kanan, hehehe kalau kembangan bagian kanan kiri ya masih tebal. Hal ini dikonfirmasi juga lewat ban belakang yang ada logo manusia ban michelin bagian kanan lebih halus dibanding bagian kirinya

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Kanan depan di kilometer awal
Image may be NSFW.
Clik here to view.
Kanan depan di akhir pemakaian




  • Ban depan ini bagian tengah memang cenderung habis duluan karena komponnya adalah medium di bagian tengahnya tidak seperti ban belakang yang bagian tengahnya adalah hard dan juga saya banyak pakai daily use yang banyak ketemu macet jadi sering pakai rem depan.



  • Pada kilometer akhir terutama setelah penipisan di ban depan ini di wet road terutama di jalan basah agak berantakan feedbacknya terutama ketika mengerem terasa motor seperti oleng-oleng ketika ketemu dengan genangan air yang tipis sepertinya inilah aquaplanning yang terjadi pada ban depan, dulu pakai T30 seringnya slide di ban belakang efek aquaplan nya.


Image may be NSFW.
Clik here to view.
Kiri depan di kilometer awal
Image may be NSFW.
Clik here to view.
Kiri depan di akhir pemakaian

  • Pengendalian tetap OK banget untuk jalanan kering di jalan rusak atau bumpy pun tidak menurun performanya.

  • Bagian tengah ban sekitar 1 mm lagi sentuh thread wear indicator (TWI)
Image may be NSFW.
Clik here to view.
depan center akhir pemakaian

  • Kompon ban masih sama seperti ketika pertama terpasang meski parkiran basement kantor suhunya relatif panas tidak seperti T30 yang setahun sudah mengeras


Ban Belakang

  • Ada beberapa spot yang karetnya coel atau tercoak sepertinya karena kena batu-batu tajam ketika lewat jalur gravel tapi ini tidak terjadi di ban depan

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Coel mark
  • Pengendalian masih jempolan di track kering dan basah masih bisa miring habis sampai chicken strip kanan dan kiri habis. Aquaplanning di ban belakang? never happen again setelah pakai PR4 ini tidak seperti ketika pakai T30 tapi hal ini sudah di perbaiki di T30 evo.

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Kanan belakang di kilometer awal
Image may be NSFW.
Clik here to view.
Kanan belakang di akhir pemakaian


  • Sisa thread ada sekitar 3 mm lagi dari TWI untuk bagian tengahnya yang paling tipis bagian samping masih tebal

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Kiri belakang di kilometer awal
Image may be NSFW.
Clik here to view.
Kiri belakang di kilometer akhir

  • Pengereman di track basah maupun kering masih OK tidak ada masalah, karakter ban belakang lebih gampang sliding saja kalau block rem belakang

  • Kompon ban masih sama empuknya ketika pertama kali terpasang meski parkiran kantor yang suhunya lebih panas dibandingkan di luar basement

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Center pada kilometer akhir

  • Ban belakang ini masih bisa dipakai sekitar tiga ribu kilometer lagi cuma saya ganti juga karena mau ganti ban depan juga supaya satu merek semua. 



Kira-kira demikian end of use dari PR4 ini sekarang saya mau coba Bridgestone Battlax S21 tunggu review selanjutnya.....





How to Fix Starter Relay ER6 (DIY)

Relay Starter..... starter motor ER6 anda pernah hanya berbunyi ctek ctek ctek dan sulit start dalam artian tidak mau nyangkut untuk dinamo starternya ? nah buat ER6 yang sudah berumur sudah saatnya cek relay starter yang ada di bawah jok rider sebelah kanan. Saya kebetulan dapat tips ini dari teman di NSFO yang sharing di grup WA dan lengkap sekali penjelasannya, hanya dengan gambar saja sudah cukup jelas. Cekidot stepsnya....





  • Siapkan niat

  • Siapkan tools yaitu obeng, kunci L, amplas halus, obeng kecil tajam untuk cabut socket

  • Buka jok motor dari yang belakang lanjut copot jok depan

  • Lepas terminal accu yang positif (supaya kabel di starter relay tidak short ketika dilepas

  • Lepas karet penutup relay dan lepas kabel yang menempel

  • Lepaskan soket dari rumah soketnya sehingga terlihat skun kuningan (pakai obeng kecil tajam

  • Bersihkan skun kuningan dari kerak air dengan amplas halus bisa juga di semprot WD40 atau contact cleaner

  • Copot unit relay dari rumah sekering yang ada

  • Bersihkan kerak yang ada di male plug unit relay

  • Bila diperlukan bisa sekalian ganti relay starternya dengan relay starter punya yamaha Xeon 125 harga Rp. 75,000 kalau punya ER6N atau Ninja 650 harganya Rp. 350,000 beda di gengsi aja, hehehe kemudian beda di posisi terminal sekering yang aktif (Xeon beda tidak seperti ER6 punya) serta ukuran sekeringnya ninja punya 30 ampere dan Xeon punya 10 ampere. Selain Xeon bisa pakai juga yamaha Byson isinya 15 ampere.

  • Kalau mau ganti relay starter nanti tinggal tukar saja rumah sekeringnya pakai punya ER6 yang lama toh plug and play saja

  • Rakit kembali seperti awal.

Si biru sih belum minta ganti relay starternya cuma kadang suka gak respon memang ketika pencet starter atau responnya lama kayanya harus mulai diberikan belaian kasih sayang lagi nih motornya biar tokcer.

Satu lagi jangan lupa sekalian bersihkan komponen yang ada di handle bar sebelah kanan biasanya mulai berkerak juga butuh belaian

semoga bermanfaat...... special thanks for om Sentana NSFO untuk sharingnya



Yamaha MT-25 Retro Style

Retro..... old fashioned. Itu yang terlintas ketika saya lihat motor ini di bengkel motor GP PRO 212 di bilangan Pamulang disana. Motor ini basisnya adalah Yamaha MT-25 berkubikasi 250cc dari 2 silinder inline yang mesinnya juga dipakai oleh R25 yang pakai fairing.



Rombakan yang dilakukan cukup banyak terutama adalah bikin rangka baru dan kaki-kaki serta swing arm belakang yang diganti untuk mengejar retro sytlenya. Konon biaya modifikasi mencapai sekitar 20 jutaan tapi hasilnya rapih dan bikin pangling, saya aja naksir juga dengan motor ini biasanya sih gak pernah kesengsem sama motor retro, hehehe




Penasaran mau modif motor kesayangan? mampir aja ke bengkel GP PRO 212 di Pamulang bro sis....

Spyshoot - Toyota Innova Venturer?

Venturer...... Nama ini baru saya dengar barusan. Setelah browsing di internet karena pagi tadi saya lihat ada 2 mobil baru berjalan beriringan di jalan Ciledug Raya sedang test drive. Kenapa mobil baru karena seluruh body dikasih stiker camouflage khas mobil baru yang belum di release.






Tadinya sempat ngira honda freed baru tapi setelah lihat hasil foto buru-buru yang blur baru kelihatannya malah lebih mirip ke Innova karena perawakannya bongsor dan posisi spion ada diatas stang motor yang ada disebelahnya. Ketika lihat bagian belakang juga mirip nya ke Innova.
Akhirnya dapatlah nama Innova Venturer.


Innova ini kelasnya sepertinya yang paling tinggi spek nya, seems like Innova captain seat yang dulu pernah ada.
Tertarik? Tunggu saja sepertinya sebentar lagi akan release

Semoga bermanfaat......

Viewing all 191 articles
Browse latest View live