Quantcast
Channel: andarupratomo
Viewing all 191 articles
Browse latest View live

Upgrade Ban Motor Yuk!

$
0
0
Ban.... si karet bundar ini adalah komponen penting pada bagian kendaraan kita. Selain penerus daya ke aspal, ban juga tempat nyawa kita bergantung genk. Sadar gak kalau nyawa kita ketika di kendaraan hanya terletak pada beberapa cm dari ban kita yang menapak di aspal?
Sudah jadi hal yang lumrah kalau pemilik motor ingin membuat ban motornya jadi lebih besar supaya terlihat lebih kekar dan berotot, seringkali hanya dengan upgrade ban saja motor sudah terdongkrak jauh penampilannya jadi lebih OK.



Sebelum melangkah lebih jauh kita kenali dulu cara baca kode ban berikut yang dalam metric karena kebanyakan pakai metric ini:
165 / 65 R14 79T
165 berarti lebar tapak ban adalah 165 mm
65 berarti ketinggian ban atau tebal ban adalah 65% dari 165 mm yaitu 107 mm
R adalah type radial (ada type lain bias dll)
14 adalah ukuran dari velg dalam hal ini 14 inchi
79 adalah load rating atau rating beban dari ban = makin besar angkanya makin besar beban yang bisa diterima oleh ban dan sebaliknya
T adalah speed rating atau rating max speed dari ban = semakin dekat hurufnya ke huruf Z maka maksimum speed nya semakin tinggi dan begitu juga sebaliknya


Nah ini yang sering gak dilihat sama pembeli ban yaitu adalah manufature date, coba cari di dinding ban ada 4 angka yang seperti di cap. 2 angka pertama menandakan minggu ke berapa ban tersebut dibuat dan 2 angka terakhir adalah tahun pembuatan. Pada ban diatas tercap 0907 berarti dibuat minggu ke 9 (sekitar bulan Maret) pada tahun 2007. Contoh lain misalnya 5014 berarti minggu ke 50 (bulan Desember) pada 2014.

Padahal kode produksi ini penting karena ban itu kalau disimpan selama 4 tahun sudah kadaluarsa karetnya dan tidak layak pakai dan hal ini juga tergantung penyimpanan. Selain lihat kode produksi bisa juga dengan cara menekan pakai kuku bagian kembangan ban seperti foto dibawah, kalau masih empuk masih bagus karetnya. Saya pernah bandingin ban yang beda setahun pembuatannya saja sudah terasa bedanya meskipun sama merek dan typenya.
Tusuk dengan kuku serta mengandalkan feeling
Tambahan lagi ketika memasang ban baru posisi pentil ban harus sesuai dengan desain ban? kalau diperhatiakan di side wall ban ada marking warna kuning, biru or putih berbentuk titik dari spidol or kuas
Courtesney of Otomotifnet

Desain ban depan dan ban belakang sepeda motor pun beda dengan ban mobil, kalau ban mobil dibolak balik asal arah rotation benar maka tidak ada masalah. Kalau di Motor jangan coba-coba dibalik bisa tambah licin terutama kalau hujan. Coba saja lihat pattern kembangan yang depan and belakang terbalik, kalau ban moge mungkin depan dan belakang gak akan kebalik karena perbedaan size. Sedangkan kalau di ban motor kecil bisa aja tuh ban 120 or 110 masuk jadi ban belakang
Pada ban motor ban depan didesain untuk mengoptimalkan pengereman dan untuk handling, sedangkan ban belakang untuk meneruskan daya serta keperluan cornering. Oleh karena itu jangan dibalik pemakaiannya

Seiring waktu ban yang dipakai pasti akan habis kan? baiknya ganti kapan? apa nunggu sampai botak semua and kelihatan benangnya? wah ya mengundang petaka aja dong.
Coba cek bagian samping dari ban ada segitiga kecil beberapa tempat, dari segitiga kecil ini lihat di antara kembangan ban ada penebalan karet. Inilah yang dinamakan TWI or Tread Wear Indicator, kalau TWI ini sudah sejajar dengan karet ban alias sudah menapak di aspal maka saatnya ganti ban,  dengan catatan karet ban masih bagus juga tetap harus diganti. Kenapa? karena kemampuan ban di jalan basah sudah berkurang karena galur air sudah menipis, kalau di jalan kering sih masih ok asal karet masih baik.
Ingat ya TWI bagian tengah jangan bagian samping karena motor kita dominan jalannya lurus bukan miring terus, hehehe pastilah TWI yang tengah itu yang akan menyentuh aspal duluan
Marking TWI

Posisi TWI



Nah sekarang kita omongin lagi mengenai upgrade size ban motor, sebenarnya gak bisa asal naik juga ada tolerancenya seperti paduan yang saya ambil dari website bridgestone ini. Misalkan ninja ban belakang itu velg standarnya 4.5" kalau liat tabel dibawah untuk ban belakang maximum hanya naik ke 170 saja. Mau lebih gambot lagi and lebar ya harus ganti velg, oleh karena itu saya ganti ke 6 inchi dan pakai 180 (supaya lebih flexible pakai patokan ke APPR. RIM).
Tapi perlu diperhatikan juga selain naik size apakah ban bersinggungan dengan rantai? swing arm? dan peralatan lainnya? kalau iya harus upgrade lagi swing arm nya yang lebih lebar dong, hehehe

T30 SPORT TOURING Front
TIRE SIZEREC. RIM
(inch)
APPR. RIM
(inch)
OD (mm)TW (mm)
110/70ZR17 M/C(54W)TL3.002.75~3.50592111
120/60ZR17 M/C(55W)TL3.503.00~3.50583120
120/70ZR17 M/C(58W)TL3.503.00~3.50600121
GT 120/70ZR17 M/C(58W)TL3.503.00~3.50603122
110/80ZR18 M/C(58W)TL2.502.50~3.00635108
110/80R18 M/C58VTL2.502.50~3.00635108
120/70ZR18 M/C(59W)TL3.503.00~3.50628119
GT 120/70ZR18 M/C(59W)TL3.503.00~3.50630120
110/80R19 M/C59VTL2.502.50~3.00661109


T30 SPORT TOURING Rear
TIRE SIZEREC. RIM
(inch)
APPR. RIM
(inch)
OD (mm)TW (mm)
150/70ZR17 M/C(69W)TL4.504.00~4.50641153
160/60ZR17 M/C(69W)TL4.504.50~5.00634163
160/70ZR17 M/C(73W)TL4.504.50~5.00655161
170/60ZR17 M/C(72W)TL5.004.50~5.50637170
GT 170/60ZR17 M/C(72W)TL5.004.50~5.50636170
180/55ZR17 M/C(73W)TL5.505.50~6.00629182
GT 180/55ZR17 M/C(73W)TL5.505.50~6.00629181
190/50ZR17 M/C(73W)TL6.005.50~6.00630192
190/55ZR17 M/C(75W)TL6.005.50~6.00643185
GT 190/55ZR17 M/C(75W)TL6.005.50~6.00641186
140/70R18 M/C67VTL4.004.00~4.50652141
160/60ZR18 M/C(70W)TL4.504.50~5.00647160

T30 SPORT TOURING H-range Front
TIRE SIZEREC. RIM
(inch)
APPR. RIM
(inch)
OD (mm)TW (mm)
110/70R17 M/C54HTL3.002.75~3.50592111
120/60R17 M/C55HTL3.503.00~3.50583120


T30 SPORT TOURING H-range Rear
TIRE SIZEREC. RIM
(inch)
APPR. RIM
(inch)
OD (mm)TW (mm)
150/60R17 M/C66HTL4.504.00~4.50620161
160/60R17 M/C69HTL4.504.50~5.00634163

Efek pemakaian ban yang terlalu besar dibandandingkan velg apa sih? karena ban lebar maka dinding ban akan tertarik ke dalam ke arah velg yang kecil sehingga ban menjadi berbentuk donat serta mengakibatkan contact area semakin kecil. Hati-hati contact area yang kecil berarti grip makin rendah dan dibawah engineering desain dari produsen ban sehingga bisa menyebabkan petaka, ingat lo kan nyawa kita hanya tergantung sama ban ini. Memang penampilan jadi gagah tapi belum tentu motor enak untuk dikendarai dan bisa selamat.

Nah kalau ban motor kecil tapi dipaksa di velg yang lebar gimana? pernah liat motor anak-anak alay yang sudah street race dijalan? memang motornya kencang akselerasinya tapi coba diajak nikung pasti pada ngerem semua karena mereka gak punya grip untuk motor rebahan.

