Quantcast
Channel: andarupratomo
Viewing all 191 articles
Browse latest View live

Grand Livina vs Ertiga - pilih mana?

$
0
0
GL vs R3....... setelah cukup lama bermain di 2 silinder mulai dari 250 cc sampai ke 650 cc, akhirnya tibalah saatnya untuk upgrade ke 4 cylinder tapi rodanya nambah lagi jadi empat bukan dua. 
Back to topik, GL and R3 keduanya mengerucut menjadi pertimbangan saya dan istri untuk dibeli setelah hitung-hitung budget untuk mobil baru dan kenyamanan tentunya. Kedua mobil sama-sama mobil keluarga, genre nya MPV, 3rd row seat, dan fuel economy nya sama. Setelah browsing-browsing line up masing-masing yang ada akhirnya mengerucut lagi untuk ambil R3 type GL atau Grand Livina tipe SV yang keduanya adalah tipe terendah (R3 sebenarnya masih ada type GA tapi itu diluar pertimbangan).




ok langsung saja ke keunggulan dan kekurangan masing-masing sekotr untuk GL type SV dan R3 type GL berikut ini:

Eksterior
All new GL didesain lebih manis dan elegan garis-garis desainnya menurut saya, sedangkan R3 lebih menurut saya sih lebih macho dan tegas garis-garis desainnya.
Perbedaan fitur eksteriornya adalah GL benar-benar polos sedangkan R3 sudah dilengkapi dengan fog lamp dan mud guard. 


Interior
Kedua mobil sama-sama dominan warna cerah yaitu krem, aksen-aksen nya juga menurut saya mirip saja segi kemewahan juga mirip. Kenyamanan tempat duduk dan kualitas peredaman menurut saya beda tipis unggul GL sedikit agak senyap serta tempat duduk row ketiga bisa dilipat rata semua dengan dek.
Perbedaan disini hanya GL tidak ada double blower hanya mengandalkan kisi-kisi AC di panel tengah dan blower antara seat depan untuk mendinginkan penumpang di row ketiga. Tapi menurut saya GL unggul karena sudah ada monitor dibagian tengah kabin untuk hiburan penumpang, ini menurut saya penting karena masih punya banyak anak-anak kecil sedangkan R3 tidak ada DVD playernya hanya mengandalkan CD player yang integrated dengan dashboard saja. Hanya saja GL speakernya hanya dua di balik pintu depan saja, di pintu belakang tidak ada speakernya tapi bisa add on sendiri nanti sudah ada kabelnya info dari mekanik.
Bagian row ketiga pun menurut saya R3 lebih unggul karena selain bisa dilipat rata dengan dek di R3 bisa dilipat sebelah-sebelah saja serta sudah ada head rest masing-masing, sedangkan di GL harus naik dan turun kiri kanan bersama-sama karena jok tandem dan tidak ada head rest nya.
Ruang bagasi untuk penyimpanan barangbaik itu ketika row ketiga naik joknya jauh lebih unggul GL spacenya, selain itu kedua mobil sama-sama punya kompartemen ban serep yang di akses dari dalam kabin jadi punya space tambahan lagi untuk simpan barang-barang tambahan seperti kabel jumper, P3K, sandal, plastik, dll.
Kenyamanan di row ketiga gak saya test karena saya gak pernah duduk di paling belakang, paling banter hanya jadi supir atau duduk di row tengah.
Menurut istri saya juga R3 terasa lebih kasar buka tutup pintunya, komentar saya " masa iya sih" hahaha gak sampai segitunya saya memperhatikan

Fitur and Others
Fitur keselamatan kedua mobil sama-sama sudah menggunakan SRS airbag untuk driver dan penumpang depan, sama-sama tidak menggunakan ABS system atau sistem pengereman canggih EBD, BA, dll haha iyalah kan low budget.
Di sisi ini R3 unggul dengan sudah adanya reverse sensor tipe sonar saja bukan reverse camera.
Keunggulan hanya di GL yaitu transmisinya sudah CVT tidak menggunakan transmisi automatic yang konvensional jadi tidak ada hentakan lagi sama persis dengan rasa naik motor matic.
Power jelas lebih unggul GL karena cc lebih besar mendekati 1,500 cc sedangkan R3 lebih kecil karena mendekati 1,400 cc
R3 mempunyai ground clearance lebih tinggi dibanding GL, kompensasinya shock absorber lebih keras dibandingkan GL untuk mengurangi gejala body roll

Maintenance Cost
Biaya perawatan bisa dilihat dari tabel dibawah ini, overall unggul R3 yang lebih murah silahkan lihat saja tabel dibawah (klik to enlarge)
Ertiga Maintenance Cost

Grand Livina Maintenance Cost

Verdict
Oleh masing-masing sales saya diberikan harga R3 Rp. 190,000,0000 (diskon 22 juta) OTR sedangkan GL Rp. 192,300,000 (diskon 20 juta) OTR. Plus asuransi all risk sekitar 4 juta. 
Akhirnya istri saya memutuskan meminang GL saja karena lebih nyaman, lebih manis dan elegan bentuknya, nutup pintu lebih halus, lebih lega bagasinya, sudah ada DVD monitor, dan transmisi CVT.
Kekurangan reverse sensor bisa tambah sendiri gak lebih dari 200 ribu saja, serta row ketiga yang kurang nyaman dan panas bisa di abaikan karena jarang sekali ada penumpang duduk disana akan lebih sering terlipat saja jok row ketiga itu. Fog lamp juga bisa tambah manual nanti-nanti saja karena jarang jalan malam.
Maintenance cost istri saya gak pusing karena itu bagian saya yang disuruh bayar, hehehe
ya udah saya nurut aja supaya bisa nambah kelas 4 cylinder yang 2 roda saja lagipula ini mobil yang sering bawa istri saya

welcome home silvi.... warna pilihan ke warna silver karena gak capek rawatnya dan kalau kotor gak begitu kelihatan dibanding warna hitam atau putih capek rawatnya dan cepat terlihat kotor.
semoga berguna.....









Review Box Shad SH29

$
0
0
SH29..... box shad ini menjadi pilihan saya untuk menambah kapasitas bagasi motor honda beat pop istri saya. cukup beli yang SH29 saja supaya tidak terlalu besar dan masih lebih kecil dibanding lebar stang motor. Kenapa gak beli merek Givi or Kappa (gak tau kappa ini masih ada gak sih) ya karena mau coba merek lain saja. Dulu pernah tahunan pakai merek Kappa K35 yang tidak beda jauh dengan Givi series sistemnya dan berhubung dapat diskonan dari Honda ya sekalian deh beli box.



Sebetulnya box ini sudah lama terpasang bahkan terpasang duluan sebelum saya ganti ban motor, kira-kira di umur beberapa hari sudah ditambahkan box. Pertimbangan untuk menambah box antara lain untuk menaikkan kapasitas bagasi yang hanya cukup jas hujan, jaket, dan beberapa perintilan kecil saja kalau pakai box bisa masukan tas sekolah anak dan peralatan lenong lainnya.
Review motor beat pop bisa dilihat disini dan review ban pengganti beat ke FDR sport evo XR bisa dilihat disini




ada beberapa perbedaan antara Givi dan Shad ini selain modelnya tentunya antara lain:
  • Sistem penguncian yang berbeda pada Givi buka tutup box harus putar kunci dan tekan tombol pembuka begitu juga untuk penguncian dibalik urutannya. Lain halnya dengan box Shad yang mirip sistem bagasi pada beberapa mobil apabila posisi lubang kunci vertikal box tetap bisa dibuka tutup tanpa harus colok kunci (tidak perlu colok kunci) tapi bila posisi lubang kunci horizontal box sama sekali terkunci tentunya ini menambah kepraktisan sendiri tidak perlu bolak balik cabut dan putar kunci tapi kalau lupa di kunci ya box dan isinya bisa raib
  • Base plate bagian pengait sudah menggunakan metal pada box Shad sehingga menambah ke awetan dan bagian metal ini bisa diganti apabila sudah aus karena ada pengunci dengan bautnya


Breket juga saya beli yang lokalan merek Dahs dengan sedikit potong besi breket didekat baut behel supaya tempat duduk bisa menutup. Menurut istri saya yang sering bonceng ada besi yang nongol sedikit jadi bikin sakit bagian paha karena bersentuhan dengan besi ini, akhirnya saya akali dengan tutup menggunakan pipa peralon yang dipotong supaya lebih rounded bentuknya.

Kira-kira demikian review untuk box Shad ini, untuk handling motor sendiri menurut saya tidak banyak terpengaruh kecuali box diisi beban berat jadi mempengaruhi bantingan nya motor dan setir jadi kelewat enteng. Beda tidak seperti penumpang karena box posisinya di buntut paling belakang jadi ya kalau ada beban lebih besar pengaruhnya.

semoga berguna







Hati - hati dengan Ojek Online - Safety Riding

$
0
0
Ojek online...... adalah salah satu solusi transportasi di kota-kota besar terutama di Jakarta. Awalnya memang mengundang kontroversi dan sering juga di kambing hitamkan oleh moda transportasi lain sampai membuat perusahaan besar taksi ber argo membuat stuk jalanan Jakarta ketika berdemo tempo hari. Padahal bagi saya dan banyak masyarakat lainnya ojek online ini sering sekali jadi andalan utama untuk menunjang aktifitas keseharian terutama dalam hal transportasi.
Kali ini saya mau ulas mengenai ojek online yang sekarang makin banyak di jalanan dan makin bertambah lebih ke arah aspek safety riding.





Accident, tentu semua orang tidak mau mengalami apa yang namanya accident itu dan accident ini juga dapat dicegah atau diminimalisir melalui perbaikan teknik riding kalau mau lebih jelas bisa lihat artikel safety riding saya disini

Saya menulis artikel ini karena sempat ada rider gojek yang accident karena kurang waspada dan sigap kira-kira begini kronologinya: Posisi jalan sebelah kanan mobil macet antri dan berjalan perlahan, space jalan sebelah kiri sekitar 3 meter cukup dilalui 2 motor kecil. Didepan si biru ada rider korban sedang solo riding dibelakang lampu kiri mobil dan didepannya lagi ada rider lain solo riding posisi di sebelah mobil. Saya sendiri ada di jalur kiri, karena mau overtake dan saya lihat ini rider gojek tidak jelas arahnya ya saya klakson dengan klakson keong yang ada di si biru dengan dua horn pendek.
Lah kok rupanya itu motor tidak dilengkapi spion kiri dan baru terlihat juga tangan kiri rider sambil pegang HP jadi hanya memegang stang kiri seadanya, ridernya menengok kebelakang kiri sambil pasang muka tak suka kalau di klakson. Ndilalah kok itu mobil tiba-tiba ngerem dan rider tidak waspada jadi menyundul mobil dan sukses jatuh tersungkur disebelah kiri mobil. Untung saya sigap menghentikan motor dan tidak ada sundulan beruntun karena speed dibawah 20 kpj. Sambil berlalu saya sambil bilang makanya jangan mainan HP mas.....



Nah sebelum menyalahkan siapa mari kita telaah satu persatu faktanya:
apa yang benar:
  • Semua rider menggunakan helm, jaket, celana panjang, dan sepatu
  • Lampu sinyal semua kendaraan menyala dengan baik
  • Memberikan klakson sebagai tanda mau overtake = bukan bermaksud mengagetkan atau arogan tapi hanya memberi tahu posisi kita kepada pemakai jalan lain

apa yang salah:
  • Motor korban tidak ada spion kiri jadi menyebabkan loss focus karena harus menengok kebelakang
  • Korban tidak fokus berkendara karena sambil memonitor HP
  • Klakson saya terlalu kencang? = relatif juga ya karena si biru masih knalpot standar saya sangat perlu klakson keong ketika di high speed untuk memberi tahu posisi motor


Lesson learn:
  • Riding dan driving adalah full time activity tidak bisa disambi dengan kerjaan lain. Meleng sedikit 1 detik atau sepersekian detik (termasuk lihat spion), kendaran sudah meluncur lebih jauh tanpa kita lihat arah kendaraan (makin tinggi speed makin jauh jarak yang dilalui tanpa kita monitor)
  • Riding semua tangan harus sempurna memegang stang

Verdict
Banyak ojek online di jalanan juga semakin banyak ojek online yang tidak waspada ketika riding terutama bagi para ojek yang sedang cari alamat order yang harus fokus sambil liat HP sambil riding.
Ditambah lagi banyak juga non ojek yang sangat sibuk main hp dan juga tidak fokus jalan di tengah atau speed terlalu lambat kalau anak-anak alay remaja tanggung juga tidak main hp aja suka tidak fokus. ckckck.....
tapi keadaan berbeda ketika mereka sudah ada penumpang yang saya tahu malah selalu safety riding dan tidak seruntulan, kalau sendirian banyak juga tuh yang seruntulan.
Kalau ada yang main HP sambil riding biasanya ya saya jejeri motor dan bilang jangan mainan HP, kalau orangnya tidak terima tinggal kita bilang lagi kalau bukan ente yang celaka bisa jadi orang lain celaka gara-gara ente
Mari kita selalu waspada dan saling memperingati pemakai jalan lain, moga-moga pada training safety riding ojek online mulai digiatkan lagi awareness bahayanya main HP sambil riding ini.

semoga bermanfaat
**** artikel ini tidak di sponsori gojek ya sekedar ambil gambar dari mbah google






Liburan anak di Taman Lalu Lintas Cibubur & Buperta

$
0
0
Long weekend...... minggu lalu ada momen long weekend, kalau di rumah aja sih bosen ya apalagi jalan-jalan ke mall bareng anak-anak juga bosan. Karena sudah pasti keluar kota macet dan stuck akhirnya cari short runway aja deh ke taman lalu lintas cibubur yang letaknya ada di dalam bumi perkemahan Cibubur. Anak-anak juga familiar dengan tempatnya karena sempat lihat di video lagu anak-anak kesukaan mereka, kalau saya sendiri terakhir masuk ke taman lalu lintas ini adalah........ 9 tahun yang lalu waktu ada acara gathering kantor.