Upgrade ban motor dan velg jadi lebih lebar asalkan sesuai rekomendasi itu membuat motor cornering jadi lebih enak meski tarikan jadi lebih berat. Apalagi kalau ban premium lebih joss lagi rasanya meski rasa di kantong gak enak ya, hehe

Tekanan ban juga jangan lupa selalu ikuti rekomendasi pabrikan dan jangan lupa selalu cek. Saya pernah pakai ninja 250 ban belakang 150. Waktu cornering kok motor sliding ban belakangnya, padahal jalan lurus aman saja ketika di cek isi angin tinggal 10 psi saja harusnya di 32 psi setelah selidik ternyata pentil terganjal kotoran dari cairan anti bocor jadi angin keluar.
Saya masih bertanya-tanya mungkin efek ban besar jadi kalau kempes gak terasa beda ketika waktu bawa bebek or matic langsung terasa kalau gembes

Verdict
Upgrade ban motor ada perhitungannya dan tidak boleh asal-asalan demi alasan safety. Motor anda kurang enak kah handlingnya? coba ganti dulu ban nya satu set komplit sebelum pasang asesoris or ganti part sana sini dan rasakan bedanya termasuk juga rem akan lebih pakem. Trust me......

semoga bermanfaat















Touring To Lampung

$
0
0
Lampung....... salah satu propinsi paling selatan di Sumatra menjadi salah satu tujuan touring bersama VICO riders pada 5 - 6 September 2015. Total ada 26 rider menggunakan 22 motor jadi 4 orang berboncengan, agak beda tour kali ini saya tidak pakai si Biru saya coba menggunakan Suzuki Burgman milik bapak saya termasuk yang punya saya ajak berboncengan untuk test riding pleasurenya. Kalau dulu saya sempat pakai 800 km untuk perjalanan commuter hampir 1 bulan yang reviewnya bisa dilihat disini review suzuki Burgman 200. Review buat tour selama 450 km gimana berboncengan pula? tunggu next article
Ok back to topic jadi teman perjalanan si putih bohay ini adalah 1 Mio, 1 Vega R, 1 Revo, 2 Vario, 1 PCX, 1 CB150, 1 R15, 1 vespa LX150,  1 Vixion, 1 honda phantom, 2 R25, 1 Z250SL, 4 Scorpio, 1 ER6N, dan 2  HD. Berhubung tempat tinggal mencar jadi tikum dibuat jadi 2 yaitu sevel di smesco gatot subroto dan pom bensin pertamina di daerah Cimone tangerang.

Menara Siger



Cukup kuatir juga sebenarnya pada tour kali ini jumlah peserta banyak dan memang baru pertama kali saya bakal lewat jalur tour kali ini. Cukup pasrah kepada yang Kuasa dan plus doa serta keyakinan bahwa semua akan baik-baik saja..... tidak lupa pakai GPS lewat HP yang saya mounting jadi sangat berguna dan anti nyasar. Artikel mengenai GPS saya taruh disini

Day 1 
07.15 waktu menunjukkan kami mulai jalan dari tikum cimone yaitu pom bensin pertamina setelah fly over Cimone. Jalanan relatif lancar tersendat beberapa titik yaitu pasar dan pengecoran jalan beton so far sih saya cukup happy karena macetnya masih tolerable dan tidak menguras tenaga
Menunggu bendahara menyelesaikan pembayaran sebelum masuk Ferry

untuk menghemat waktu diputuskan untuk bungkus makan siang untuk bersama-sama makan diatas kapal, sudah tau pasti makanan dan minuman di atas kapal pasti mahal-mahal semua. Sekitar jam 11.30 kami sampai di pelabuhan Merak. Cukup hoki juga karena begitu rombongan masuk kapal semua 5 menit kemudian pintu ditutup dan kapal mulai lepas sandar.

Lesehan
Suasana di dek kendaraan kecil

pukul 14.00 kami turun dari ferry dan lanjut untuk refuel di pom bensin pertama di bakauheni. Jalanan menurut saya cukup mulus hanya saja kadang ditemui jalan keriting beberapa ruas jalan sudah di hotmix ulang jadi mulus lagi. Jalur yang saya lewati adalah menjuju Kalianda dan Bandar Lampung, tadinya mau stop di pantai pasir putih tapi berhubung pintu masuknya kok meragukan jadi cancel dan lanjut ke pantai Mutun sebelah Barat Daya Lampung.
Sampai di pantai Mutun sekitar pukul 16.30 dengan bayar sekitar 15rb untuk motor dan ridernya. Lumayan bikin refresh pikiran sambil lihat laut merasakan angin sepoi-sepoi sambil seruput kelapa muda.

OTW pantai Mutun

Pantai Mutun

Pantai Mutun

jam 17.30 kami jalan lagi menuju tempat penginapan kami yaitu Guest house palapa tapi singgah dulu di toko oleh-oleh yaitu manisan Lampung YenYen. Lumayan kena macet karena ada pekerjaan galian jadi kami sampai di penginapan sekitar 18.30 dan dilarang mandi supaya cepat kumpul jam 19.00


Di parkiran hotel saya lihat ada BMW GS1100, setelah didekati kok saya yakin ini pasti motor petualang keliling dunia deh, benar saja plat nomornya German punya ternyata menginap di hotel yang sama juga




pukul 19.00 lanjut jalan kaki restoran padang Begadang 2 yagn letaknya hanya bersebelahan dengan hotel. Rupanya touringnya sangat melelahkan sampai banyak rider yang 2 kali nambah nasi, selesai makan pun karena acara bebas masih banyak juga yang lanjut makan ketoprak, duren, dan lumpia sampai saya mengira ini kaya orang pada kesurupan perutnya muat banyak banget, hahaha





Day 2
Pukul 06.45 kami check out hotel setelah safety talk dulu mengenai rencana perjalanan dan berdoa, berhubung sarapan mungkin baru siap jam 7.30 maka untuk menghemat waktu kami putuskan makan diluar yaitu di kaki lima lapangan Enggal langsung pakai motor saja

Safety Talk



7.45 selesai sarapan lanjut lagi membelah kota Bandar Lampung via Kalianda dan mampir dulu di menara Siger yang jadi lambang kota lampung, bisa dibilang jadi tugu selamat datangnya. Di Menara Siger ini kami tiba pada pukul 9.15 cukup cepat karena saya kebut untuk kejar Ferry lebih cepat.
Pemandagan pun cantik sekali disini jadi malas cepat-cepat beranjak ditambah angin sejuk karena letak menara ini diatas bukit jadi kita bisa memandang pelabuhan Bakauheni. Tarif masuk sekitar 5rb rupiah per pengunjung dan motor



lanjut keluar lagi dari menara Siger sekitar pukul 10.15 baru saja mau masuk pelabuhan ada kawan nyusul kedepan bilang ada yagn tali koplingnya putus, langsung balik kanan semua dan keroyokan benerin tali kopling. Untung saja ada bengkel dekat situ jual tali kopling jadi bisa dipakai sementara



Alhamdulillah kapalnya masih nunggu rupanya ketika naik kapal 15 menit kemudian Ferry mulai lepas sandar. Kapal yang kami tumpangi ini jauh lebih besar dari kapal waktu datang dan lebih baru and bagus. Tapi kapal besar ada ruginya juga ternayta makan waktu 2 jam 30 menit tidak seperti berangkat dengan kapal kecil yang hampir 2 jam saja. Sekitar jam 13.00 lebih kami turun dari kapal dan lanjut makan Padang di resto padang kecil daerah merak.


Next stop adalah pom bensin daerah Cikupa sekitar dua setengah jam perjalanan yang saya kebut juga supaya sampai di rumah tidak terlalu malam. Akhirnya berpisah dengan kawan-kawan sekitar jam 17.15 setelah flyover Cimone, saya dan 3 riders lain ke arah BSD dan saya selamat sampai rumah sekitar pukul 18.00

thanks all riders sampai jumpa pada touring berikutnya.......