Masuk gerbang Buperta bayar tiket Rp. 30,000 untuk 3 orang dewasa yang 3 anak malah gak dihitung. Sedangkan masuk ke taman lalu lintas tidak dipungut biaya sama sekali. Sayang sungguh sayang banyak fasilitasnya yang tidak dirawat ya terutama untuk keretanya yang sudah tidak berjalan hanya parkir di pojokan ditemani para monyet, padahal anak-anak ingin sekali naik kereta ini. Dulu juga tiap persimpangan jalan dan persimpangan kereta masih berfungsi baik pintu perlintasannya dan lampu lalu lintasnya. Persimpangan jalan juga cukup komplit ada roundabout, putar balik dan lainnya komplit dengan lampu lalin dan rambu-rambu tentunya.Ya sudah akhirnya jalan-jalan saja sekitar area taman lalu lintas dan supaya tidak garing sewa sepeda deh. Sepeda tandem Rp. 15,000 dan sepeda kecil Rp. 10,000 semua per 30 menit, sepeda juga perawatannya terkesan seadanya saja. Ok lanjut gowes deh rame-rame.
Kereta dan monyet




Bosan dan capek naik sepeda kita coba lagi yang lain yaitu mini go cart sewanya Rp. 15,000 per 7 menit, saya juga baru pertama kali naik go cart yang gas di kaki kanan dan di kiri rem nya serta tidak perlu oper perseneling. Tanpa shock breaker lumayan bikin kepala terjedut roll bar nya kalau ada bumpy road, nyetirnya juga lebih sulit karena bawa 3 anak kecil. hahaha jangan ditiru ya

Lanjut lagi supaya tidak garing main di playground yang letaknya agak dibelakang taman lalin jadi benar-benar kosong dan playground sebesar itu isinya hanya kami ber enam saja. Playground juga tidak terlalu panas karena banyak tertutup pohon besar dan untungnya tidak ada ular, sayang saya lupa foto keseluruhan playgroundnya menurut saya kondisinya masih OK tidak ada kerusakan. Disini juga banyak rambu-rambu jadi bisa menambah pengetahuan anak-anak dalam berlalu lintas nantinya





Kelar lanjut lagi lunch di resto didalam Buperta yaitu gubug udang, kalau mepet sekali budget bisa sih makan di kaki lima ada ketoprak, mie ayam, dll didalam komplek buperta. Kebetulan saya ada rizki lebih jadi makan mahal sekali-sekali di resto yang persis setelah pintu masuk Buperta.. Di resto gubug udang ini juga taste makanannya ok punya cocok lah dengan lidah saya ditambah bisa makan di gubug pinggir kolam yang isi kolamnya banyak ikan mas. Beli pakan ikan  Rp. 10,000 isi 3 bungkus dah cukup membuat anak-anak menikmati dan asyik sendiri, sambil kasih makan ikan plus kita yang dewasa nyuapin anak-anak deh.


Selesai makan lanjut dengan fish spa for free dong, waktu awal masuk resto ketika nunggu juga sempat menikmati fish spa disini. Anak saya yang besar awalnya geli malah lama-lama kesenengan dan gak mau pulang dari fish spa.



Setelah acara lunch dan solat lanjut putar-putar komplek bumi perkemahan sekalian mampir ke tempat aero RC atau remote control pesawat terbang. Nah kalau RC mobil anak-anak sering lihat beda halnya dengan RC pesawat jarang-jarang, lokasinya juga ada di bagian belakang bumi perkemahan (RC nya gak sempet difoto pada kenceng-kenceng).


Sudah puas baru deh jalan pulang ke rumah...... Demikian cerita liburan anak kali ini semoga bermanfaat




















Review V6 Bluetooth rider - Komunikasi selama touring

$
0
0
V6...... merupakan salah satu seri dari bluetooth communicator bikinan China. Saya pilih pakai bluetooth communicator supaya lebih ringkas dan tidak ribet seperti menggunakan HT seperti yang pernah saya ulas disini, selain itu juga bisa pairing sama HP bisa angkat HP panggilan penting ketika sedang riding.





Modul bagian luar sudah masuk ke spek wheaterproof (include waterproof) asalkan bagian bawahnya yaitu port untuk audio device selalu di colokkan sempurna jack nya supaya air tidak bisa masuk.

Hasil pengetesan juga termasuk durable saya pakai touring 3 hari ke Dieng pulang pergi melintasi jalanan panas, macet, sepi, high speed, siang, malam, dan hujan deras tidak ada kendala sama sekali.

Berikut summary selama pengetesan touring:
  • 6 riders connection ==> terbukti saya bisa connect ber tiga salah satu rider pakai Ncom bisa ikut komunikasi hanya saja tipe V6 ini hanya bisa bicara berdua saja tidak bisa sekaligus ber enam. Sayangnya belum bisa pairing sama Sena 20S, kelihatannya Sena harus upgrade software untuk connect ke universal bluetooth
  • Pairing to HP ==> terbukti juga saya bisa pair ke Motorolla saya yang dipakai sekaligus untuk GPS. Review pemakaian HP untuk GPS bisa dibaca disini
  • Maximum distance 1,200 meter ==> pembicaraan clear sampai dengan jarak sekitar 600 meter diatas itu mulai banyak noise seperti suara robot tapi suara pembicaraan masih terdengar. Maksimum di 1,000 meter dengan banyak noise, diatas itu sudah banyak putus-putus ini untuk sesama merek tapi dengan kawan saya yang pakai Ncom noise muncul dengan jarak yang lebih dekat dan jangkauannya lebih dekat tidak sejauh yang sesama merek.
  • Headset tipe pipih dan sangat mudah pemasangannya di helm kalau saya taruh di balik busa bagian kuping tanpa pakai double tape tidak melorot posisinya dan yang penting tidak bikin sakit daun telinga selama makai berjam jam lamanya
  • Mic pakai tipe boom bukan tempel, saya pakai modular kondisi full face tetap ok tidak mengganggu posisinya begitu juga dengan kawan saya yang pakai full face
  • Pemakaian maximum selama 14 jam non stop, kemarin termasuk banyak bicara juga baru habis di 14 jam dan ada tone pemberitahuannya
  • Jangka waktu charging sekitar 2 - 3 jam saja nanti lampu indikator akan mati ketika sudah full.
  • Maximum speed yang dicoba dan masih bagus terdengar adalah 110 kpj, belum coba lebih tinggi lagi dari itu.
  • Kalau jarak terlalu jauh akan putus sendiri, kalau teman sudah dekat bisa tinggal call ulang lagi dengan pencet tombol
  • Tombol lumayan terasa pakai sarung tangan full gloves, tinggal hafalkan tempatnya saja
  • Ketika ada panggilan telepon maka akan auto answer dan akan auto disconnect dengan rider terakhir teman bicara, selesai panggilan telepon akan auto connect dengan pasangan terakhir bicara




Verdict
Dengan harga sekitar 1,2 juta rupiah untuk 2 unit (beli via Aliexpress) menurut saya worth to buy karena mempermudah komunikasi hanya saja tipe V6 hanya bisa berdua saja bicaranya tidak bisa enam sekaligus tapi buat saya sih tidak bermasalah selama barisan touring bagus.
semoga bermanfaat.......





Touring to Dieng 14 - 16 May 2016

$
0
0
Dieng..... jadi salah satu destinasi touring jarak menengah yang akan dilakukan oleh Vico Riders bulan May lalu. Berhubung jarak yang cukup jauh yang berada di tengah Jawa Tengah yaitu sekitar 450 km jadi diputuskan touring dilakukan dalam 3 hari supaya bisa menikmati objek pariwisata di Dieng. Nah touring kali ini diikuti 12 rider jadi yang menjadi teman si biru adalah 1 KLX 150, 1 Vixion, 1 CB150, 1 CBR 150, 2 Nmax, 1 ER6, 1 Ducati 795, dan 3 HD. Pada touring kali ini saya juga berkesempatan test BT rider V6 yang artikelnya saya tulis disini



Day 1:  14 May 2016
Tikum or meeting point disepakati di KFC kalimalang (berhubung McD yang sebelahnya sudah bubar). As usual pasti ada aja yang ngaret, hehe tapi gak apa dari yang disepakati jam 5.30 jadi baru jalan 06.30.


Supaya singkat maka memang sengaja saya pilihkan via Pantura saja seperti biasa bagian depan ditempati yang mocil dan yang belakang yang moge. Sempat rombongan agak terputus di bypass Kerawang dan di ujung jalan Kerawang ada razia. Sempat 2 mocil di tengah rombongan di stop polisi karena bagian ekor yang moge ikut berhenti jadi dipersilahkan jalan lagi. Tancap gas lagi sampai sekitar jam 10.30 berhenti di SPBU sebelum masuk Cirebon sekalian refuel beberapa motor dan hidrasi ridernya dulu. Disini ada satu HD bermasalah ban belakangnya gembes dan bunyi angin keluar, kelihatannya bermasalah karena ban dalamnya bocor dan keluar melalui sela pentil dan velg. Utak-utik diakali akhirnya bisa dipakai jalan lagi sampai lunch di empal gentong Cirebon. Via Pantura juga perlu ekstra waspada karena mulai banyak jalan rusak terutama di sisi sebelah kanan, tidak semua jalannya mulus sehingga mengkhawatirkan untuk tancap hi speed

Di resto ini diputuskan 2 HD akan ke bengkel moge untuk perbaikan ban, HD roadking ini masih pakai ban dalem karena masih mengadopsi velg jari-jari. Setelah tambah angin melalui angin mini kompressor yang powernya diambil dari power outlet si biru, 2 HD ini melesat cari bengkel moge. Sisa rombongan 10 motor lainnya lanjut leha-leha di resto dan lanjut jalan setelah 2 HD tersebut ketemua bengkel. Meeting point direncanakan akan di Pekalongan. Benar saja ternyata setelah dibongkar ditemukan paku dan angin keluar melalui celah antara pentil dan velg, tadinya saya sudah pesimis kalau pentil teramputasi karena tekanan velg ketika angin habis.

Lunch Time

Matahari mulai terbenam ketika didaerah Pemalang, keadaan ditambah parah lagi dengan turunnya hujan rintik-rintik yang membuat suasana tambah gelap, saya yang pakai lampu sorot tambahan saja masih merasa gelap apalagi rider lain yang tidak ada lampu tambahan plus kaca visor yang gelap. karena sudah magrib juga akhirnya berhenti di pom bensin Pemalang saja sekalian solat dan dinner sambil tanya-tanya arah menuju Dieng. Setelah rombongan HD datang perjalanan dilanjutkan lagi sekitar jam 19.30.

Masuk Pekalongan belok kanan melalui Kajen - Linggo Sari - Batur - Dieng sampai masuk ke penginapan Dieng Pass Homestay pukul 22.30. Sebetulnya jalan yang dilewati ini bagus sayang sudah malam jadi tidak bisa menikmati pemandangan yang ada. Jalan banyak diisi tikungan dan naik turun gunung serta keluar masuk hutan. Top abis ditambah dengan kualitas aspal yang baik dan jarang rusak sayangnya jalan sempit saja sih jadi ya belum maksimal untuk geber speed.
Masuk penginapan tidak pakai lama sudah banyak yang tepar kecapean termasuk saya juga habis staminanya di hajar banyak tikungan

Day 2:  15 May 2016

Subuh-subuh bangun dan kedinginan ternyata suhunya sudah sekitar 14 deg C dan berkabut, lanjut cari sarapan khasnya yaitu mie ongklok serta minum Purwaceng untuk doping karena badan masih pegal dan capek.

Pukul 08.00 mulai jalan-jalan dengan rute Telaga Warna - Kawah Sikidang - Candi Arjuna. Tapi ya menurut saya banyak yang bisa dilihat dan dilakukan ya di kawah Sikidang ini. Banyak yang jual cenderamata, telur rebus kawah, sewa motor trail, sampai foto dengan burung hantu dan kuda. Seru juga ketika suasana tiba-tiba berkabut tapi membuat kawahnya semakin sulit terlihat.

Jajal motor trail


Kawah Sikidang
Candi Arjuna

Telaga Warna

Bukti Sampai Dieng

Setelah puas berkeliling objek wisata di Dieng, pukul 12.00 lanjut menuju Wonosobo dan lunch di Sop Sapi EDS. Nyam nyam, empuk dan nikmat rasanya....




pukul 14.00 dari Wonosobo lanjut lagi sampai ke Tasik dan bermalam di hotel Crown. Jalur yang dipilih adalah jalur selatan Jawa sekalian jalan-jalan toh saya belum pernah lewat jalur ini. Wonosobo - Banjarnegara - Purwokerto - Ajibarang - Banjar - Ciamis - Tasik. Sepanjang perjalanan mostly hujan jadi rain suit tetap menempel di badan dan kami tiba di hotel sekitar pukul 22.00. Senang juga karena waktu berangkat pilih pakai APboot jadi tidak tembus hujan badai.
Mendekati masuk kota Tasik, sempat ada isiden kecil si Biru disundul dari belakang oleh CB150 gara-gara saya ngerem mendadak karena sempat confused dengan arah GPS. Alhamdulillah tidak ada yang jatuh cuma plat nomor masing-masing motor saja jadi korban. Tapi tidak salah memang jalur selatan banyak menyuguhkan pemandangan yang indah.