Review Suzuki Burgman 200 part 2 - tandem riding 450 km

$
0
0
Burgman 400...... sudah 2 bulanan motor bapak saya ini di upgrade ke 400 dari 200, sayang hanya stiker tempelan saja di body aslinya sih tetap 200 cc seperti yang dipasarkan oleh Suzuki. Si bohay ini jadi pilihan saya untuk tour ke Lampung bersama kawan-kawan sekalian test riding impression buat jalan jarak jauh berboncengan bersama dengan bapak saya. Artikel touring ke Lampung ada di sini, sedangkan artikel review burgman part 1 ada disini




sedikit cerita, setelah sekitar 3000 km berjalan burgman bapak saya ini kena penyakit "gregel", kalau di grup burgmanian sih cukup banyak juga yang kena. Jadi ketika berjalan lambat sekitar 20-30 kpj dan rpm antara 4-6rb alias jalan macet laju motor berasa tersendat-sendat dan lompat-lompat. Setelah claim dari suzuki ganti banyak part CVT termasuk roller, belt, kopling, dll sampai seharga 3 juta dan tentunya free of charge. Penyakit hilang ketika dilakukan pergantian di 4000 km tapi kemarin ketika saya pakai touring di km 5300 km gregel datang lagi mungkin perlu dibersihkan lagi CVT nya next service.

Tour ke Lampung ini pp dalam 2 hari menghabiskan sekitar 450 km saja dan dilakukan berboncengan, kira-kira ini yang didapatkan


Pros:
  • jalan di speed 60 - 80 kpj ideal banget and mesin relax belum maksa rpm nya
  • tarikan smooth gak beringas
  • fuel consumption dapat 1 : 30 (1 liter 30 km) pakai shell V power and pertamax. FC ini penting untuk tahu seberapa jauh burgman bisa melaju sebelum refuel lagi. Di grup kayanya ada yang bisa dapet 1:35 single riding
  • posisi riding santai kaki bisa selenjoran or ditekuk
  • boncenger juga gak pegel yang saya bonceng bapak saya umur 61 tahun lo
  • dengan windshield standar badan gak capek nahan angin karena angin pas kena atas helm
  • lumayan eye catching juga banyak yg lirik-lirik ini motor apa
  • bagasi besar saya bawa barang-barang pribadi saya dan bapak saya, bawa tool kit komplit untuk peserta touring, 2 jas hujan, sandal, aqua bisa masuk semua ke dalam bagasi. Setelah beli oleh-oleh cukup tas kecil aja ada diluar saya sangkutin di stang depan
  • sudah ada power outlet jadi pasang GPS tinggal taruh mounting saja di dudukan kaca spion kiri or kanan



Cons:
  • ada penyakit gregel bisa komplen ke suzuki atau ganti cvt set merek malosi
  • tarikan kurang ganas bisa diakali ganti cvt set merek malosi
  • ban kecil jadi kl lewat jalan rusak kurang nyaman, ini penyakit kebanyakan matic pasti seperti ini. Termasuk ban loncat kanan kiri kalau aspal keriting
  • tangan kanan gak bisa lepas dari gas karena kalau lepas motor langsung deselerasi, kalau motor kopling kan bisa lepas tangan sambil ngopling jd bisa relaksasi
  • pegal hanya mendera bagian bokong saja kalau kelamaan riding tanpa break (more than 2 hrs), termasuk boncenger pegel di bokong



Verdict
Jadi pengen beli juga buat touring santai enak ini motor, kalau punya duit beli aja bro and sis

Handie Talkie HT - Alternatif Komunikasi Selama Touring

$
0
0
HT...... handie talkie or walkie talkie, banyak dijual murah berupa mainan anak-anak sampai yang mahal dan sophisticated. Saya mulai kepikiran HT sebelum touring ke Lampung karena perlu koordinir cukup banyak peserta dan komunikasi dengan sweeper yang ada dibelakang. Kalau gak ada alat komunikasi cukup repot karena sweeper harus kejar ke RC didepan dan ini beresiko juga apalagi dalam kecepatan yang bisa dibilang tidak lambat.



Sebenarnya masih ada alternatif lain seperti perangkat bluetooth yaitu Sena, BT rider, N com dan lainnya tapi harga perangkat tersebut mahal di kantong akhirnya saya putuskan saja beli HT ini tidak perlu yang mahal-mahal tempo hari beli 1 set berisi 2 HT, carger dan 2 buah handsfree maharnya sekitar 850 ribu saja sudah dapat yang weather resistant.




Kok pakai handsfree, jadi handsfree ini ditanam didalam helm dan kabelnya connect ke HT untuk komunikasi harus pencet ke PTT button di HT. Teman saya malah ada yang punya tombol sendiri di stang motor jadi lebih mudah lagi kalau komunikasi. Unit HT sendiri saya sangkutkan di belt celana saja

Handsfree tanam di helm
HT saya set di high frequecy untuk daya jangkau yang jauh dan masuk ke subchannel lagi supaya tidak tabrakan dengan channel orang lain. Awal ketika touring rombongan masih dekat antara saya RC dan sweeper masih terdengar dan saling copy tapi ketika mulai jalan terpisah agak jauh sering tidak mendengarnya si sweeper saya ini. Selidik -selidik rupanya tombol volume di sweeper saya terputar ke volume kecil padahal di HT sudah maksimum, setelah diadjust ulang jadi OK lagi. Wajar saja kurang terdengar selain volume ter set di kecil sweeper ini ada dekat rider yang bawa HD, pada saat tour ke lampung ada 2 HD pula.

Pros:

  • Jelas dari segi biaya ini yang paling murah
  • bisa pindah channel sesuka hati
  • battery lumayan bisa sampai 12 jam riding masih bersisa, tapi ini tergantung dengan aktifitas transmit and recieve


Cons:

  • Ribet belum wireless dan bicara perlu di tekan PTT nya, meski bisa diaktifkan VOX alias tanpa tekan PTT bicara juga bisa tapi beberapa kata awal terpotong
  • handsfree lama-lama agak sakit juga di kuping tapi masih tollerable bagi saya
  • perlu bawa carger HT nya juga lumayan nambah barang bawaan

Verdict
 Komunikasi pada group touring perlu, HT sebagai alternatif komunikasi yang mudah masih bisa diandalkan juga jangkauan juga lumayan dibandingkan pakai bluetooth seperti merek Sena dll. Belum pernah juga saya test jangkauan terjauhnya sih kl di dalam kota dekat kantor sekitar 1 km terhalang gedung











NSFO Safety Riding

$
0
0
Safety Riding....... berkaitan dengan teknik dan attitude kita dalam riding. Kali ini event di arrange oleh NSFO jadi langsung teori dan praktek, tercatat 14 anggota NSFO Jabodetabek yang hadir. Pengajarnya adalah pak Bambang dan pak Ukke dari polda yang merupakan pelatih dari grup HD polwan tak lupa juga ada bro Lutfi dan bro Lanay yang juga didikan pak Bambang yang belakangan saya baru tahu bro satu ini freesyler handal juga waktu nekuk-nekuk GSX750. Saya bersemangat juga ikut karena baru kali ini yang langsung praktek, kalau yang dulu-dulu sih teori aja di kelas. Kita lihat dulu triller nya......








Berhubung bapak-bapak tersebut melatih para Polwan jadi kami bersabar saja sambil lihat-lihat para Polwan latihan parade dan ikutan foto di unit HD mereka









Setelah selesai melatih polwan, mulailah pak Bambang memberikan teori dan mulai untuk praktek.





Pak Bambang menjelaskan bahwa rider yang meletakkan jarinya diatas tuas adalah rider yang mengandalkan reflek sedangkan riding motor haruslah menggunakan pikiran tidak boleh reflek, karena reflek orang bermacam-macam ada yang langsung merem, teriak, loncat dari motor dan lainnya. Termasuk saya juga salah kadang jari masih suka standby diatas tuas baik itu tuas rem or tuas kopling.
Dalam melakukan pengereman juga jari yang berperan adalah jari kelingking dan manis tangan kanan, justru jari telunjuk dan tengah hanya sebagai bantuan. Termasuk saya juga yang masih salah, hahaha..... hal ini dikarenakan jari telunjuk dan tengah lebih mengakibatkan overpower sehingga bisa dlosor karena ban depan hilang traksi. Posisi tangan kanan ketika tarik gas juga harus tetap rata seperti tangan kiri untuk minimize waktu ketika menggunakan rem depan

tangan kanan posisi pengereman. Jari yang bermain jari manis dan kelingking
posisi tangan ketika buka gas dan motor berjalan - tidak boleh ada jari standby di tuas
posisi yang dibilang kurang tepat menurut pak instruktur - tangan kanan tidak sejajar dengan tangan kiri

posisi tangan kanan dan kiri yang sejajar dimana tangan kanan posisinya sudah buka gas
posisi gas zero - posisi tangan kanan waktu ambil gas - ini supaya tangan kanan dan kiri sejajar ketika motor berjalan