Day 3: 16 May 16
Etape terakhir di hari terakhir ini mungkin yang paling melelahkan karena harus berjuang melawan kemacetan ditambah stamina sudah habis terkuras di hari sebelumnya. Berangkat agak molor karena banyak yang masih nambah istirahatnya dan akhirnya berangkat jam 09.00. Traffic di Tasik memang cenderung lancar saja dan entah kenapa pada hari ini saya kok mau pairing HP GPS saya dengan BT rider yang saya miliki. Benar saja setelah sekitar 30 menit berjalan atau sekitar 20 km dari hotel ada telepon dari hotel memberikan informasi bahwa ada HP tertinggal yang rupanya milik rekan saya. Oh well, saya balik kanan bareng dengan kawan saya yang ketinggalan HP nya. Rombongan kembali berjalan dengan pergantian RC untuk bertemu kembali didepan sebelum masuk Bandung. 
Wah berhubung cuma berdua ya ini kesempatan gas pol, apalagi teman saya pakai Nmax dan saya sudah tahu karakternya bukan slow rider. Masuk Tjiawi sampai ke sebelum Nagrek bisa betul-betul gas pol sambil uji teknik cornering yang sudah dikuasai, tapi tetap saja dengan Pilot Road 4 ini chicken strip yang kiri masih aja ada sisanya kayanya karena saya cenderung out - in - out kalau nikung ke kiri sehingga motor tidak terlalu rebah kalau ke kanan malah dipaksa di ambil jarak yang sama dari pinggir jalan bukan teknik out - in - out.



masuk Nagrek yang jalur baru kembali lagi disuguhi track menikung demgam aspal mulus dan jalur yang luas menurut saya, seru beberapa kali telapak tangan hampir menyentuh aspal tapi ya pakai teknik hanging on the bike terpaksa rombongan sedikit saya tinggal dibelakang. Di Nagrek ini ada beberapa spot juga yang bagus untuk berfoto.



Masuk Bandung kemacetan yang paling berat adalah di daerah Cimahi yang sudah masuk sekitar pukul 15.00 sampai kopling hidrolis Ducati teman saya mulai loss karena kepanasan, akhirnya break dulu. Masuk Padalarang kami mau ambil jalan lurus menuju Cianjur ternyata sedang di cor dan jalan bergantian. Terpaksa rehat lagi didepan mini mart setelah sebelumnya paksa moge meliuk-liuk dan permisi minta mobil yang sedang antri maju sedikit-sedikit termasuk juga bantu pengedara motor lain naik di spot-spot yang licin. 
Perjalanan lanjut lagi ke Cianjur dan dinner di rumah makan Bumi Aki serta lanjut ke arah Bogor. Rupanya jalur puncak yang turun ini sudah macet panjang oleh mobil, kelihatannya banyak yang cuti karena ada libur sekolah anak karena ujian. Di Bogor pukul 21.15 sekitar warung Jambu kami berpisah, saya jalan sendirian via jalan raya Parung tancap gas sampai ke rumah di Bintaro dengan selamat pukul 22.00. Sampai rumah langsung teler karena mulai berangkat touring sudah mulai flu dan batuk.



Alhamdulillah tambah lagi pengalaman dan keseruan selama touring ini. Terimakasih rekan-rekan Vico Riders, sampai berjumpa kembali. Total perjalanan yang ditempuh si biru adalah 1,104 km tanpa pengawalan polisi, tanpa sirine, tanpa mobil support maupun mobil towing. Alhamdulillah lancar semua










Tips riding di bulan Ramadhan

$
0
0
Ramadhan.......... Marhaban ya Ramadhan. Puasa tinggal beberapa hari saja menjelang selain lapar dan dahaga, aktifitas harian tentu tidak boleh kendor terutama ibadah harus lebih ditingkatkan lagi. Aktifitas yang tadinya biasa-biasa saja menjadi luar biasa melelahkan ketika bulan puasa seperti aktifitas riding.




Ada beberapa tips untuk meminimalkan resiko dan mengoptimalkan aktifitas terutama riding selama bulan Ramadhan nanti:
  • Selalulah makan sahur dengan cukup di  akhir waktu sahur.
  • Perbanyak minum air putih ketika sahur. Meski kita bekerja di ruangan ber AC, tubuh akan tetap dehidrasi lo apalagi kalau kerja diluar ruangan atau berpanas-panasan. Terutama bagi yang pilihan transportasinya menggunakan moge yang panas mesinnya luar biasa. Saya sempat dua kali terserang heat stroke ketika puasa pulang kantor dan kebetulan kurang minum air putih ketika sahur.

  • Kurangi minum yang manis ketika sahur supaya tidak cepat haus
  • Berangkat kantor riding di pagi hari lebih awal dan pulang lebih awal atau sekalian setelah waktu berbuka. Ini lebih terkait ke managemen waktu saja kalau berangkat awal traffic lebih sepi dan belum panas cuacanya dan pulang kalau mau traffic lenggang ya setelah berbuka puasa.

  • Pakailah jaket dan pakaian yang loose dan breathable ini supaya tubuh tidak cepat berkeringat, makin banyak keringat maka akan lebih dehidrasi. Jaket kulit yang tidak mempunyai banyak ventilasi sebaiknya dihindari dulu karena cenderung membuat badan overheat

  • Apabila merasa kecapaian atau kepanasan, berhentilah menepi dan berteduh sebelum ambruk. Anda sendirilah yang tahu batasan diri anda bukan orang lain

  • Kalau kepanasan bisa dicoba mendinginkan badan dengan membasahi kain dan taruh dibagian tengkuk belakang, di bagian dalam siku, ketiak atau pangkal paha. Bagian-bagian inilah yang merupakan sensor dari panas tubuh. Ketika riding juga sebisa mungkin bagian belakang leher ini tertutup tidak terpapar panas

  • Jaga emosi dan etika berkendara terutama ketika macet. Di Ibukota traffic sore hari jam 15  sampai menjelang berbuka akan sangat macet jauh berbeda ketika diluar puasa apalagi banyak kantor yang memulangkan karyawannya lebih awal. Menjaga emosi dan etika ini terutama tidak berkendara sruntulan akan membantu kita sendiri hemat energi dan tidak cepat dehidrasi lo

  • Ketika mandi jangan mandi dengan air yang suhunya jauh berbeda dengan tubuh kita, misalkan sedang kepanasan jangan langsung siram badan dengan air yang dingin sekali atau nanti tubuh akan bermasalah. Sama halnya dengan gelas yang setelah dipakai untuk tempat air panas kemudian diganti isinya dengan air es.
  • Berbukalah secukupnya, tidak perlu berlebihan seperti sunnah dari Rasul kita tercinta

Harusnya tips-tips diatas berhasil ya, dulu saya waktu bulan puasa biasa Jakarta Bandung naik motor ketika Ramadhan alhamdulillah aman-aman saja.

Semoga membantu dan aktifitas motoran bro and sis semua lancar begitu juga ibadah Ramadhan nya
Happy fasting....





Review Michelin Pilot Road 4 - 2,500 km on going (PR4 VS Battlax T30)

$
0
0
Pilot Road 4...... jadi ban pilihan saya menggantikan Battlax T30 yang sebelumnya dipakai si biru sejauh 10rb km selama satu tahun, reviewnya ada disini. Kenapa beralih ke Michelin ya sebenarnya karena kurang puas dan cari experience baru lagi saja sih sekalian biar artikel nambah:) Saya beli ban ini sekitar bulan Maret 2016 disaat lagi sangat susah cari ban Michelin baru, apa daya terpaksa juga ambil ban produksi awal 2014 yang bagian belakang dan mid 2014 untuk bagian depan. Sedikit lebih lama produksinya dibanding Battlax T30 saya yang sekitar November 2014. Tapi setelah saya lihat dan rasakan feel karetnya masih ok belum getas, jadi lanjut saja pasang apalagi dikasih harga special sama yang punya toko. Ketika artikel ini ditulis ban sudah terpasang sekitar 2 bulan dan sudah menempuh jarak sekitar 2,500 km, sebelumnya sempat saya tulis failure PR4 ini yang terjadi di luar Indonesia ada disini







Apa yang saya suka dari ban ini adalah complicated design nya, ya coba kita perhatikan begitu banyak alur kembangannya yang akan sangat useful untuk jalan basah. Oh iya perlu diketahui juga PR4 ini adalah head to headnya T30 yang sama-sama untuk peruntukan sport touring, kalau di web sih pasti dibilang PR4 ini lebih unggul dibanding kompetitornya T30 dan merek lainnya tapi apakah begitu? mari kita ulas dulu..... oh iya, size ban yang saya pakai mulai dari T30 sampai PR4 ini adalah depan 120/70 R17 dan belakangnya 180/55 R17

Ban tergolong mempunyai multicoumpond untuk ban depan dan ban belakang, bagian depan medium di tengah dan soft di tepi sedangkan belakang hard di tengah dan medium di bagian tepi. Hard dibagian belakang diperlukan untuk memperpanjang millage sedangkan medium di tengah depan untuk meningkatkan pengereman. Posisi 20% hard dibagian belakang tengah juga tepat karena bagian inilah yang banyak bersinggungan dengan aspal dijalanan lurus. Berbeda dengan T30 yang bagian depan nya single compound dan bagian belakang dual compound.


Performance

Setelah pasang coba jalan untuk berangkat kantor pagi-pagi jam 05.10 supaya traffic masih sepi, coba melibas jalanan dengan speed menengah sambil inreyen ban baru. Cukup terkejut juga ketika menikung kok saya tidak merasakan ban nya sliding seperti dulu waktu inreyen Battlax T30, hmm.... masa iya gak licin coba test lagi lebih kencang dan lebih miring lagi. hahaha dalam hati bersorak kegirangan ternyata ini ban kok gak butuh inreyen buat hilangkan lapisan lilin ya? Saya pikir-pikir lagi mungkin ini karena lama di toko dan lapisan lilin hilang karena banyak dipegang-pegang orang kali ya? hahaha

Yang jelas hari pertama pakai langsung meningkatkan level PD sampai chicken strip ban belakang habis, yang depan sisa sekitar 5mm bagian kanan dan kiri sekitar 10mm. Beda dengan T30 yang profil ban depannya cenderung meninggi sehingga sisa chicken strip depan lebih banyak lagi. Bagian belakang PR4 ini juga dengan size sama dengan T30 sebelumnya cenderung lebih kecil lebar bannya, ini gak saya ukur sih cuma terlihat lebih kecil aja lebarnya beda dengan T30 yang terlihat lebih lebar, mungkin efek PR4 banyak alur kembangannya. Perbandingan chicken stripnya bisa dilihat di lihat manual dengan artikel T30 sebelumnya disini

Performance touring juga OK banget sudah saya test 1,100 km Jkt - Dieng - Jkt mulai dari dry wet siang sampai malam ridingnya yang artikelnya saya tulis disini





PR4 VS T30 performance
Perbedaan performance dengan T30 juga cukup terasa antara lain:
  • Pengereman ban depan dry road ==> seems like T30 lebih superior disini meski sudah berumur lama tapi ban depan lebih pakem grip rem nya. PR4 grip depan untuk rem masih sedikit dibawah T30.
  • Pengereman ban depan wet road ==> kelihatannya keduanya imbang
  • Pengereman ban belakang dry and wet road ==> kelihatannya keduanya imbang
  • Feed back cornering & cornering grip all tyre ==> berimbang diantara keduanya
  • Aquaplanning ==> PR4 jelas jauh lebih unggul karena alur kembangan untuk membuang air lebih banyak, sempat ngeri-ngeri sedap bakal kena aquaplan di tempat saya sering kena ketika pakai T30 tapi tidak terjadi juga di PR4 malah seperti tidak terjadi apa-apa. As smooth like a hot knife cut a butter. Tapi hal ini mungkin sudah diperbaiki oleh Battlax lewat versi terbaru T30 yaitu T30 evo.
  • Light offroad and gravel track ==> keduanya berimbang
  • Millage ==> saya belum bisa bicara banyak mengingat baru jalan 2,500km dan belum terlihat tanda-tanda keausan yang cukup berarti disamping itu ban juga masih belum getas.
  • Crossing road marking or marka jalan ==> sama-sama saja keduanya licin apalagi kalau jalan hujan
  • PR4 sepertinya lebih lengket di aspal kelihatan bagian belakang motor and bagian depan lebih banyak kotorannya kalau jalan basah plus pasir ikutan naik sampai kemana-mana

Verdict
Dengan harga yang mirip seperti T30 tentunya PR4 ini patut diperhitungkan sebagai alternatif pilihan ban kuda besi kesayangan ditambah performance nya yang saya bilang juga jempolan. Nanti kedepannya akan saya update lagi mengenai millage dan performance ketika usia ban sudah menua. Mungkin dengan adanya T30 evo performance T30 evo sudah lebih baik menghadapi aquaplanning cuma saya belum pernah lihat T30 evo masuk di toko di Indonesia malah S20 evo sudah digantikan dengan S21 yang banyak di toko, mungkin karena lebih banyak peminatnya.

Semoga membantu











Upgrade Grand Livina SV part I

$
0
0
Silvi.... sudah menjelang 2 bulan silvi alias slver grand livina jadi penghuni baru di rumah saya. Hari-hari dilalui untuk antar anak sekolah dan istri wira wiri sampai sekarang baru jalan 1,200 km an aja. Berhubung si biru motor saya sudah banyak di modif dan kayanya udah gak mau ditambahkan apa-apa lagi jadilah si silvi ini pelampiasan saya untuk modif, hehehe. Artikel ini merupakan lanjutan dari artikel saya sebelumnya ketika memilih mobil disini



langsung aja ke list modifnya antara lain sebagai berikut:
  • Sarung jok semi permanen supaya jok asli tidak cepat kotor berhubung saya punya 3 anak kecil. Kenapa kok gak ganti jok kulit aja? cukup sayang dengan biaya paling murah 4 juta masih ada resiko noda yang tidak bisa hilang seperti coretan ballpoint dan lainnya. Sarung jok ini dibawah 1 juta kalau ada noda membandel atau rusak ya tinggal buang saja ganti baru lagi. Ini costnya sekitar 900ribu dan dipasang tukang asesoris

  • Sill plate 4 pintu plus sill plate buat bagasi. Ini supaya bagian yang ditutup sill plate tidak baret-baret catnya. Saya perhatikan kalau di bagasi sering barang-barang berat membentur bagian bumper dan kalau di bagian pintu pasti anak-anak kalau naik mobil menginjak bagian bibir pintu sebagai pijakan. Ini pasang sendiri cost detailnya saya lupa.


  • Kaca film depan 40%, ini hanya untuk mengurangi panas saja dan sebagai tambahan safety supaya mobil lebih gelap dan tidak terlihat siapa drivernya. Seringkali kaum hawa jadi sasaran kejahatan dan sering diincar. Costnya sekitar 300 ribu dipasangin tukang kaca film

  • Reverse sensor plus kamera mundur. Gara-gara nyonya minta kamera mundur belakangan terpaksa deh ganti head unit juga yang lumayan harganya. Reverse sensor sekitar 200 ribu, kamera mundur posisinya diumpetin deket plat nomor sekitar 250 ribu dan head unit 1.7 juta yang Nakamichi NA1550 semua dipasang di toko asesoris tapi barter dengan head unit orinya yang dihargai 300 ribu. Mahal memang tapi ya include pasang jadi ok lah.

  • Door bumper and stiker handle pintu supaya tidak kegores kuku. Door bumper and stiker gak sampai 100ribu pasang sendiri

  • Mud guard biar tampilan mendekati grand livina seri XV. Mud guard lupa harganya berapa kayanya gak sampai 200 ribu and pasang sendiri

  • Ring lubang AC supaya tampilan mendekati grand livina seri XV. Harganya sekitar 140 ribu dan pasang sendiri
  • DRL alias daylight running lamp. Harga gak sampai 100 ribu dan pasang sendiri. Power DRL ambil dari kotak hitam disamping accu, ambil listrik dari sekering fuel pump nanti outputnya kasih sekering lagi 10 amp sebelum masuk ke DRL


  • Klakson keong. Merek denso dulu harganya sekitar 100 ribu dan pasang sendiri. Cukup susah ambil klakson ori karena salah satunya posisi ada didekat fan belt dibagian bawah. Harus rogoh-rogoh dan diperlukan tangan yang kecil

  • Lampu senja led. Harganya gak sampai 50ribu

  • Speaker di pintu belakang. Beli bekas yang ori dari teman dapat 200 ribu saja sepasang. Plus masang kabel speaker ikut ke biaya pada saat pasang head unit baru dan camera mundur. Ketika belum ada speaker belakang, anak-anak yang dibelakang suka gak dengar lagu kesayangan atau suara DVD padahal di bagian depan sudah keras suaranya

damage costnya modif awal ini sekitar 4.5 juta mostly cost di head unit sekitar 1.7 juta, Tapi masih ada modif lain menanti seperti fog lamp, roof rail, spoiler belakang, dan racun-racun lainnya. hahaha
udah ah nafas dulu

Fork Brace / Fork Stabilizer for ER6 - Ninja650

$
0
0
Fork Brace.... sering juga disebut fork stabilizer merupakan komponen tambahan yang dipasang sebagai penghubung shock kanan dan kiri bagian depan untuk suspensi teleskopik. Suspensi teleskopik merupakan suspensi standar yang banyak juga dipasang di motor kecil tapi ya motor gede juga ada sih yang masih pakai teleskopik seperti ER6 series contohnya dan CB500 series juga mengadopsi suspensi type ini. Sebenarnya tipe suspensi ini dipakai karena biaya produksinya murah dan perawatan yang relatif lebih mudah. Back to topic, kenapa fork brace ini tidak pernah dipakai di motor dengan suspensi USD atau upside down? menurut saya sih karena suspensi USD ini cenderung lebih rigid dan kestabilannya diatas suspensi teleskopik.



Setelah sekitar 17 ribu km bersama si biru alias ninja 650 saya sudah paham betul bantingan suspensi depannya berikut kelemahannya:
  • Feedback di jalanan keriting dan rusak sangat terasa dan relatif keras feedbacknya seperti memukulkan palu ke besi
  • Cornering dan jalan keriting biasanya ban depan akan terasa lari ke kanan atau ke kiri, harus diakalin dengan menekan stang ke depan


Nah, akhirnya saya putuskan pasang fork brace untuk si biru dan berikut impresinya setelah sekitar 3,000 km berjalan pakai fork brace:
  • Fork brace terbuat dari bahan duralium yang sudah di poles jadi terlihat mengkilat, sekilas memang terlihat seperti aluminium. Tapi bahan duralium ini lebih ringan dan lebih rigid daripada aluminium. Belinya dimana? beli sama teman karena ini custom made.


  • Kestabilan menikung lebih terasa, dulu sempat tiap menikung ke kiri motor terasa sedikit oleng tapi dengan fork brace ini lebih stabil dan enak buat ngabisin chiken strip. Ditambah dengan ban baru michelin pilot road 4 lebih mantap lagi melibas tikungan. Review PR4 bisa dilihat disini

  • Yang paling terasa adalah di jalan rusak atau melibas polisi tidur jadi berasa empuk seperti menusukkan pisau panas ke mentega saja sehingga tangan tidak mudah pegal kalau lewat jalan rusak.

  • Sempat sekali sedang nikung dan masuk lubang lumayan dalam, motor tetap dalam lengkungan parabolic as per desired. Dulu sempat juga seperti ini langsung motor melebar menikungnya ketika belum pasang fork brace


  • Teman saya yang pasang fork brace juga sempat mengalami pecah bearing roda depan pada high speed. Disaster memang tapi stang tetap lurus dikendalikan tidak terlalu liar pergerakannya hanya bergetar hebat saja.

nah begitulah kira-kira impresi berkendara setelah menggunakan fork brace dan memang worthed untuk dipasang pada tunggangan kesayangan. Terutama sangat membantu karena shock depan kanan dan kiri jadi naik turun bersamaan tidak seperti sebelumnya yang tidak bersamaan.
Nantikan artikel selanjutnya mengenai riser untuk shock belakang Er6 series supaya motor terlihat lebih nungging.


semoga berguna......



Clean Up Your ER6 Tank and Fuel Pump - Bersihkan tangki dan fuel pump ER6

$
0
0
Karat...... jadi penyakit yang menjangkiti mayoritas ER6N and Ninja 650. Si biru motor saya juga sudah pernah kena untung ketahuan dalam jangka waktu 1 bulan setelah motor diantar, jadi masih diganti total tangki and fuel pump baru, artikelnya bisa dilihat disini

Nah, kalau sudah lewat satu tahun dan sudah lewat masa garansi gimana? kalau ganti tangki and fuel pump mahal juga lo yaitu tangki 2.8-2.9 juta and fuel pump 2.3 juta. Nah untuk menanggulangi persoalan brebet dan karat bisa disimak cara pembersihannya dibawah sana yang saya dapat dari pendiri NSFO yang punya bengkel rumahan di daerah Depok. Penasaran sama harga spare part motor ER6? bisa dilihat juga di artikel ini



Gejala tangki berkarat
Er6 banyak yang stok lama di gudang sebelum diatar ke konsumen, si biru punya saya contohnya ada di gudang sekitar 2 tahun kemudian baru dipakai. Nah kondisi motor di gudang itu seperti apa? gak ada yang tahu persis siapa tau kepanasan juga atau gudangnya lembab juga kita gak pernah tahu.
Yang jelas itu semua kendaraan bermotor baik itu mobil atau motor pasti bensin yang ada di tangki hanya terisi sangat sedikit, untuk motor ER6 mungkin sekitar 2 or 3 liter saja kali ya dari kapasitas tangki yang 17 liter. Sehingga uap air mulai mengumpul dan mulailah terbentuk karat

Tangki berkarat bisa dilihat dari mulut tangki ketika mengisi BBM seharusnya semua berwarna silver sama seperti pelapis bagian dalam tangki, kalau sudah ada coklat karat nah kudu siap-siap deh.
Level berikutnya yang lebih parah tanpa lihat bagian dalam tangki yaitu coba mesin dari kondisi stasioner or langsam digeber langsung ke high RPM, kalau RPM naik mulus berarti masih aman. Kalau berebet biasanya di 5,000 - 6,000 RPM kemudian lanjut lancar berarti fuel pump (FP) sudah mulai menghisap karat.
Level kronis adalah motor sama sekali tidak bisa di geber melewati 5,000 - 6,000 RPM dan yang sudah top the max adalah motor tidak mau hidup sama sekali karena motor FP sudah macet alias jam. Adalagi malah sudah bocor dibagian pinggir tangki berupa bocor halus.

Sudah mengalami satu atau beberapa symptom diatas? coba keluarkan semua bensin dan cabut fuel pump dijamin dalamnya tangki gak jauh berbeda dengan foto-foto yang saya share diatas. Bandingkan dengan yang tangki sehat seperti dibawah ini





Pembersihan Tangki dan Fuel Pump
Modalnya adalah bensin yang fresh, kunci-kunci, engine degreaser, carburator cleaner, baskom, dan keinginan yang kuat.

Steps:
  • Setelah fuel pump dikeluarkan dan bensin sisa juga dikeluarkan (bensin sisa ini sebaiknya jangan dipakai lagi karena sudah terkontaminasi karat. 


  • Semprot tangki dengan engine degreaser secara merata dan kocok-kocok sampai keluar semua bisa juga dibantu juga di flush pakai bensin untuk mendorong sisa karat

  • Semprotan tahap kedua pakai carburator cleaner dengan cara sama seperti diatas. Kalau tangki sudah parah bagian plat akan mulai termakan tapi dengan 2 kali semprotan diatas at least rontokan karat akan lepas dulu semua jadi tidak menghambat fuel pump lagi.

  • Sekarang bagian fuel pump, jadi harus di bongkar satu persatu dari full assembly 
jadi seperti ini


  • Lanjut semprot-semprot bagian fuel pump menggunakan carburator cleaner dan saksikan karat-karat yang nempel pada keluar



  • Dijamin kalau beruntung pasti motor akan berputar lancar dan dari suara juga akan terdengar, kalau kurang beruntung atau motor terbakar pasti tidak akan berputar lagi.

  • Selesai semua tinggal rakit lagi dan isi bensin fresh yang baru full lagi

  • Ribet? lumayan juga sih, gak mau ribet coba kontak opa Kris di 08881496866, dijamin harga kompetitif dibanding beres kawasaki yang cuma gitu doang bersihinnya

Tips supaya karat tidak kembali lagi
  • Always fill your tank full. Selalulah isi penuh tangki motor bro and sis sekalian terutama kalau ditinggal lama atau cuma dipakai weekend aja. Sisa volume dijamin akan menjadi tempat berkumpulnya uap air hasil kondensasi dan menggrogoti bagian dalam tangki dengan karat

  • Saran dari sang mpunya bengkel adalah tiap sebulan sekali masukin kamper putih 3 buah yang kecil-kecil (jangan kamper warna). Ini supaya air bereaksi dengan kamper sekalian meningkatkan oktan, hehehe mungkin yang tahu kimia bisa share

  • Sering-seringlah dipakai ER6 kesayangan supaya gak ngambek, hahaha 


Ok kira-kira segitu dulu, semoga bermanfaat

Tips Parkir Motor Saat Ditinggal Mudik

$
0
0
Mudik..... pulang kampung merupakan salah satu kegiatan rutin tahunan yang dilakukan orang Indonesia ketika lebaran. Mudik banyak moda transportasi yang digunakan mulai dari sepeda motor, mobil, bus, kereta api, kapal laut, sampai dengan pesawat terbang. Mudik dengan kendaraan pribadi sih yang perlu dipersiapkan pastinya servis dulu persiapan menghadapi jalan jauh, macet, dan mengakali barang bawaan yang banyak. 
Nah kalau mudik dan kendaraan kesayangan ditinggal baiknya apa saja yang perlu dipersiapkan untuk kendaraan kita ini? Lets check it out..... eh ini berlaku juga kalau kita tidak gunakan kendaraan kita dalam waktu lama juga seperti dinas keluar kota beberapa minggu misalnya.



  • Isi penuh tangki bahan bakar kendaraan kesayangan. Hal ini ditujukan untuk mengurangi akumulasi uap air didalam tangki yang bisa menyebabkan karatan seperti tulisan saya di artikel disini

  • Cek tekanan ban, bila perlu di pompa. Seringkali motor atau mobil yang disimpan lama anginnya akan berkurang kalau ban terlalu kempes dan diam dalam waktu lama akan merusak struktur ban itu sendiri karena berat kendaraan.

  • Cuci bersih dulu motor atau mobil kesayangan, Nah pastinya gak mau kan motor or mobil masih kotor kita tinggal. Bisa-bisa kotorannya lebih lengket dan susah dibersihkannya nanti setelah pulang mudik.

  • Standar tengah motor kesayangan serta posisi stang dibuat lurus saja Hal ini bertujuan supaya motor tegak lurus dan tidak membebani sebelah shock depan terutama yang sebelah kiri. Motor tidak punya standar tengah? nah gunakan paddock, di kasih paddock depan belakang lebih sip lagi jadi ban tidak kontak ke lantai terlalu lama. Jangan lupa setir dibuat lurus ya jangan berbelok.

  • Lepaskan katub positif accu ==> kenapa yang positif bukan yang negatif? karena kadang ada beberapa komponen yang kabel negatifnya nyambung langsung ke sasis motor or mobil jadi akan tetap ada perputaran arus kalau hanya kabel negatif yang kita cabut. Seringkali kalau masih ter connect maka akan habis setrum accunya.

  • Nah untuk keamanan gunakan lah kunci ganda atau kunci triple, kwartet, dst sebagai pengamanan tambahan. Baik parkir didalam, teras, atau diluar rumah saya selalu biasa menggunakan kunci tambahan. At least yang punya niat gak baik akan mikir-mikir dan cari sasaran lain dulu yang lebih mudah. Pakai gembok ber alarm juga lebih sip lagi atau parkir motor dekat dengan CCTV yang terlihat supaya malingnya berfikir ulang.