Begitu juga ketika menarik kopling, yang narik kopling hanya lah jari tengah dan telunjuk tangan kiri saja. Jari kelingking dan manis standby di handle kiri jadi tuas kopling harus diatur sedemikian rupa sehingga kita bisa oper gigi ketika tuas kopling berjarak beberapa mili saja dari jari manis ketika kita tarik tuas. Well, lagi-lagi saya salah juga nih selama bertahun-tahun. hahaha Tujuannya adalah menghindarkan kopling lepas mendadak misalkan ketika kita sedang mengkopling dan ditabrak dari belakang.

poisis jari kiri ketika mau menarik kopling

kopling aktif dan perseneling mudah dimasukkan

posisi jari yang kurang tepat menurut instruktur dimana seluruh jari digunakan

Sesi pertama adalah pengereman yang benar tapi salah, nah lo..... jadi rem belakang di block habis dan tanpa menggunakan rem depan or engine break serta kopling tarik full. Apa sih sebenarnya tujuannya? jadi ini ditujukan bagi kita ridernya supaya tahu liarnya ban belakang motor kita ketika panic breaking dan mengendalikan motor ketika bagian belakang bergerak liar. Memang benar ketika panic breaking mostly ban belakang kita akan ngunci dan gerakan selanjutnya adalah tergatung bagaimana kita bertindaknya.
Resultnya kurang lebih seperti ini pada speed 65 kpj dengan rem belakang saja motor saya berhenti di sekitar 32 meter menggunakan battlax T30 180/55 R-17. Sedih juga lihat ban jadi cepet gundul, hiks hiks tapi gak apa demi belajar


Antri praktek

Sesi Kedua adalah penggunaan rem depan saja. Hasil dari teknik pengereman rem depan saja adalah jarak berhenti berkurang jadi hanya 1/3 saja bila menggunakan rem belakang, alhasil saya berhenti sekitar 5 meteran saja dari titik rem, ditambah malah jadi stoopie karena narik tuas rem depan jadi lebih smooth. Beda hal nya ketika saya tarik dominan pakai telunjuk and jari tengah malah ban depan skid hilang traksi. Sayang gak ada yang shoot videonya untuk sesi ini

Sesi ketiga adalah turning dengan gaya motocross, menurut pak instruktur gaya motocross or counter weight ini digunakan untuk speed dibawah 90 kpj, diatas itu baru pakai teknik hanging seperti motogp. Nah ini yang cukup challenging dan mendebarkan dimana moge ninja 650 dipaksa miring sedemikian rupa, hilang fokus sedikit roboh lah motor. Si biru sampai roboh 2 kali ke kanan karena praktek ini. Kurang lebih teorinya seperti ini kalau dituliskan:
ketika menikung ke kiri maka posisi pantat geser ke kakan - gas lamsam, tidak ada main gas - kopling juga dilepas - kaki kiri jinjit di footstep kiri - paha kiri kempit tangki - pinggul maju ke depan dorong tangki sisi kanan -  tangan kiri lurus - tangan kanan tekuk sehingga badan maju kedepan. Hasilnya radius putar makin mengecil kalau tangan kanan makin ditekuk alhasil makin miring lagi motor dan radius putar makin kecil. Bila perlu atur speed gunakan rem belakang
Walah baru kali ini si biru miring banget dengan speed rendah, kok kayanya lebih pede miring dengan speed tinggi tapi ini sangat useful ketika kita mau putar motor. Intinya adalah badan mengatur center of gravity dari motor dan diri kita sendiri
kalau balik lagi ke cornering technique kita pakai teknik rider above the bike pushing it down untuk speed dibawah 90 kpj.

Salah satu adegan tom and jerry - jangan ditiru gak pakai helm


Sayang saya harus cabut duluan dari event ketika tengah hari, padahal sesi masih berlanjut dan bisa belajar banyak lagi.
hasil dari event ini adalah banyak pengetahuan baru bagi saya yang sudah hampir 15 tahun naik motor serta badan pegel-pegel semua karena 1 bulan ini naik honda beat mulu buat manjangin kilometer inreyen, sekalinya naik ninja malah praktek safety riding


Summary dari 3 session yang saya ikuti:

  • Tidak boleh ada jari standby diatas tuas rem maupun kopling
  • Rem belakang bisa dipergunakan ketika menikung
  • Rem depan hanya dipergunakan ketika jalan lurus
  • rem depan dikendalikan dengan jari manis dan kelingking tangan kanan
  • tuas kopling dikendalikan dengan jari telunjuk dan jari tengah
  • detail teknik bisa kembali lagi lihat ke rincian atas


Masih luas cakupan teknik safety riding ini, saya hanya share segelintir saja dna tidak luput dari kesalahan
Keep study until you die......... bravo NSFO





Belajar Knee Down and Elbow Down

$
0
0
Belok Miring...... inilah yang anak saya suka katakan kalau naik motor sama saya atau dia main sepeda. Anak merupakan paling jago nya copy cat apa yang ortu suka lakukan pasti nanti akan diikuti nya. Waktu itu anak saya yang laki-laki ini pulang ngaji ngebut naik sepeda roda empatnya dan mulai nikung dengan kecepatan tinggi, serunya kok dengkul sama siku nya dia keluarkan dan badan ikut dimiringkan, hahaha seru lihatnya. Padahal bapaknya ini gak pernah ngajarin






Sampai kemarin sore kebetulan lagi pegang HP and anak saya ini lagi main sepeda terus saya suruh aja nikung miring sambil saya rekam, sampai saya ketawa-ketawa sendiri lihat tingkahnya.
Ada satu session dimana sempat jatuh karena terlalu bersemangat sampai sepeda roboh, untung anak laki jagoan jadi ketawa-ketawa aja dan beruntung tidak ada lecet








VICO Riders Safety Riding

$
0
0
Safety Riding...... ini merupakan kali kedua saya ikut latihan lagi safety riding dengan instruktur yang sama di Senayan tapi kali ini rombongan pesertanya beda yaitu dari komunitas VICO riders yang merupakan grup kantor, lumayan sekalian saya refreshment ulang lagi. Ulasan safety riding sebelumnya ada disini. Total motor yang ikut adalah 10 motor mulai dari moge sampai bebek dan matic juga ada ikutan latihan, motor yang ikut antara lain si biru, 1 ER6N, 1 ducati monster 796, 1 BMW GS 800,  1 HD sportster 84, 1 HD road king, 1 HD Ultra, 1 CBR 150, 1 Jupiter MX, dan 1 Honda Vario




Berhubung pak pelatih  melatih para Polwan jadi kami bersabar saja sambil lihat-lihat motor para polwan dan polwan yang latihan sambil berdecak kagum






Setelah selesai melatih polwan, mulailah pak Bambang memberikan teori - teori dasar sebelum mulai untuk praktek.






Pak Bambang menjelaskan bahwa rider yang meletakkan jarinya diatas tuas adalah rider yang mengandalkan reflek sedangkan riding motor haruslah menggunakan pikiran tidak boleh reflek, karena reflek orang bermacam-macam ada yang langsung merem, teriak, loncat dari motor dan lainnya.
Begitu juga pandangan mata harus jauh kedepan tidak boleh terlalu pendek supaya kita bisa lebih antisipasi keadaan.
Dalam melakukan pengereman juga jari yang berperan adalah jari kelingking dan manis tangan kanan, justru jari telunjuk dan tengah hanya sebagai bantuan. Hal ini dikarenakan jari telunjuk dan tengah lebih mengakibatkan overpower sehingga bisa dlosor karena ban depan hilang traksi. Disamping itu juga kemungkinan besar ketika kita mengerem dengan jari telunjuk dan tengah maka gas tidak tertutup sempurna.
Posisi tangan kanan ketika tarik gas juga harus tetap rata seperti tangan kiri untuk minimize waktu ketika menggunakan rem depan dan memastikan ketika melakukan pengereman.
Lengan juga harus lemas tapi tangan tetap menggenggam kuat handle kanan dan kiri.



tangan kanan posisi pengereman. Jari yang bermain jari manis dan kelingking
posisi tangan ketika buka gas dan motor berjalan - tidak boleh ada jari standby di tuas
posisi yang dibilang kurang tepat menurut pak instruktur - tangan kanan tidak sejajar dengan tangan kiri

posisi tangan kanan dan kiri yang sejajar dimana tangan kanan posisinya sudah buka gas
posisi gas zero - posisi tangan kanan waktu ambil gas - ini supaya tangan kanan dan kiri sejajar ketika motor berjalan