  • Untuk keamanan juga dan kalau mau, cabutlah sekering utama atau sekering ignition or sekering ECU or Fuel Injection, hal ini sering saya lakukan juga baik itu untuk motor and mobil juga. Jangan lupa sekeringnya disembunyikan juga, hahaha. ER6 series posisi rumah sekering ada di tutup plastik disamping kunci kontak. Silahkan cabut yang kodenya FI alias fuel injection

  •  Lanjut dengan cover up your bike or car. Hal ini ditujukan untuk melindungi terhadap debu dan kotoran serta mempersulit kendaraan dipantau oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Parkir dibawah kanopi covernya tidak perlu yang tebal, tipis saja sudah cukup, kalau didalam rumah malah gak perlu di kasih cover. Tapi beda halnya kalau memang akan terekspos dengan panas dan hujan baiknya cover harus khusus supaya cat dan interior kendaraan awet.
Sebelahnya beat adalah si Biru yang lagi disarungin

  • Pengalaman saya juga kadang si pus atau kucing suka tidur di balik cover motor terutama dibagian jok motor jadi bulunya kemana-mana. Ini bisa diakali dengan taruh benda lain diatas jok motor, dijamin si pus gak akan tidur lagi diatas motor atau menjatuhkan barangnya. Nah kalau kucingnya membandel suka tidur di bagian atas cover coba isi botol minum kosong dengan air dan taruh saja di tempat kucing suka tidur. Gak tahu kenapa tapi ini berhasil juga lo. 

Botol air bekas isi dengan air mentah dan taruh di tempat kucing suka tidur
  • Hati-hati juga tidak ada kucing nanti malah tikus yang mampir ke motor atau mobil kesayangan dan ngerogoti kabel bisa lebih kacau lagi. Menurut saya usir tikus bisa saja pakai buah bintaro atau kasih sekalian kamper di jalur dimana tikus bisa naik ke area perkabelan.

  • Tadi sempat disinggung dengan setang motor tetap lurus jadi tidak dikunci stang. Kalau bro and sis gak setuju juga gak masalah tetap mau di kunci stang dengan dibelokkan ke kiri. Tapi di motor matic ada baiknya kita kunci stang ke arah kanan saja dan shutter lock jangan lupa ditutup bagi yang dilengkapi. Kenapa? karena dengan stang ke arah kanan maka upaya kunci T untuk merusak lubang kunci akan lebih sulit lagi karena space terbatas

  • Motor diparkir di carport begitu juga mobil? ada baiknya motor taruh dibagian dalam dan bagian luar dipepet dengan mobil yang kita parkir juga supaya makin sulit itu motor diangkut

Ok, kira-kira sekian dulu tips nya. Selamat mudik, semoga selamat sampai kembali lagi ke rumah. 
Nanti jangan lupa cek kembali tekanan angin ban jangan langsung geber motor, sempat ada kawan saya jatuh karena nikung dengan ban yang kempes







Membuat Listrik Rumah Lebih Irit - Tips and Trick

$
0
0
Listrik....... pasti semua orang saat ini menggunakan listrik untuk kehidupan sehari-hari bahkan di kendaraan bermotor pun pasti ada aliran listrik. Kali ini saya  mau coba share mengenai penghematan listrik rumah tangga yang tentunya sangat penting bagi kehidupan kita dan keluarga.


Kebetulan di rumah saya pakai listrik pintar alias listrik prabayar dari PLN, buat yang masih asing listrik prabayar ini pakai token persis seperti nomor isi ulang handphone. Jaman dulu ketika baru keluar beli token nya atau listrik hanya bisa di tempat-tempat tertentu saja tapi semakin kesini sekarang semakin mudah bisa lewat internet banking atau lewat handphone saja. Nanti nomor token yang diperoleh manual dimasukkan lewat panel meteran listrik yang ada di rumah kita. Bagi yang mau tambah daya biasanya PLN akan mengganti meteran model lama dengan model prabayar.



Keuntungan meteran listrik model ini adalah tidak perlunya petugas PLN untuk keliling rutin mencatat meteran listrik sebelum ditagihkan ke kita sebagai pemakai. Seringnya kalau tidak ada orang di rumah maka tagihan listrik akan dibuat sama seperti bulan sebelumnya.


Sekitar 2 tahun yang lalu untuk listrik rumah saya yang 2,200W beli pulsa 500 ribu masih dapat sekitar 450 KWh, kemudian karena subsidi terus menerus dikurangi jadinya untuk jatah 500 ribu rupiah ini KWh terus saja menurun sampai ke 356 Kwh saja. Berkurangnya jatah KWh ini membuat saya berfikir gimana caranya mengirit konsumsi listrik di rumah dengan cara benar tanpa akal-akalan yang bikin hidup tidak barokah. Sebelum lanjut biodata listrik rumah tangga saya adalah sebagai berikut:
- Listrik 2,200 W
- Pompa air jet pump buat dorong air tanah sampai toren saja
- Pompa pendorong kecil yang 150W kalau tidak salah
- Kulkas 2 pintu yang freezernya ada dibagian samping (lupa watt nya yang jelas ini kulkas gede deh)
- AC low watt 3/4 pk (AC ini yang paling sering nyala kalau kamar lainnya seringnya mati saja karena tidak ditempati)
- Semua lampu di rumah menggunakan lampu LED bervariasi dari yang 5 W sampai ke 13 W
- Kipas angin dan exhaust fan
- Mesin cuci top loading yang kapasitas 10 KG
- Water heater di kamar mandi
- Rice cooker merangkap warmer
- TV, sound system dan decoder tv ber langganan
- Di rumah selalu ada 3 anak kecil dan 2 orang dewasa jadi rumah tidak kosong siang maupun malam


Saya juga selalu cek konsumsi listrik bulanan saya ketika isi ulang listrik setiap satu bulan sekali jadi lebih mudah di trackingnya. Konsumsi paling boros adalah per hari sekitar 17 KWh, kemudian saya paksa turun ke 15 KWh dan yang terakhir ini sekitar hampir satu tahun hanya 12 KWh saja per harinya jadi setiap bulan butuh sekitar 360 KWh.


Langsung deh cekidot caranya: (ini berlaku juga buat meteran yg lama ya)
  • Kurangi konsumsi seterika. Seterikalah pakaian yang perlu di seterika yang baju rumah atau pakaian dalam ya gak perlu. Selain menghemat tenaga kita juga menghemat listrik. Asisten yang dulu seringnya seterika sambil main HP. Seterika bisa berjam-jam padahal baju gak banyak ya wajar saja tagihan listrik membengkak. 

  • Setel jet pump dengan cara setel otomatis or radar yang ada di water toren. Ini ditujukan supaya jet pump tidak terlalu sering hidup dan mati dalam satu harinya. Ketika pompa ini hidup maka sedotan listriknya tinggi apalagi kalau sering hidup mati


  • Gunakan water toren jadi air bisa kita pakai tanpa harus pakai bantuan pompa pendorong
  • Pakai pompa pendorong yang kecil untuk bantu dorongan dari toren juga sebaiknya di setel otomatisnya supaya tidak bolak balik hidup mati ketika kita pakai air. Saya biasanya test setelan sudah pas atau belum dengan shower kamar mandi dan pengisian ke kloset setelah kita flush air kloset. Pompa pendorong sering hidup mati juga berpengaruh akan menghisap listrik lebih banyak lagi dibanding sekali hidup selama beberapa detik. 

Sampai dengan point ini saya berhasil menurunkan konsumsi listrik per hari dari 17 KWh ke 15 KWh. Masih kurang? lanjut lagi

  • Pilih dispenser yang top loading dan ada air panas serta dinginnya. Tapi matikanlah listriknya. Loh kok gitu? percuma dong dispensernya? enggak juga dinyalakan saja ketika kita butuh air panas misalnya atau air dingin. Kalau air panas memang cepat panasnya tapi air dingin memang lama jadi dingin. Hal ini saya akali dengan memasukkan botol air kedalam kulkas supaya ikutan dingin airnya. Dispenser yang galon nya ada dibawah itu malah harus selalu hidup tercolok ke listrik karena harus mompa air ke atas dan tentunya mengkonsumsi listrik terus kan?
Pilih yang kiri atau tengah (top loading) yang kanan (bottom loading) harus selalu colok listrik

  • Pakailah AC low watt or inverter and set suhu jangan dibawah 25 C karena sering saya baca kalau AC set dibawah 25 C maka akan lebih tinggi kebutuhan listriknya. Lagipula dengan 25 C tidak perlu pakai selimut kan? kadang saya suka aneh dengan yang pakai AC tapi kok selimutan, padahal cukup saja sejuknya tanpa perlu pakai selimut

Sampai dengan poin ini saya berhasil mengurangi lagi dari 15 KWh ke 13 KWh. Masih bisa turun lagi lo, lanjut ya.
  • Ada AC di rumah yang seringnya mati tidak dinyalakan? sekalian saja stop kontaknya dicabut atau matikan stop kontak AC yang ada di dinding.

  • Peralatan listrik yang jarang digunakan atau sering dalam mode standby juga sebaiknya dicabut saja dari stop kontak tidak jarang standby mode ini juga menghisap daya makanya yang AC idle juga saya matikan saja listriknya. Yang saya terapkan seperti ini adalah mesin cuci, water dispenser, TV, home theater, dan microwave. Daripada cabut pasang stop kontak cukup kita belikan saja plug in seperti dibawah ini jadi tinggal pencet tombol saja


Sampai dengan point ini saya berhasil menurunkan lagi dari 13 KWh ke 12 KWh saja
Penghematan sekitar 5 KWh per day dikali 30 hari dalam sebulan berarti sekitar 150 KWh dan di convert ke rupiah adalah 200 ribu rupiah penghematannya per bulan. Ini setara dengan bensin mobil saya selama seminggu atau bensin motor si biru selama 2 minggu buat ngantor atau bensin motor beat buat ngantor selama 1 bulan!

Sementara belum coba lagi pakai alat penghemat listrik yang model box berisi capacitor bank mungkin bisa lebih turun lagi kali ya?

semoga berguna.......








Liburan Keluarga ke Anyer

$
0
0
Liburan sekolah...... kebetulan berbarengan juga dengan momen idul fitri. Berhubung 2 anak saya belum masuk sekolah, saya ambil cuti untuk liburan ke Anyer pada tanggal 19 - 20 July kemarin setelah momen arus balik tentunya supaya gak capek di jalan dan harga-harga sudah pada turun tentunya. Dikarenakan dulu nama kelas di sekolah anak saya yang lama itu Anyer dan Karang Bolong jadilah saya merencanakan piknik ke Anyer, yeay.....






Perjalanan dari Tangerang masuk tol Merak dan keluar di Cilegon Timur / Bojonegara / Kramat Watu dengan kondisi traffic yang ramai lancar  dan tidak ketemu macet, sepanjang jalan saya ikut saja arahan dari Gmap yang sudah menghitung rute tercepat. Anak-anak di mobil juga cukup di setel DVD kesayangan dan kasih makan supaya tidak rewel dan bosan. Keluar tol Cilegon Timur diarahkan lewat jalan bypass Cilegon yang cukup lebar yaitu 2.5 jalur dan ada pembatas di bagian tengahnya, kurang lebih berangkat jam 9 pagi dipotong isi bensin di BSD dan foto sebentar di Mercu Suar Anyer sekitar jam 11 kurang.



Sempat baca rekomendasi tempat makan ada namanya RM Karang Sari, tapi ya agak menyesal juga berhenti makan disini tapi ya sudahlah itung-itung bagi rejeki saja di weekdays. Untung ada kakaktua dan landak serta ayunan jadi anak-anak gak seberapa bosan.





Dari Karang Sari lanjut lagi ke Pantai Karang Bolong, kalau diingat-ingat mungkin saya kesini terakhir sekitar 20 tahun yang lalu kali ya dengan bapak dan ibu saya. Selain lihat laut dan karang yang bolong bisa juga naik ke atas karang yang sudah dilengkapi anak tangga sekalian menikmati pemandangan aduhai dari atas karang. Kalau mau makan, nyemil dan beli oleh-oleh juga bisa banyak warung berjejer cuma saja toiletnya ya gitu deh.







Puas dari Karang Bolong lanjut ke hotel Aston Anyer sambil main di private beach dan berenang di Kolam. Ketika hari menjelang sore semua berbesih diri dan siap-siap melihat sunset. Hotel ini juga punya sunset viewing deck di lantai paling atasnya yaitu lantai 6. Sempat agak kecewa karena mendung tapi sebelum terbenam akhirnya agak terang dan terlihat pancaran indah sunsetnya





Makan malam meluncur ke daerah labuan sekitar 30 km dari Aston Anyer dan sekitar 45 menit. Setelah makan di RM bu Entin malah saya menyesal kenapa gak makan siang disini pasti saya berani makan lebih banyak, kalau makan malam sih sedikit saja lah. hahaha
Resto ini very recommended malah harganya lebih murah dibanding rumah makan Karang Sari dengan lauk yang lebih banyak disini. Rasanya the best pokoknya...... tempatnya tinggal browsing ke Gmap saja pasti nongol




Besok pagi ya jelas setelah sarapan anak-anak saya ajak main air sampai menjelang siang, eh sebelumnya sama si mas main RC di pasir pantai sambil kejar - kejar kepiting. Eh ternyata ini hotel juga punya ayunan and trampolin juga buat mainan anak-anak







Check out jam 11 kami lanjut via Jalan Raya Palka yang merupakan jalur alternatif ke arah Serang. Jalan nya jalan kampung yang sedikit rusak, turun naik gunung dan setelah hampir setengah jalan ketemu jalan beton mulus sampai ke Serang. Ada beberapa spot awal yang jalannya masih bergantian tapi tidak terlalu lama waktunya, gak tahu juga ya kalau weekend bakal mengekor gak kemacetannya.
Tujuan perjalanan adalah ke Durian Jatuhan Haji Arif di Serang yang memakan waktu 1.5 jam atau sekitar 40 km. Bagi penggemar durian ini tempat yang wajib dituju meski menurut saya harganya mahal hampir sama saja dengan di Jakarta

Jalan Raya Palka penghubung Anyer dan Serang


Puas makan duren dan cemil-cemil lanjut lagi ke Rumah Makan Taktakan yang menu jagoannya adalah sop ikan. Mungkin inilah sop ikan the best yang pernah saya cobain, enak bener sama kuah nya. Anak-anak cewe saya malah doyan sama sop ikannya ini. RM Taktakan ini sekitar 20 menitan perjalanan dari tempat duren dan terletak didepan alun-alun Kota Serang. Harganya juga masih termasuk ramah di kantong, hampir sama dengan resto di Jakarta. 

Akhirnya liburan singkat 2 hari selesai sudah, keluarga kami dan mertua senang serta puas malah ingin jalan-jalan lagi. Semoga berguna.......

























Upgrade Grand Livina part II - Fuel Efficiency

$
0
0
Fuel Efficiency..... selesai upgrade penampilan yang saya tulis artikelnya disini, modif saya lanjutkan ke bagian mesin. Sejak baru silvi selalu dikasih minum RON 92, konsumsi bensinnya or fuel consumption (FC) adalah 1:8.4 non tol (antar jemput anak sekolah dan wira wiri area Bintaro) dan paling mentok 1:10 saja ketika banyak lewat tol. Ini berarti 1 liter bensin hanya untuk 8 km atau 10 km saja, boros ya masa mobil kecil FC nya sama aja kaya Fortuner yang pernah saya pakai dulu disini, mostly yang pake sih istri saya kalau saya yang pakai pasti lebih irit biasanya. Meski kalau dibandingkan dengan teman-teman saya yang lain gaya menyetir saya atau bawa motor termasuk boros ketika di dalam kota.

B30 inline and B8 intank



Broquet jadi pilihan saya untuk meningkatkan fuel efficiency. Sudah proven di Captiva diesel bapak saya, si Biru ER6 saya dan si putih unyu motor istri saya. Broquet apaan sih? nah silahkan googling sendiri banyak penjelasannya. Setelah discuss dengan yang jualan buat silvi direkomendasikan pakai paket B30 inline plus B8 intank, yang B8 masuk didalam tangki bensin dan yang B30 dipasang setelah fuel pump sebelum masuk ke injector harganya sekitar 2 juta rupiah +++. Langsung deh mobil saya isi aja dengan RON 88 bukan 92 lagi, yah kapan lagi bisa dapet cashback pajak ya.... haha


B30 pasang nempel di firewall karena ada dudukan baut kosong disana

OK langsung efeknya setelah pakai gimana sih, feel awal yang dirasakan adalah suara mesin lebih halus berdasarkan feeling saya dan ini di amini oleh anak saya yang besar yang tiap hari wira wiri naik mobil ini. Ketika liburan anak sekolah kemarin saya berkesempatan bawa mobil ke kantor meski ini salah satu alternatif transportasi yang kurang saya senangi. Jalur yang dilewati adalah JOR BSD - Antasari - Wijaya - Tendean - Gatsu, sedangkan pulang lewat tol dalam kota - tol Kebon Jeruk - Karang Tengah - Alam Sutra - BSD menggunakan RON 88 didapatkan FC 1 : 15 dan ini hanya 3 hari saja bawa mobil pulang pergi dari senin sampai rabu. Mungkin bisa naik lagi FC nya cuma lambat saja tidak drastis seperti hari pertama dan kedua. Saya berangkat kantor jam 05.00 dan pulang jam 16.00 dari kantor dan trafficnya ramai lancar. Speed pagi diatas 80 sempat 120 kpj and sering maintain di 100 kpj ketika di tol jor, speed sore ya pas kosong maintain di 100 kpj



 Nah gimana dengan touring jarak jauh? tempo hari sempat saya test ke Anyer yang artikelnya disini dengan full load 5 penumpang dewasa dan 3 anak balita beserta barang-barang masuk tol Merak dari Tangerang dan kelaur di Cilegon Timur sampai hotel didapatkan fuel consumption 1:18.5 sayang saya gak foto, trafficnya ramai lancar saja tidak ketemu macet.

Muter-muter sampai pulang lagi ke rumah di BSD didapatkan jarak 300 km dan FC terakhir adalah 1 : 14.8 gak pakai isi bensin dan indikator bensin baru habis 1/2 tangki saja masih bisa bolak balik ke Anyer lagi kalau dipaksain, hehe. Speed ketika berangkat san pulang as usual diatas 80 kpj pas di tol and maintain di 100 kpj sekali-kali ke 120 kpj.

Trip kedua adalah ke bandung muatan kurang lebih 4 dewasa 3 balita dan full barang di belakang. Berangkat ke Bandung dari BSD jumat jam 09.00 jalanan ramai lancar dan macet sekitar 30 menit di pintu tol pasteur. Pakai premium didapatkan 1 : 11 ketika di hotel Aston pasteur nah yg nyupir ini mertua saya jadi kurang tahu style nya gimana waktu bawa mobil. Putar putar Bandung sampai dapat sekitar 290 km isi bensin lagi masuk 29 liter jadi dapet 1 : 10 ini termasuk ke lembang 2 kali dengan load sama.

Ketika pulang hari Minggu jam 11 masuk pintu tol Pasteur saya tancap hi speed terus sehingga jam 12 sudah masuk ke tol cikampek average speed 100 kpj. Style mengemudi beda tidak seperti waktu ke Anyer yang nekan gas nya seperti pakai kapas, ke Bandung ini bener habis dan di kick down terus dan hajar high speed sampai ke 140 - 150 kpj. Dari tol cikampek jalanan mulai padat masuk jorr lebih macet lagi intip FC ketika sampai rumah dapat 1 : 15.

Hampir tidak kelihatan kalau tidak diperhatikan
Ok liburan usai dan saatnya istri saya beraktifitas antar jemput anak sekolah dan wira wiri ke pasar segala macam, saya intip lagi di MID dapat FC 1 : 9.6 km sudah ada kenaikan dari yang hanya 1 : 8.4 saja, jangan lupa lo ini antara RON 88 (1 : 9.6) VS RON 92 (1 : 8.4).

Tarikan mobil segala macem gimana rasanya dengan RON 88 plus Broquet? jujur saja hampir sama seperti pakai RON 92 kadang kalau dapat RON 88 jelek atau premium yang jelek agak lemot.

Hitungan MID di dashboard mobil apakah tepat? saya sudah bandingkan antara pengisian kemudian hitung manual baik itu di Total, Shell, atau Pertamina. Calculation antar MID and hitung manual sangat mendekati terutama ketika isi di Total atau Shell, kalau di Pertamina ada beberapa SPBU yang hitungan manual terlihat lebih boros tapi ada juga yang tepat seperti MID.

Penyakit GL yang suka ngelitik apalagi pakai RON 88 alhamdulillah gak kejadian di silvi yang sementara ini baru pakai broquet saja and part lain di mesin masih standar ting ting.

Komparasi dengan teman yang pakai ANGL or all new grand livina juga. V power (RON 98) di 1 : 10 - 14. Pertamax (RON 92) 1 : 13 - 16 (mostly tol to tol). Pertalite (RON 90) 1 : 10 - 11, sedangkan saya pakai Premium and Broquet dapat di 1 : 9.6 - 18.5 detailnya bisa lihat lagi keatas, tentunya gaya mengemudi beda belum tentu sama juga kaya saya ya

Semoga berguna, artikelnya tidak ada pesan sponsor dari Broquet cuma sekedar review pemakaian saja ya. Next project mau pakai Ferrox air filter, TBS (throttle body spacer) and CAI (Cold Air Intake) supaya tarikan bawah lebih joss, kayanya yang enak Ferrox and TBS dulu ya.





Liburan Keluarga ke Tangkuban Parahu dan Dusun Bambu Bandung

$
0
0
Bandung.... sebuah kota dimana dulu saya menghabiskan 4 tahun waktu saya untuk kuliah menyimpan sebuah kenangan tersendiri. Entah kenapa kok semakin lama semakin asik saja kota ini untuk dikunjungi. Mulai dari jamannya dulu FO atau factory outlet lagi gencar-gencarnya sampai saat ini wisata alam dan wisata budaya yang menurut saya mempunyai value lebih. Kali ini saya mau berbagi pengalaman ke Taman Wisata Alam Tangkuban Parahu dan Dusun Bambu yang sebetulnya liburan keluarga dadakan karena kebetulan juga selesai training di Bandung.







Kebetulan stay di hotel Aston Primera sekalian menghabiskan jatah training, hotel yang enak dan modern cuma sayang rasa makan biasa-biasa saja, air kamar mandi yang kurang deras, dan letaknya di Pasteur yang aksesnya memang biangnya macet. Selain itu saya sangat senang dengan desain kolam renang dan kolam koinya yang menentramkan hati.






Jumat siang setelah lunch dan Jumatan, saya dan keluarga mulai naik ke Tangkuban Parahu via lembang yang trafficnya hanya tersendat di terminal Ledeng seperti biasanya. Sampai Tangkuban Parahu bayar retribusi Rp. 20,000 / orang dan Rp. 25,000 / mobil. Asiknya disini masih sepi sekali dan tidak crowded jadi benar-benar bisa menikmati pemandangan dan foto-foto tanpa terganggu dengan padatnya wisatawan. Ada perubahan di kawahnya dimana sekarang tidak menampung air lagi, info dari akang pedagang asongan disana infonya tahun lalu kekeringan hebat sampai di kawah ada keretakan, jadi kalau air sudah mulai mengisi kawah cepat airnya habis masuk terserap lagi.





Turun dari Tangkuban parahu mobil saya berhentikan di dekat loket pintu masuk karena banyak monyet, sekalian saya suruh anak-anak kasih makan monyet dengan kacang dari dalam mobil jadi berasa masuk taman safari.


Dari Tangkuban Parahu turun lagi ke arah Lembang sambil stop lagi menikmati sate kelinci tapi rasanya kok biasa aja ya, harganya saja yang luar biasa Rp. 35,000 / 10 tusuk dengan nasi. Yah wajar lah kan mereka gak selalu laku dan hitung-hitung bagi rejeki.




Next day hari Sabtu meluncur lagi naik ke Lembang dan belok kiri di terminal Ledeng via Sersan Bajuri. Ikuti jalan dan ketika ketemu persimpangan ambil arah kiri ke Cimahi, nanti setelah sekolah Advent belok ke kanan dan lurus saja Dusun bambu ada di kanan jalan. Disini setelah parkir mobil bayar Rp. 20,000 / orang dan Rp. 15,000 untuk R4. Jangan lupa tiket bisa ditukarkan dengan air minum. Setelah bayar tiket perjalanan lanjut dengan mobil shuttle dusun bambu sampai ke drop point dibawah pasar khatulistiwa.





Pasar Khatulistiwa ini sebenarnya pusat food court yang bagian tengahnya adalah toko souvenir. Karena hari gerimis jadi setelah foto-foto sebentar lanjut dulu makan siang dulu dengan pembelian sistem voucher. Saya paling suka di Dusun Bambu ini adalah telaganya plus kabin yang memutari danau yang dinamakan Saung Purbasari. Kami sempatkan juga naik perahu bulat yang sudah dihias bunga dengan tarif Rp. 20,000/ orang selama 10 menit.





Puas dengan naik perahu lanjut lagi dengan foto-foto di taman bunganya yang menurut saya sebenarnya gak beda jauh dengan Melrimba Garden Puncak yang reviewnya pernah saya tulis disini dan Taman Bunga Nusantara.





Setelah itu karena play ground anak-anak sudah mulai mengering, anak-anak kami bebaskan main di playground yang tarifnya Rp. 50,000 / anak tanpa batasan usia. Playground ini terletak disebelah pasar khatulistiwa dan bersebelahan dengan play ground juga ada feeding farm kelinci lengkap dengan rumah-rumahannya, ini bayar lagi Rp. 35,000 / orang.








Berhubung sudah capek jadi dari playground mampir sebentar ke lutung kasarung yang kurang lebih bentuknya seperti sarang burung dan banyak jembatan penghubungnya dan ini nice loh pemandangannya.

Saya sarankan kalau weekend ke Dusun bambu ini pagi-pagi saja ketika buka jam 10.00 karena kalau sudah siang masuk akan penuh sesak dan kurang asik lagi, mungkin kalau weekdays akan lebih menyenangkan karena sepi.

Last day, saatnya jalan-jalan ke mantan kampus dulu. Sudah banyak perubahan selain car free day di Dago hari Minggu jadi perlu berputar-putar dulu ke Ganeca setelah itu ternyata didalam kampus juga car free day sampai pukul 12.00. Ngidam bubur kacang hijau di Gelap Nyawang ternyata kalau hari Minggu banyak yang tutup warungnya, hahaha besok-besok Sabtu aja deh atau hari kerja kesininya. Yang selalu buka cuma mesjid Salman dan koperasinya saja




semoga bermanfaat.....









Touring Bromo - Ijen - Bali

$
0
0
WIB to WITA...... touring menembus zona waktu yaitu WIB to WITA, supaya tidak terlalu capek dan efektif maka touring dimulai dari Surabaya dan berakhir di Bali dengan kata lain motor dijemput awal H-3 keberangkatan dan tiba H+2 kedatangan ridernya. Touring kali ini diikuti oleh 4 rider saja dan line up motornya adalah si biru, 1 ER6N, 1 HD sportster, dan 1 Nmax. Tidak terlalu banyak tapi menurut saya pas saja dengan 4 motor waktu perjalanan tidak terlalu molor dan lebih mudah juga mengaturnya selain itu faktor biaya yang boleh dibilang tidak sedikit jadi concern rekan-rekan yang urung ikutan.