Begitu juga ketika menarik kopling, yang narik kopling hanya lah jari tengah dan telunjuk tangan kiri saja. Jari kelingking dan manis standby di handle kiri jadi tuas kopling harus diatur sedemikian rupa sehingga kita bisa oper gigi ketika tuas kopling berjarak beberapa mili saja dari jari manis ketika kita tarik tuas. Tujuannya adalah menghindarkan kopling lepas mendadak misalkan ketika kita sedang mengkopling dan ditabrak dari belakang.

poisis jari kiri ketika mau menarik kopling

kopling aktif dan perseneling mudah dimasukkan

posisi jari yang kurang tepat menurut instruktur dimana seluruh jari digunakan

Sesi pertama adalah pengereman yang benar tapi salah, nah lo..... jadi rem belakang di block habis dan tanpa menggunakan rem depan or engine break serta kopling tarik full. Apa sih sebenarnya tujuannya? jadi ini ditujukan bagi kita ridernya supaya tahu liarnya ban belakang motor kita ketika panic breaking dan mengendalikan motor ketika bagian belakang bergerak liar. Memang benar ketika panic breaking mostly ban belakang kita akan ngunci dan gerakan selanjutnya adalah tergatung bagaimana kita bertindaknya. Jadi benar karena menggunakan rem belakang tapi salah karena hanya menggunakan rem belakang saja
Lucky to us karena ketika latihan sempat hujan jadi aspal basah, ini menguntungkan juga gak terlalu ngabisin ban belakang jadinya.
Resultnya kurang lebih seperti ini pada speed 65 kpj dengan rem belakang saja motor saya berhenti di sekitar 32 meter menggunakan battlax T30 180/55 R-17. Sedih juga lihat ban jadi cepet gundul, hiks hiks tapi gak apa demi belajar. Video dibawah adalah video ketika belajar safety riding dengan NSFO




Sesi Kedua adalah penggunaan rem depan saja. Hasil dari teknik pengereman rem depan saja adalah jarak berhenti berkurang jadi hanya 1/3 saja bila menggunakan rem belakang, alhasil saya berhenti sekitar 5 meteran saja dari titik rem, Beda hal nya ketika saya tarik dominan pakai telunjuk and jari tengah malah ban depan skid hilang traksi, meski aspal basah tapi ban depan tidak hilang traksi dan terpeleset, awal-awal saya kuatir tapi lama-lama terbukti juga kenapa harus pakai jari manis dan kelingking tangan kanan untuk pengereman depan.



Sesi ketiga adalah menjalankan motor speed rendah tanpa kopling dan gas, motor-motor yang langsam atau idle nya terlalu rendah perlu di setel lagi untuk memudahkan hal ini. Disini dibuktikan bahwa menjinakkan motor di speed lebih rendah lagi malah ada kesulitan tersendiri. Kelihatan sekali bahwa motor Ducati monster salah satu milik rekan kami adalah yang paling sulit ditaklukkan memang karena torsi motor yang besar. Eh si Ducati ini malah sempat roboh karena kaki licin setelah hujan.



Sesi keempat adalah turning dengan gaya motocross, menurut pak instruktur gaya motocross or counter weight ini digunakan untuk speed dibawah 90 kpj, diatas itu baru pakai teknik hanging seperti motogp. Nah ini yang cukup challenging dan mendebarkan dimana moge ninja 650 dipaksa miring sedemikian rupa, hilang fokus sedikit roboh lah motor. Kurang lebih teorinya seperti ini kalau dituliskan:
ketika menikung ke kiri maka posisi pantat geser ke kakan - gas lamsam, tidak ada main gas - kopling juga dilepas - kaki kiri jinjit di footstep kiri - paha kiri kempit tangki - pinggul maju ke depan dorong tangki sisi kanan -  tangan kiri lurus - tangan kanan tekuk sehingga badan maju kedepan. Hasilnya radius putar makin mengecil kalau tangan kanan makin ditekuk alhasil makin miring lagi motor dan radius putar makin kecil. Bila perlu atur speed gunakan rem belakang terutama untuk memperlambat kecepatan
Intinya adalah badan mengatur center of gravity dari motor dan diri kita sendiri, alhamdulillah si biru gak roboh lagi meski kayanya sih gak semiring waktu latihan awal, hehehe
kalau balik lagi ke cornering technique kita pakai teknik rider above the bike pushing it down untuk speed dibawah 90 kpj.

Salah satu adegan tom and jerry - jangan ditiru gak pakai helm







Additional session for matic bikes
  • Posisi kaki yang benar bukan pada dek depan tapi ada pada footstep penumpang belakang supaya motor lebih stabil
  • Motor matic harus dominan main di rem belakang terutama di kecepatan lambat

  • Ketika praktek menikung dengan kecepatan lambat maka yang dipakai adalah rem belakang dan tahan gas berbeda dengan motor yang berkopling





Tambahan poin dari semua sesi yang saya ikuti:
  • Tidak boleh ada jari standby diatas tuas rem atau kopling
  • Rem belakang bisa dipergunakan ketika menikung
  • Rem depan hanya dipergunakan ketika jalan lurus
  • rem depan dikendalikan dengan jari manis dan kelingking tangan kanan
  • tuas kopling dikendalikan dengan jari telunjuk dan jari tengah
  • detail teknik bisa kembali lagi lihat ke rincian atas

Masih luas cakupan teknik safety riding ini, saya hanya share segelintir saja dan tidak luput dari kesalahan
Keep study until you die......... bravo VICO Riders



Touring To Curug Cihurang - Gunung Halimun Salak Bogor

$
0
0
Curug..... air terjun kalau di Indonesiakan selalu menyimpan keindahan tersendiri. Sebenarnya cukup banyak tempat wisata air terjun yang ada di daerah Bogor ini, tapi touring kemarin kami memutuskan untk ke Curug Cihurang di daerah Taman Nasional Gunung Halimun Salak or Gunung Bunder. Sebenarnya saya kangen dengan udara di taman nasional ini yang sangat sejuk dan dingin apalagi terletak di ketinggian sekitar 2,180 meter dari permukaan laut.
Kali ini saya gak membawa si biru seperti biasanya tapi membawa si putih unyu alias honda beat pop punya istri saya. Saya coba bawa motor ini buat tahu impresi berkendara jarak agak jauh sekalian manjangin kilometer nya juga. Dari bulan Agustus sampai tulisan ini dibuat baru menempuh 2,100 km saja. Seperti apa impresi berkendara naik honda beat pop ini? nah tunggu di artikel selanjutnya
Teman perjalanan si putih unyu kali lini adalah 1 Ninja 250, 1 Nmax, 1 Honda Phantom, 1 Pulsar 180, dan 1 Er6N


perjalanan pagi dimulai ke tikum pukul 05.00 dari rumah diiringi hujan gerimis ke SPBU Shell di TB simatupang, setelah rombongan komplit bergerak melalui Ciputat - stop by di McD Gaplek jemput pak Dokter and stop by di McD sawangan lanjut jalur Parung Raya kemudian lewat Atang Sanjaya dan jalan belakang Atang Sanjaya tembusnya sudah jauh melewati kampus IPB ketemu Indomaret langsung belok kiri dari sini lurus terus saja sampai masuk ke gerbang Gunung Bunder area Taman Nasional Gunung Halimun Salak, bayar Rp. 7,500 per orang plus Rp. 5,000 per motor langsung mendapatkan udara sejuk pegunugan tidak ada tandingannya.






Berhubung malas capek-capek an jadi dipilihlah curug paling dekat yaitu curug Cihurang dari lokasi parkir motor sekitar 100 meter jalanan rata sudah sampai Curug tidak seperti air terjun utama yaitu curug Cigamea yagn mungkin sekitar 500 meter turun ke bawah melalui anak tangga dan balik lagi ke atas butuh perjuangan. Di area TNGHS ini ada banyak Curug antara lain Curug Cigamea, curug Seribu, curug Ngumpet I, curug Ngumpet II, curug Pangeran dan curug Cihurang. Selain itu juga ada bumi perkemahan, pemandian air panas dan kawah Ratu cukup banyak juga yang bisa di ekslore di daerah ini.