H-3 yaitu 31 Agustus 2016 semua motor dijemput di titik antar jemput motor Jakarta


Day I: 3 Sep 2016
Riders berangkat dengan first flight to Surabaya, sambil ngantuk-ngantuk serta tidur juga di pesawat dan hampir tidur juga di motor efek berangkat dari rumah dini hari. Meeting point dengan motor adalah di McD dekat dengan bandara Juanda Surabaya, meeting point yang bagus karena bisa sekalian sarapan ridernya beserta motornya karena disebelah McD persis ada pom bensin pertamina.
Perjalanan kali ini saya berkesempatan juga test bluetooth communicator V5 yang katanya bisa bicara sekaligus 5 rider dan kali ini hanya 3 rider saja yang pakai. Setelah sarapan dan setting bluetooth yang memakan waktu cukup lama karena masih nubie akhirnya rombongan jalan pukul 09.00. Review pemakaian bluetooth V5 akan saya bikin artikel terpisah.
Rombongan berjalan ke arah porong dengan jalanan yang ramai lancar tanpa macet dan berhenti di wisata lumpur Sidoarjo, nah disini ada spot berhenti parkir bus wisata dan motor bisa naik ke atas tanggul cukup bayar Rp. 10,000 / motor dan rider. Berhenti sebentar saja diatas tanggul sudah langsung dihampiri pemuda disana yang menawarkan CD sejarah bencana lumpur yang menurut saya sebenarnya sumbangan untuk warga situ juga dengan harga CD Rp. 70,000. Ditawarkan juga untuk diantar ke pusat semburan jadi bisa melihat dengan jarak 10 meteran saja dan bisa berfoto juga tapi kami gak kesana karena Bromo jadi tujuan hari pertama kami ini.

Surabaya meeting point

Di atas tanggul Lumpur Sidoarjo (kepulan asap dibelakang adalah pusat semburan)


Karena tidak ada tukang jual minuman diatas tanggul akhirnya kami turun dan lanjut perjalanan lagi ke arah Pasuruan dan Probolinggo. Jalanan yang cukup kosong dan aspal yang relatif mulus membuat mudah memacu kendaraan diatas 80 kpj, tapi perlu waspada juga kadang banyak juga pengendara motor lain yang jalan juga dengan speed yang cukup tinggi. Rombongan tetap saya atur ritmenya dengan speed antar 80 - 100 kpj saja supaya lebih enak dan tidak terlalu menguras tenaga. Karena terlalu menikmati jalan, harusnya kami belok ke kanan setelah RM Tongas Asri ke arah Bromo akhirnya malah belok di kota Probolinggo ke arah kanan, break dulu lunch dan solat di tempat makan kaki lima setelah terminal waktu menunjukkan pukul 11.30


Selesai break dan hidrasi, perjalanan dilanjutkan naik terus ke atas Bromo lumayan asik juga ada jalan menikung lengkap buat latihan menikung. Sebelum masuk Bromo bayar retribusi Rp. 10,000 plus Rp. 34,500 per rider. Masuk Bromo kira-kira pukul 13.00 dan lucky to us jalanan ke padang pasir tidak ditutup akhirnya kami masuk saja dan berhenti di spot yang kira-kira bagus dan mulailah berfoto-foto. Mobil support car yang saya kira mau istirahat di hotel malah ikutan main di padang pasir Bromo ini mumpung gak ada blokade dari jip hardtop karena sudah sepi. Cukup seru juga test kelihaian berkendara di atas pasir yang bikin sport jantung ketika selip dan mau jatuh, haha

Road to Bromo






Puas berfoto-foto dan menikmati Bromo, perjalanan dilanjutkan lagi ke Probolinggo karena sudah pesan penginapan disana. Pukul 15.30 kami sampai di Rumah Wahidin Guest House yang menurut saya recommended dengan harga sekitar Rp. 200,000 ++ sudah mendapatkan tempat istirahat yang tenang dan bersih, hanya saja ketika pagi hari air kamar mandinya kecil karena banyak yang mandi.
Dari perbincangan dengan driver support car, next trip seharusnya kami menginap di Bondowoso saja supaya bisa naik ke kawah Ijen pagi-pagi dan udara segar.
Makan malam di hotel pun rasa makanannya enak dan harga terjangkau juga, bisa titip ke orang hotel untuk membelikan nasi Jagung beserta lauknya dibungkus untuk dimakan di hotel tapi porsinya guede tenan alias porsi besar.

Guest House Rumah Wahidin

Nasi Jagung dan lauknya


Day II: 4 September 2016
Sarapan as per plan sudah siap jam 06.00 jadi tidak terlalu banyak waktu terbuang. Selesai sarapan dan berberes jam 07.30 rombongan jalan menuju Bondowoso. Rupanya dari Probolinggo ke arah timur jalanan relatif sempit hanya 1 jalur saja dan aspal tidak mulus-mulus banget tapi tetap bisa diajak high speed di 60 kpj keatas. Sempat berhenti untuk refuel HD dan saya tanya-tanya ke local people arah ke Bondowoso dan PLTU Paiton, selesai menjelaskan mereka malah tanya balik dari mana? rombongan berapa motor? kok tidak di kawal polisi atau voorider? saya balas ketawa saja, ah ngapain pak pakai kawalan polisi kaya baru belajar aja naik motor.

30 menit dari stop point SPBU sampai juga di PLTU Paiton, cari-cari tempat berhenti gak dapat juga karena ada pagar pembatas dan pagarnya di tutup oleh polycarbonate akhirnya terpasa juga hanya menikmati sambil jalan dan direkam oleh action cam saja.

PLTU Paiton Probolinggo di kiri jalan


Beberapa km setelah paiton ada penunjuk arah belok kanan ke Bondowoso dari sini malah aspalnya mulus dan trek relatif lurus setelah itu mulai masuk hutan dan jalur mulai berkelok lengkap, wah puas sekali aspal super mulus banyak tikungan dan traffic yang sepi buat ngabisin chiken strip.Menjelang masuk Bondowoso malah aspalnya mulai tidak begitu mulus lagi. Dari Bondowoso ambil arah lagi ke Situbondo dan nanti ada arah ke kanan ke kawah Ijen langsung gas belok ke kanan menuju Ijen. Menuju Ijen ini jalanan sedikit menyempit dan aspalnya tidak terlalu bagus juga jadi tidak bisa menikmati full corneringnya. Sebelum masuk pos sempat disuguhi pemandangan bukit rumput seperti di bukit film teletubies, sayang tempat berhentinya kurang memadai. Masuk di pos harus isi buku tamu dan bayar retribusi seikhlasnya, mau dikasih Rp. 40,000 malah ditolak akhirnya kasih Rp. 20,000 saja untuk 4 orang. Sampai sini sekitar jam 10,30 dan disamping pos ada warung jadi kami pesan Indomie telor dan yang paling nikmat adalah kopi arabica khas Ijen yang khas adalah rasa sepet-sepetnya itu, teman-teman yang penikmat kopi senang betul tapi saya ya biasa aja karena bukan penggemar kopi.
Road to Bondowoso

Kopi Arabica Ijen


abis lagi deh chicken strip kanan

chicken strip kiri ikutan habis

Kawah Ijen terkenal dengan api birunya yang hanya bisa dilihat dini hari sekitar pukul 02.00 saya belum telaah lebih jauh di google menurut saya sih ini adalah api dari pembakaran etanol kali ya kalau siang malah memang tidak terlihat nyala apinya. Perjalanan dari pos aspal lumayan bagus tapi track mulai sempit ngepas untuk 2 mobil. Ada beberapa spot bisa berhenti dan berfoto di bukit teletubies serta taman bunga dan jalan sempat eksotis juga dimana jalan yang sempit jadi lebih sempit lagi karena ilalang kanan kiri jalan dan penuh bunga. Sebetulnya ada kawah satu lagi selain kawah Ijen dimana kendaraan bisa masuk dan parkir disamping kawah serta kawah Ijen yang harus jalan cukup jauh dari parkiran, tapi kami juga urung untuk turun di kedua kawah ini dan lanjut jalan saja.




Sebelum kawah Ijen saya melihat ada sungai kecil yang airnya hijau dan saya mulai bertanya-tanya dalam hati kenapa ya kok hijau? eh terjawab sudah didepan ada stop point rupanya yang namanya kali pahit, dan airnya hijau karena kandungan belerangnya tinggi. Tidak kalah cantik pemandangannya disini ada air terjun juga bedanya gak ada yang mandi-mandi hanya rendam kaki saja.




Setelah puas berfoto lanjut jalan lagi mulai menuruni gunung dan the best partnya adalah turun gunung - berkabut - sejuk dan pemandangan gunung plus aspal yang relatif mulus, wah nikmat betul rasanya. Ada spot lagi yang kami tidak sempat berhenti adalah lepas dari hutan langung disuguhi pemandangan dari atas gunung ke arah kota Banyuwangi dan lautan lepas. Top abis memang, sayangnya hanya kerekam di otak masing-masing dan action camera saja, ini merupakan jalan dari kawah Ijen menuju kota Licin namanya.
Turun dari kawah Ijen

Banyuwangi city view from above


Pukul 13.30 kami stop di Banyuwangi dan lunch dulu, sekitar pukul 15.00 kami naik kapal dari Ketapang menyebrang ke Gilimanuk. Kurang lebih pukul 17.00 WITA sudah landing di Gilimanuk, sempat tertahan sedikit di pos pemeriksaaan polisi di Gilimanuk karena ada rekan yang lupa sim nya habis beberapa hari yang lalu. Dari Gilimanuk belok ke kiri ke arah Singaraja jalanan mulus dan track lurus serta tidak ada pemukiman penduduk, disini bisa betot sedalam-dalamnya dan bisa test top speed kalau saya sih main save saja tapi rombongan saya ajak cruising di 100 kpj saja. Tidak lupa juga setelah track lurus disuguhi tikungan lagi dengan jalan lebar dan aspal mulus, mak nyuss......
Sekitar pukul 18.30 berhenti di kaki lima yang jualan Nasi Jinggo di daerah Singaraja kemudian putar balik ke tempat penginapan di Pantai Lovina. Malam ini kami stay di Rambutan boutique hotel tanpa AC dan dekat pantai ratenya sekitar Rp. 385,000 yah not bad lah yang penting bisa istirahat.
Diatas Feri
High speed route to Lovina

Salah satu spot sebelum Lovina


Day III: 5 September 2016
Sempat ada rencana untuk lihat lumba-lumba tarifnya Rp. 100,000 per orang tapi setelah diskusi dibatalkan karena belum tentu lumba-lumbanya kelihatan akhirnya kami hanya menikmati sunrise saja di pantai Lovina yang tinggal jalan kaki sampai tak lupa beli sarapan nasi bungkus juga disini karena breakfast hotel baru ready jam 07.30 jadi terlalu banyak waktu terbuang untuk menunggu.




Sekitar pukul 07.00 kami mulai berjalan menuju Singaraja kemudian belok kanan menuju gunung Batur disini juga disuguhi jalur cornering yang cukup mantap apalagi setelah masuk ke area Kintamani yang aspalnya mulus dan jalan sudah lebar. Tidak lupa berfoto dulu dengan background gunung Batur dan danau Batur, daerah ini menurut saya adalah best spotnya di trip ke Bali.






Dari Batur lanjut ke Besakih dan berhenti di Pura Besakih pukul 09.30 yang merupakan pusat Pura yang ada disini. Rupanya agak dipaksa ambil guide juga setelah nego dapat harga Rp. 150,000 saja diluar sewa kain per orang Rp. 10,000. Di pura ini wajib pakai kain sarung kalau tidak maka tidak boleh masuk oleh pemuda penjaga Pura ini.





Puas berfoto dan istirahat lanjut ke Gianyar dan lunch di Gianyar karena tidak ada mesjid maupun musholla lanjut lagi jalan ke Ubud melewati Monkey Forest agak menyesal juga tidak berhenti di monkey forest ini karena tempat berhenti cukup lega. Ubud ini merupakan tourist attraction point jadi banyak sekali bar, resto, toko souvenir dan konsentrasi massa turis asing paling banyak disini. Karena di Ubud susah untuk parkir moge lanjut lagi jalan ke arah Tol laut, nah dari Ubud menuju tol laut inilah paling disiksa, sudah jalanan panas ditambah macet lagi. Tapi semua terobati setelah rehat sejenak sebelum masuk tol laut dan tambah refresh lagi ketika masuk tol laut. Tadinya masuk tol laut hanya mau dari Denpasar lanjut arah bandara tapi akhirnya malah saya bikin lanjut ke Nusa dua biar puas sekalian deh dan dari Nusa dua baru ke arah Bandara, tarifnya pun murah hanya Rp. 4,500 saja sekali jalan. Disini siksaan masih belanjut sampai mendekati hotel Losari Sunset di jalan Sunset raya baru siksaan berakhir macet dan panasnya. Terpaksa tujuan ke tanah lot di cancel karena sudah pada kecapean dan kepanasan, lanjut pukul 16.00 check in di hotel.

Setelah bayar tol

Tol laut Bali

Malamnya setelah dinner lanjut ke Krisna pusat oleh-oleh yang berjarak 15 menit perjalanan dari hotel dengan berjalan kaki, wah oleh-oleh bajunya relatif murah menruut saya dan reasonable price. Tidak heran banyak turis asing dan domestik banyak juga kesini. Selesai belanja tibalah saatnya motor kembali di angkut untuk dibawa ke Jakarta lagi.
See you again mate



Day IV: 6 September 2016
End of trip kembali ke Jakarta dengan pesawat pukul 08.30. Total trip kali ini adalah 655.2 KM dengan fuel consumption 27.5 km / liter


Bromo 34,000 ft from above


thanks to all riders and support crew, sampai bertemu di ride selanjutnya


*** setelah si biru sampai jakarta baru tahu seal shock depan kanan dan kiri sudah bocor minta ganti. Hahaha gak kuat rupanya terlalu banyak cornering high speed 3 hari itu





Review Riser Shock Belakang ER6N - Ninja 650

$
0
0
Riser..... kata-kata yang tidak asing bagi kita untuk membuat sesuatu lebih tinggi. Membuat buritan lebih tinggi merupakan idaman mayoritas biker motor sport termasuk saya tentunya untuk membuat bagian buritan si biru menjadi lebih tinggi supaya lebih ganteng.