Curug Cihurang ini ada 2 air terjun yang satu jernih dan satu lagi ke coklatan, bagian kiri yang jernih kolamnya dangkal saja menurut saya cocok sekali kalau bawa anak-anak dan airnya tidak terlalu bergemuruh tidak membuat takut anak balita. Ketinggian curug ini juga hanya sekitar 5 - 6 meter saja, segarnya air dan sejuknya udara membuat betah ingin berlama-lama disekitar curug ini apalagi pengujung lain tidak sebeerapa banyak






Selesai mandi-mandi lanjut lagi menghangatkan badan di salah satu warung yang ada di depan pintu masuk Curug Cihurang ini, setelah puas baru lanjut ke daerah Ciherang untuk makan siang Lele Goreng di rumah bapak saya

Jalan yang diambil ketika pulang sebenarnya sama saja tapi saya ambil lagi jalan ke arah curug Luhur dan ternyata jalannya enak betul mulus dan berkelok-kelok dominan dengan jalan menurun plus beberapa tanjakan. Honda beat pop cukup mupuni juga melayani jalan ini dengan speed touring, sampai-sampai motor rekan honda phantom rem belakangnya blong karena panas. Cukup berhenti sebentar dan siram remnya dengan air sebagai pertolongan pertama setelah itu lanjut jalan lagi dengan pelan-pelan. Hehehe maaf ya pak jalannya enak jadi asik aja speed touring
siram air setelah rem belakang blong
pas betul setelah lelah di perjalanan lanjut santap siang dengan lele goreng, sayur asem dan lalapan semuanya hasil tanam sendiri di area rumah bapak saya. Tinggal tanam beras saja yang belum.



Perjalanan pulang beberapa motor berpisah jadi yang lewat jalan raya parung hanya si putih unyu, Nmax and Er6N nah kesempatan nih speed touring lagi dan si beat pop saya gas pol. Yah mentok-mentok paling kurang dari 100 kpj at least powernya moge Er6N kepakai dikit lah gak terlalu lambat jalannya.
Alhamdulillah jam 1530 sudah kembali lagi sampai di rumah, thanks riders sampai ketemu lagi di perjalanan berikutnya









Review Honda Beat Pop - 2,500 km bersama

$
0
0
Beat pop..... merupakan motor pilihan saya dan istri setelah si biru ninja 650. Motor ini saya belikan untuk istri saya untuk keperluan wira-wiri deket rumah termasuk ngantar anak sekolah meski istri harus latihan dan mengumpulkan nyali dulu buat jalan agak jauh. hahaha cukup lama milih motor ini mulai dari matic TVS yang ada warna pink nya, kemudian mio J yang ada varian pink (syukurlah gak di produksi lagi), kemudian Mio M3 ungu gagal juga krn terlalu besar menurutnya, akhirnya jatuh ke beat pop. Malah istri saya yang ngasih tau ada beat pop ini, sebelumnya saya cuma tau beat sporty aja. Setelah saya lihat-lihat penampilannya ok juga dan manis cocok untuk istri saya disamping beat pop ini adalah matic paling mungil untuk saat ini, dengan tinggi badan sekitar 160an kedua kaki istri saya bisa menapak dengan baik. Saya ambil yang vairan paling rendah dan paling murah yang tidak pakai combi brake dan ISS (Idling Stop System) warna putih decal ungu jadilah di panggil si putih unyu.




Motor datang akhir agustus, sampai sekarang baru jalan 2,500 km karena jarang dipakai jalan makannya baru nempuh jarak segitu aja. Waktu inreyen dan akhir-akhir ini motor sering saya pakai commuter ke kantor jarak pp hampir 50 km an per hari dan sekali touring ke taman nasional gunung halimun salak yang artikelnya saya tulis disini

Lanjut ke ubahan yang sudah terjadi di motor beat pop ini antara lain:
  1. Upgrade ban standar Federal ke FDR sport XR evo depan ke 80/80 and belakang 110/80. Dulu pernah pakai FDR XR ini di pulsar tapi kok licin banget kelihatannya salah beli karena dulu tertulis race tyre only. mah FDR sport evo ini cukup puas pakainya kalau dibandingkan dengan ban Federal bawaan dari Honda. Reviewnya tunggu artikel berikutnya ya
  2. Box shad SH29, lebarnya juga masih lebih lebar stang motor
  3. Lampu DRL, additional led brake light dan bohlam rem kedip
  4. Double horn tinggal paralel klakson asli dengan klakson copotan si biru
  5. Tidak lupa pasang stiker transparan ke seluruh body sebagai proteksi dari baret sekalian tambah decal dikit warna ungu di spakbor depan and dibalik dashboard
  6. Jaring Jok supaya bokong gak panas dan pegal, it works ketika touring aman saja. Pegal di pinggang karena jalan kurang cepat
  7. Cemplungin Broquet di tangki untuk booster ketika konsumsi premium


Kelebihan:
  • Motor kecil enak dibawa kemana aja, masuk kampung keluar kampung dan jalan setapak ok banget tidak flashing. Kalau bawa si biru moge orang-orang dah pada nengok and keliatan banget meski knalpot masih standar tetap aja diliatin
  • Manuver enak betul tentunya setelah ganti ban, kalau ganti ban merek michelin , bridgestone, dll yang bermerek pasti jauh lebih enak lagi. Saya pakai FDR aja sudah sempat standar samping nyeret ke aspal ketika nikung. Sepertinya efek center of gravity lebih rendah kalau saya bandingkan dengan scoopy milik mertua saya. Artikel teknik menikung dan safety riding bisa dibaca disini dan disini
seperti ini cara naik matic terutama  untuk menikung rebah

  • Konsumsi bensin sekitar 1 liter untuk 50 km ini sudah sering gas pol, kalau bawanya pelan bisa lebih irit lagi. Waktu touring ke taman nasional gunung halimun salak pp sekitar 150km isi bensin gak sampai 3 liter pakai shell super / pertamax (kapasitas bensin 3.5 liter)

  • Touring pp 150 km dengna posisi kaki di footstep belakang kelihatannya tidak terlalu capek masih biasa saja, mungkin harus lebih jauh lagi baru berasa capek nya.
  • Suara starter halus sekali, tau-tau mesin sudah hidup saja. Ini merupakan kelibihan baru generasi matic baru honda pakai ACG starter kalau gak salah namanya.
  • Model nya manis banget and futuristik baik dari depan, samping atau belakang
  • Berhubung ini sering jadi motor weekend warrior saya, jadi motor masih bisa dipaksakan naik 5 orang berisi saya, istri dan anak-anak saya yang balita, hahaha udah seperti main sirkus saja. Suspensi juga masih ok dan sanggup menahan semua beban
  • Bagasi kecil tapi cukup untuk menampung jas hujan, jaket, sarugn tangan, masker, kanebo motor, dan power bank. Helm selalu saya taruh luar dan di gembok tentunya
  • Top speed 100 kpj kalau kebantu angin or turunan bisa lebih sedikit, mostly mentok di 80-90 kpj saja

Kekurangan:
  • Si putih unyu ini sepertinya mengalami cacat produksi, dari awal turun mobil delivery ada suara seperti matic sudah lama ada bunyi part bergesekan, gak enak bener bunyinya. Tapi setelah perjuangan bolak balik ke bengkel Honda Wahana semua part diganti, meski sampai bolak balik nginep di bengkel untuk cari penyakitnya. Mulai dari friction disc, as roda belakang dan ternyata penyakit ada di bearing kruk as. Semuanya diganti honda tanpa saya keluar biaya, hanya biaya oli dan packing saja yang merupakan barang habis pakai. Akhirnya suara hilang sampai 70%, sekarang suara udah minim sekali. Ya sudah lah saya pakai saja
  • Beberapa part body yang berwarna hitam doff ini sangat mudah sekali lecet seperti di belakang dashboard, bagian kaki dan belakang ban depan, termasuk juga sulit dibersihkan dari noda membandel untuk yang bagian bawah ini
  • Ban belakang motor saya agak offset ke kiri jadi gak terlalu center dengan spakbor, saya perhatikan banyak juga motor yang seperti ini. Komplen ke beres ya mereka gak bisa apa-apa juga
  • Rem depan belakang senin kamis alias kurang pakem nge rem nya kalau di high speed, tapi kalau low speed ok banget pengeremannya. Dulu Scoopy bisa dengan mudah sampai mati berputar ban belakangnya ketika di rem beda dengan beat pop ini harus setel rem dangkal dan ada effort untuk nge lock ban belakang
  • Jok menguncup di depan jadi kalau lagi muatan penuh dan posisi geser kedepan banget jadi sakit bagian pantat.
  • Karet footstep bagian sampingnya tipis, punya saya yang kanan sudah mengelupas karena kaki saya sering di footstep belakang
  • Kekurangan paling utama adalah....... hanya bisa mengelus dada kalau disalip motor cc lebih besar, apalagi di salip moge. haha tapi jadi bangga kalau bisa nyalip balik terutata pas tikungan.
Kesimpulan:
Motor beat pop ini cocok untuk yang mau belajar motor terutama para wanita karena tinggi jok paling rendah di kelasnya. Bensin juga cukup irit, selap selip di kemacetan or gang sengol juga mudah dilakukan. Worth it to buy...... after sales Honda juga ok kalau ada komplen cepat di tangani gak lempar tangan.
Sekian reviewnya semoga membantu

Review ban FDR Sport XR Evo

$
0
0
FDR..... merupakan ban produksi dalam negeri, ban ini saya beli untuk menggantikan ban federal bawaan honda beat milik istri saya si putih unyu. Kenapa pilih ban ini? ya sebetulnya karena produksi dalam negri and pilih ban yang medium level saja untuk honda beat mengingat power motornya ya segitu aja. Lah kenapa ban bawaan beat diganti? karena ban federal dengan ban dalam itu cepat sekali gembesnya meski tiap hari dipakai. Saya udah membuktikan di motor scoopy and beat begini jadi daripada capek bolak balik tambah angin ya ganti ke ban tubeless saja.



Si putih unyu ini saya ganti bannya di Rodamart, kalau dibandingkan dengan toko planet ban lebih murah lumayan banget dan include pentil tubeless nya serta tak kalah penting kalau bannya fresh banget cuma selisih 1 bulan an sebelum dipasang di motor saya. Sekalian juga saya upgrade jadi belakangnya ke 110/80 dan depan 80/80. Sampai saat ini kurang lebih bannya sudah menempuh jarak hampir 2,400 km. Kalau penasaran sama review beat pop bisa dibaca disini




Performance
Motor sudah pernah saya bawa dalam keadaan hujan deras, gerimis, light offroad and dry road. The best di dry road lah pokoknya ban ini saya pernah test nikung di jalan kering sampai standard samping nyeret ke aspal motor masih baik-baik saja tidak ada gejala loss grip. Dulu pernah di scoopy yang pakai ban standar malah loss grip ban depan pula bikin jantung deg-degan aja karena biasanya loss grip seringnya di ban belakang.

Chiken strip masih sisa banyak, lah wong beloknya dah nyeret aspal kok gak bisa lebih rebah lagi.
Performa di hujan deras juga OK tidak ada masalah hanya sempat tergelincir sedikit ketika dari terowongan yang kering sempat melindas tutup saluran air dari metal.
Performa di hujan gerimis juga OK tapi biasanya saya malah pelan-pelan and play safe kalau jalan gerimis, malah lebih licin karena lapisan minyak di aspal baru terangkat ke permukaan. Beda dengan hujan deras dimana lapisan minyaknya sudah terangkat dan mengalir
Di jalan light offroad juga ok merendam getaran dan grip di batu-batuan hanya saja ketika batunya basah tetap ngalami slip juga seperti waktu touring ke taman nasional gunung halimun salak disini

Millage
 Jarak tempuh ban sampai botak mungkin akan panjang, saya gak ukur persis dari TWI tapi lihat di ban sendiri ada tulisan sedalam 1 mm yaitu Virtual 3D Design Technology. Yang ban depan tulisan Virtual sudah habis terkikis sedangkan ban belakang tulisan Virtual or Technology belum habis terkikis. Prediksi saya mungkin depan pemakaian normal saja bisa habis sampai 15,000 km
Ban Belakang

Ban Depan
Kekurangan
Sepertinya belum dapat ya kekurangannya apa tapi pattern nya aja sih yang model asimetris bergantian ke kanan dan ke kiri tapi ya ini balik lagi ke selera sepanjang performa bagus sih OK saja.
Dulu pernah pakai juga di pulsar untuk FDR Sport XR tapi yang racing tyre only, nah ini ban licin banget tapi sekarang pakai yang Sport XR Evo ini jauh lebih enak.

Kesimpulan
FDR SPort XR Evo ini cocok digunakan untuk motor dengan cc kecil or matic, power dari motor bisa di handle dengan baik oleh ban yang dimaksud serta ban ini cocok juga untuk all season serta all terrain dengan lebih ke road use. Bisa jadi untuk motor dengan performa lebih tinggi bisa bagus juga tapi ya saya belum pernah rasakan jadi gak tahu.

Semoga membantu reviewnya


Touring To Darajat Garut

$
0
0
Garut.... kota di sebelah tenggara Bandung menjadi destinasi touring kali ini bersama VICO riders. sampai hari H dari 6 rider ternyata ber 4 saja akhirnya, kelihatannya banyak yang decline karena musim hujan dan intensitasnya masih meninggi. Tujuan utamanya adalah Darajat daerah pegununggan dengan air panas nya.
Kali ini teman perjalanan si biru adalah 1 er6n, dan 2 Nmax jadi yang ada 2 N max ini dikawal Er6 depan dan belakangnya. Tanggal 23 Januari diputuskan untuk memulai perjalanan sejauh 274 km ini dan si Biru dilengkapi dengan side box barunya E22.

a View from Puncak Darajat at 0530



23 Jan 2016
Setelah tunggu menunggu dan hujan dari awal keluar rumah akhirnya jam 07.00 kami berangkat dari ex McD kalimalang, yang saya baru tahu juga bahwa McD ini sudah pindah ke Caman sejak 1 Januari 2016. Perjalanan dimulai dengan speed yang tidak bisa tinggi karena masih hujan dan jalanan kalimalang becek karena sedang pembangunan flyover. Gas terus via Cikarang - Kerawang Bypass lanjut belok ke Bukit Indah and stop by di Purwakarta pas 2 jam dijalan.
Purwakarta sudah gerimis rambut saja lanjut gas lagi Cikalong Wetan salah satu jalur favorit saya untuk mereng-mereng karena aspalnya mulus dan sepi kendaraan sampai kami masuk Cimahi jam 10.15. Disini jadi tempat latihan dan menajamkan teknik menikung. Jadi teringat dulu sempat gas pol di jalur ini waktu pakai ninja 250 merah ber iringan dengan GS1200 teman bisa sampai 90 - 100 kpj di tikungan (jangan ditiru ya), kalau sekarang sih pelan-pelan saja gak tega mau ninggalin yang lain cukup di 60 -70 kpj aja max. Nikmati dulu video enjoy riding nya di spot paling adem jalur ini




Asik miring ke kanan


Kebetulan si Biru ada problem menjelang masuk Padalarang ketika di gas ada bunyi aneh dari rantai or gearbox, trobleshoot akhirnya saya putuskan untuk mengencangkan rantai dan melumasi rantai. Problem solved.... Mungkin terlalu asik betot gas di beberapa spot sambil nikung and menanjak sampai rantai kendor, maklum juga sudah clocking mendekati 17,000 km. Ternyata nikung di jalur Cikalong Wetan ini bisa ngabisin chicken strip ban sebelah kanan saya meski yang kiri masih ada sisa. Kayanya efek side box yang kiri banyak tool kit jadi sedikit ngayun and kurang pede bawanya ketika nikung kiri kalau ke kanan enak bener motor anteng banget.



Pit Stop


Pukul 11.00 kembali gas lagi via Cimahi - Soekarno Hatta - Cibiru - Cileunyi dan istirahat makan siang sekitar pukul 13.00 di rumah makan mafia karena jualan senjata laras panjang alias senapan angin, hehehe


Pukul 14.00 gas via Nagrek dan masuk jalan raya Garut yang sudah macet penuh kendaraan pribadi sampai masuk ke pendakian Derajat sekitar pukul 15.00. Capek dan penat hilang ketika lihat pemandangan alam disini semakin menambah rasa syukur kepada Allah SWT apalagi ditambah hawa dingin. 16.00 alhamdulillah tiba di hotel Puncak Darajat, selesai check in and leyeh-leyeh sebentar langsung berendam air panas. maknyus.... capek hilang semua plus karena lokasi penginapan ada di tempat paling tinggi di area Darajat ini.








hasil olahraga naik motor menurut pedometer or penghitung langkah kaki


24 Jan 2016
Dikarenakan sarapan baru ready jam 0700 maka kami ganjal perut dulu dengan pop mie dan jalan jam 06.00. Ngobrol-ngobrol dengan pegawai penginapan beliau menyarankan via Cijapati tanpa via Nagrek infonya jalan nya bagus dan naik turun tembus langsung Cileunyi. Ternyata benar saja 30 menit dari Darajat belok ke arah Cijapati mulai masuk jalanan yang indah pemandangannya plus banyak kelokan dan naik turun nya. Bagi yang suka motoran saya sangat rekomendasikan jalur ini buat latihan nikung.