Biru dengan peninggi dan box kanan kiri sudah full serta berat
Merah standar saja tanpa riser


Tolong bikin lebih nungging tapi jangan bikin kaki saya terlalu jinjit ya. Itulah yang saya pesan ke kawan saya yang sudah beberapa kali bikin custom riser untuk ER6 series. Sempat kuatir dengan posisi seat height yang bakal terlalu tinggi karena tinggi saya nge pas saja yaitu 169 cm. Setelah menunggu sekian lama jadi juga riser shock belakang ini. Langsung deh pasang



Foto lama sebelum baut asli yang atas diganti kuningan juga

Kesan pertama terasa lebih jinjit tapi masih tollerable dengan kaki jadi tidak ada masalah. Setelan lampu jadi menunduk karena efek buritan tambah tinggi, setelan nya ini sampai saya naikkan sekitar 3.5 putaran ke arah atas supaya kembali setinggan ketinggian semula sebelum pakai riser. Efek lainnya adalah posisi motor ketika di standard samping jadi lebih miring efek buritan meninggi.

Atas tanpa riser - Bawah dengan riser

Atas tanpa riser - Bawah dengan riser

Beberapa kawan yang ditinggikan seperti ini juga sempat komen dengan manuver yang tidak selincah sebelum pakai riser alias bantingannya jadi agak aneh dan butuh penyesuaian. Menurut saya sih memang bantingan jadi lebih keras sedikit tapi tidak sekeras ketika kita naikkan setelan shock 1 tingkat dari posisi awal jadi pas saja. Kalau saya naik 1 tingkat lewat jalan rusak malah mules perutnya tapi dengan ini tidak mules.

Manuver masih enak-enak saja masih bisa habis chiken strip kanan dan kiri dengan full muatan box kanan kiri E22.



Produk ini juga sudah melewati endurance test sekitar 652 km Bromo - Ijen - Bali ride yang artikelnya saya tulis disini, serta perjalanan lainnya dengna total 2,000 km alhamdulillah baik-baik saja dan aman saja.

Kelemahannya adalah kita perlu bikin bantalan karet dibawah sayap kanan tempat duduk rider (bagian plastik) dikarenakan posisi shock bergeser ke arah atas dan ayunan shock sering beradu dengan part plastik dibawah kursi ini jadi shocknya lecet.
Selain itu finishing juga standar saja catnya dan cukup sulit buat nemu baut baja 2 buah yang panjang-panjang dan penampilannya bagus. Saya pakai baut kuningan saja yang panjang dan baut asli saya simpan tidak pakai karena jadi kurang panjang ketika dipasang, bagian ring pengunci hanya masuk setengah nya saja

Verdict
Worth to buy dengan biaya yang relatif murah dibandingkan produk impor yang harga mahal (kalau ada yang jual dan bikin, hehe)

Semoga bermanfaat......






Review V5 Bluetooth Intercom - Komunikasi Touring

$
0
0
V5...... merupakan salah satu seri dari bluetooth communicator bikinan China. Saya pilih pakai bluetooth communicator supaya lebih ringkas dan tidak ribet seperti menggunakan HT seperti yang pernah saya ulas disini dan ini juga lanjutan dari kurang puasnya pakai seri V6 (tidak bisa bicara serentak lebih dari 2 rider) yang saya taruh artikelnya disini, selain itu juga bisa pairing sama HP bisa angkat HP panggilan penting ketika sedang riding.





Kenapa saya sudah punya V6 beli lagi V5 ini? karena V6 hanya bisa bicara berdua saja tidak bisa berbicara lebih dari 2 rider sekaligus tapi bisa connect sampai 6 rider, sedangkan V5 bisa berbicara 5 rider sekaligus.



Modul bagian luar sudah masuk ke spek wheaterproof (include waterproof) asalkan bagian sampingnya menghadap belakang (kalau alatnya kita taruh dibagian kiri helm) yang merupakan bawahnya yaitu port untuk audio device selalu di colokkan sempurna jack nya jadi air tidak bisa masuk.




Pengetesan saya lakukan ketika touring Bromo - Ijen - Bali yang artikelnya saya tulis disini

Berikut summary selama pengetesan touring:
  • 5 riders connection ==> terbukti saya bisa connect ber tiga (karena yang punya alatnya hanya 3 rider saja) dan bisa berbicara sekaligus ber tiga jadi lebih seru lagi. Pairing to Sena belum sempat di coba tapi ke Ncom dengan 1 unit V5 bisa dilakukan.

  • Pairing ke V6 dengan V5 juga bisa dilakukan tapi V6 tidak bisa ngobrol bareng sekaligus dengan V5 yang beramai-ramai harus nunggu dipanggil dulu dengan pairingnya dan bicara hanya berdua saja

  • Pairing to HP ==> terbukti juga saya bisa pair ke Motorolla saya yang dipakai sekaligus untuk GPS. Review pemakaian HP untuk GPS bisa dibaca disini

  • Maximum distance ketika pairing ber 3 sekitar 600 meter tapi kondisinya di perbukitan dan jalan banyak berliku-liku jadi menghambat sinyal ==> banyak suara robot kalau jarak mulai jauh dan terganggu sinyalnya

  • Headset tipe pipih dan sangat mudah pemasangannya di helm kalau saya taruh di balik busa bagian kuping tanpa pakai double tape tidak melorot posisinya dan yang penting tidak bikin sakit daun telinga selama makai berjam jam lamanya

  • Mic pakai tipe boom bukan tempel, saya pakai modular kondisi full face tetap ok tidak mengganggu posisinya begitu juga dengan kawan saya yang pakai full face

  • Bagi rider yang berada di tengah maka konsumsi batere ny akan paling boros jadi maksimum pemakaian hanya 4 jam saja bagi rider yang di tengah tapi bagi rider yang ada di ujung depan dan belakang sistem pairing talk time lebih panjang.  Kelihatannya memang karakter V5 begitu ketika tukar rider lain di bagian tengah pairing juga cepat habis juga.

  • Indikator suara ketika batere habis ketika pairing tidak terdengar (gak tau juga mungkin terlalu kecil suaranya). 

  • Jangka waktu charging sekitar 2 - 3 jam saja nanti lampu indikator akan mati ketika sudah full.

  • Maximum speed yang dicoba dan masih bagus terdengar adalah 120 kpj, belum coba lebih tinggi lagi dari itu.

  • Kalau jarak terlalu jauh akan putus sendiri, kalau teman sudah dekat bisa tinggal call ulang lagi dengan pencet tombol. Dan ketika putus tidak ada tone pemberitahuan seperti di V6 tiba-tiba sudah sepi dan senyap serta diajak ngomong gak ada yang nyahut(too bad)

  • Tombol lumayan terasa pakai sarung tangan full gloves, tinggal hafalkan tempatnya saja

  • Ketika ada panggilan telepon maka akan auto answer dan akan auto disconnect dengan rider terakhir teman bicara, selesai panggilan telepon akan auto connect dengan pasangan terakhir bicara atau team

  • Ketika saya pairing juga dengan HP (hanya rider paling depan dan belakang sistem pairing yang bisa connect ke HP) koneksi sering terputus sendiri tanpa ada tone pemberitahuan ini juga menjadi salah satu kelemahan di V5.

  • Ada bug lagi yang saya gak tahu kenapa yaitu kadang ada rider yang suaranya terdengar sangat kecil, utak-utik eh gantian rider lain yang suaranya kecil. Setelah reset semua baru deh ok lagi

  • Kadang waktu yang dibutuhkan untuk pairing jadi lama, butuh kesabaran dan ketenangan kalau pairing lebih dari 2 rider, pairing berdua saja sih mudah saja.

  • Riding sendirian dan sepi? ada fitur radio lo di V5 jadi asik2 aja buat crusing asal volume jangan terlalu keras supaya bisa tetap terdengar suara sekitar kita




Verdict
Dengan harga sekitar 1,2 juta rupiah untuk 1 unit (beli via Aliexpress) menurut saya worth to buy karena mempermudah komunikasi hanya saja tipe V5 ini ada beberapa kelemahan diatas terutama terkait talk time untuk rider yang ada di tengah sistem pairing.
semoga bermanfaat.......






Ganti Oli Er6N - Ninja 650

$
0
0
Oli..... bagian yang tidak terpisahkan dan wajib ada di kendaraan bermotor. Oli mempunyai beberapa fungsi antara lain sebagai pelumasan dan juga membantu pendinginan. Jangan sampai kendaraan kesayangan kekurangan oli loh, bisa jadi efek yang ditimbulkan sangat fatal karena akan ada part yang mengalami gesekan berlebih sehingga panas berlebih dan mengalami kerusakan. Kalau part mesin sudah rusak ya pastinya akan keluar ongkos lebih banyak lagi untuk turun mesin, pernah dengar seorang teman ER6 nya kudu turun mesin karena kekurangan oli dalam jangka waktu yang lama bisa sampai habis 30 juta estimasi biayanya.




Perlu diketahui oli motor dan oli untuk mobil beda peruntukannya, oli mobil berfungsi untuk melumasi bagian mesin saja tidak termasuk kopling karena kopling mobil menganut dry clutch (transmisi manual), sedangkan untuk transmisi matic olinya tersendiri tidak gabung dengan oli mesin. Sedangkan pada motor, menganut sistem kopling basah jadi kopling dan transmisi semuanya jadi satu dilumasi oleh oli mesin. Kecuali pada motor matic dimana tidak ada kopling melainkan sistem CVT dry yang tidak perlu oli hanya ada oli gardan saja dan juga motor ducati yang menganut dry clutch.
Pernah ada tetangga yang pakai oli mobil untuk motor Binter Mercy nya, alhasil motor nya nabrak karena terjadi slip kopling sehingga motor tidak bisa dikendalikan. So gunakanlah oli sesuai dengan peruntukannya bros....

OK langsung saja, pertanyaan yang sering diutarakan oleh pemilik ER6 yaitu berapa liter sih oli yang dibutuhkan oleh motor kita ini? cekidot buku panduan pemilik ini

Click to Enlarge


ternyata tanpa pergantian oil filter hanya dibutuhkan 1.6 L oli saja, dengan penggantian oil filter butuh 1.8 L. Ada tulisan lagi kondisi oli mesin benar-benar kering, ini maksudnya setelah turun mesin dan bak oli di kuras habis baru butuh 2.3 L. So jangan salah lagi ya masukin sampai 3 liter, hehehe Recommended pabrikan untuk ER6 adalah oli dengan SAE 10W - 40

Saya sendiri setiap ganti oli sendiri di rumah motor selalu saya posisikan dalam posisi tegak lurus tanpa paddock dan intip dari jendela samping, tunggu sesaat dan pastikan posisi oli ada di antara kedua garis penanda min max. Dengan mengisi sampai 2 liter saja maka level oli tidak akan lebih dari garis maksimum, mepet sedikit dibawah garis maksimum, jadi ganti oli dengan 2 botol pasti akan sisa 200 - 400 mL saja olinya.

lihat 2 garis sebelah kiri jendela oli, yang bawah itu minimum yang atas maksimum


Kalau begitu lebih baik isi lebih dari maksimum saja kah? ya ini gak baik juga karena  for some reason ada alasan kuat kenapa ada batas ketinggian oli maksimum kan? bisa jadi bagian yang tidak perlu terendam malah terendam oli terus menerus sehingga tidak optimal pelumasannya.
Jadi ya isilah oli cukup di antara garis penanda min max dengan posisi motor tegak lurus tanpa paddock, dengan paddock maka motor akan cenderung miring ke depan dan terlihat seakan-akan oli masih kurang karena posisi side glass berada di bagian belakang. Jangan lupa sering-sering juga intip ketinggian oli, daripada jauh berkurang karena menguap nanti isi dompet kita ikutan menguap juga lebih banyak lagi.

Mau ganti oli sendiri? gampang tinggal buka baut sebelah kiri dengan size 17 yang ada di dekat standar samping dan tampung olinya di kantong plastik yang tidak bocor. Setelah tunggu beberapa menit dan oli habis semua tidak ada yang keluar lagi tutup lagi bautnya putar dengan tangan dan lanjutkan dengan kunci pas or sok. Lanjut isi oli baru dari lubang oli yang ada disebelah kanan yang tutupnya plastik. 1.6 liter tanpa penggantian filter oli dan 1.8 liter dengan penggantian filter oli.
Oli bekasnya dikemanakan? kasih aja ke bengkel terdekat, mereka akan happy - happy saja karena nanti akan ada pengepul oli bekas ambil dan kasih duit ke mereka.

Baut ring 17 yang ada di atas leher knalpot

Ganti filter oli gimana? kalau ini perlu alat khusus yang berbentuk mangkok atau kunci yang universal khusus filter oli. Posisi filter oli ada dibagian depan mesin bagian bawah. Tinggal putar berlawanan arah jarum jam dan lepas filternya, siap-siap ada tumpahan sisa oli dari filter oli ini.
Pasang filter baru make sure dulu filternya mempunyai packing O ring yang bagus kondisinya tidak luka or cacat, oleskan oli sedikit kemudian pasang dengan tangan, setelah kencang di kencangkan lagi menggunakan kuncii khusus filter oli. Filter oli alternatif bisa pakai punya honda jazz (size lebih tinggi) atau toyota corolla yang tingginya sama persis

Filter alternatif honda Jazz terpasang

Filter Ori Kawasaki ER6

Filter Honda Jazz (kiri) - Filter Ori Kawasaki ER6 (kanan)

Daftar spare part dan part alternatif untuk ER6 series bisa diintip di artikel sebelumnya disini

semoga membantu.....

Ganti filter oli dibantu 3 mekanik cilik

Viewing all 191 articles
Browse latest View live