Karena jalan awal di pagi jalanan masih kosong sehingga jam 09.00 break dulu sebelum masuk Cimahi sempat tersendat sebentar ada pasar kaget di daerah Soekarno Hatta dan saya gak berani ambil jalur cepat takut kena tilang.
Setelah break lanjut tancap awalnya mau lewat Cianjur tapi ada pemberitahuan dari kepolisian Cianjur ditutup total kemungkinan besar memang ada longsor dan sering terjadi akhir-akhir ini, jadi diputuskan kami lewat Cikalong Wetan - Purwakarta lagi sampai break di pom bensin daerah Bukit Indah pukul 11.00, saya memutuskan rebahan dulu di rumput dibawah pohon karena mata mengantuk sekali dan pinggang pegal maklum karena semalam sulit tidur.
11.30 tancap gas dan istrirahat pukul 13.00 di Kalimalang sebelum Caman break Lunch and solat, tadinya ragu mau lewat Kalimalang takut macet berat karena pembangunan flyover tapi setelah intip Gmap dan Waze titik kemacetan hanya sedikit dan benar saja aman lancar.
Sempat ada insiden ketika saya lewat bahu jalan dan ada tanah si biru ambles. Untung saja pakai box jadi senderan ke box plus mendarat di tanah merah yang lembut, lumayan ada aksen tanah merah biar kelihatan abis adventure offroad
Alhamdulillah sampai lagi ke rumah 15.30 pas adzan Asar, mantap touringnya bisa pulang cepat dan gak banyak kena macet mungkin karena tanggal tua juga
Thanks riders, sampai ketemu pada touring selanjutnya


Berbaur dengan pemakai jalan lain. No vooreder and no siren










Rain Mode - Tips and Tricks

$
0
0
Hujan..... adalah rezeki yang diturunkan Allah SWT kepada kita. Sebagian orang banyak juga yang mengumpat kalau hujan apalagi yang bawa motor dan tidak bawa jas hujan, hehehe. Apalagi kalau hujannya deras dan awet ya seperti pakai formalin.
Kali ini saya coba share pengalaman berkendara motor yang aman ketika hujan, cekidot...





Berkendara dalam hujan bisa saya klasifikasikan menjadi beberapa tergantung tingkat kesulitannya mulai dari termudah sampai tersulit:

  • Hujan deras - ini yang paling mudah ridingnya karena semua lapisan aspal sudah basah. Obstacle atau halangan yang perlu diatasi karena licin adalah marka jalan (segala jenis cat yang ada di aspal), tutup lubang telkom / gorong-gorong / besi penutup saluran air. Kalau hal tersebut tidak bisa dihindari maka lindas saja dengan kecepatan yang konstan tidak mengerem atau gas mendadak. Patut diwaspadai juga kubangan air yang dilindas oleh kendaraan lain yang airnya akan mengenai helm kita (pandangan kita akan blank beberapa detik). Pada kondisi ini pula minyak sudah terangkat penuh dari aspal dan sudah terbawa ke parit.





  • Hujan deras disertai angin - moderate. Obstacle yang licin tetap sama seperti hujan deras diatas tapi ini ditambah lagi dengan angin yang bebas mendorong motor kita kesana kemari apalagi kalau angin datang dari arah depan sehingga air hujan bisa bikin blank pandangan. Satu lagi bahaya yaitu pohon / dahan pohon yang tumbang atau baliho yang tumbang.
  • Hujan gerimis- ini yang paling sulit. Sebagian aspal ada yang tidak basah seperti dibawah pohon sehingga ban kadang dapat traksi bagus kadang tidak ditambah lagi obstacle yang sudah disebutkan diatas. Ketika hujan gerimis ini minyak yang ada di aspal baru terangkat dan belum tersapu sempurna sehingga ada bagian yang lebih licin dibanding yang lainnya.

Tentunya 3 type hujan diatas kesulitannya semakin tinggi lagi ketika hujan di saat malam atau gelap dimana pencahayaan yang terbatas mengingat ketika hujan  malam hari sinar lampu seperti "terserap" oleh aspal.


Beberapa tips untuk keamanan:
  • Visor helm harus bersih ketika hujan jangan sekali-sekali lap visor helm atau kaca helm ini dengan sarung tangan karena akan semakin memperburuk pandangan alias visor jadi kotor
  • Khusus helm full face, pakailah visor yang ada pinlock atau anti embun nya, kalau gak ada fitur ini buka kaca helm sedikit sebanyak satu klik or satu gear dr posisi tertutup sempurna. Air hujan gak akan masuk kecuali posisi kepala menghadap atas atau terkena hujan badai. Embun bisa dihindari dengan menyamakan suhu udara didalam dan luar helm

  • Pilihlah visor yang bening - ini akan sangat membantu ketika riding malam or ketika hari gelap
  • Pilih jas hujan yang berwarna terang atau memiliki reflektor bagian depan dan belakang supaya lebih mudah terlihat. Kalau mau awet pilih yang type press pada bagian sambungan jangan yang jahitan sering bocor kalau sudah lama. Rekor 7 tahun pakai jas hujan yang sama type press masih awet. Sepatu juga paling anti air adalah merek A*boots dijamin gak bakal tembus air, punya sepatu riding mahal-mahal hujan deras basah juga tuh kaki

  • Cek kembangan ban anda - ban yang botak maupun yang masih tebal kembangannya akan baik mencengkram di aspal kering tapi ketika basah maka ban yang kembangannya baguslah yang tetap mencengkram aspal. Hal ini dikarenakan kembangan ban fungsinya adalah menyingkirkan air sehingga karet ban bisa kontak dengan aspal yang basah.Ingat nyawa kita terletak pada beberapa cm ban yang menempel aspal lo. Cekidot lebih banyak tentang ban di artikel ini


  • Aquaplanning - ini adalah kondisi dimana air bertindak sebagai pelumas di ban kita maksudnya adalah air mengangkat ban sehingga ban tidak kontak dengan aspal dan kita hilang traksi. Hal ini sering terjadi ketika kita menerobos genangan air atau ketika ada air yang mengalir melintang aspal dan kita lindas. Pengalaman ketika berkendara di aquaplaning sempat saya tulis disini. Kalau terjadi hindari penggunaan rem, biarkan motor or mobil slide dan tambah gas supaya dapat traksi kembali. Ingat kondisi hilang traksi gini rem hanya memperburuk keadaan
courtesy: http://www.wheelwright.co.uk/blog/20140206-aquaplaning-risk-increases-wettest-months-record


  • Pastikan lampu depan dan belakang berfungsi terutama lampu parkir, rem, dan sein
  • Hindari menginjak tanah merah biasanya ada di jalan ketika ada proyek - ketika kering saja licin apalagi ketika basah bisa disaster
  • Ketika menikung gunakan gaya rider pushing the bike down atau counter weight supaya center of gravity tetap berada di tengah. Artikel mengenai teknik menikung bisa dilihat disini

Verdict
  • Inti dari berkendara ketika hujan adalah be seen and be soft (jadilah terlihat dan jadilah halus) - terlihat oleh pemakai jalan lain dan haluslah dalam berkendara baik ketika gas, rem atau menikung. Teknik rem dan menikung dengan counter weight bisa dipelajari disini
  • Kalau hujan makin memburuk dan skill tidak sanggup lebih baik berhenti saja sebelum celaka atau mencelakakan orang lain. Ingat yang tahu batasan diri adalah diri kita sendiri bukan orang lain.
  • Satu hal yang saya senangi ketika hujan deras adalah jalanan relatif sepi banyak motor pada minggir dan yang penting gak panas suhunya

kira-kira segitu dulu sharing dari saya semoga bermanfaat

List Spare Part ER6 series

$
0
0
Spare Part...... Bagian yang tidak lepas dari pikiran kalau kita memelihara kendaraan terutama kalau spare partnya agak-agak langka nih. Rider yang membesut motor dengan pabrikan tertentu pasti sudah familiar dengan langkanya spare part padahal motor masih tergolong baru, apalagi kalau motor-motor jadul yah. 
Kali ini saya coba share list spare part yang pernah saya ganti atau yang saya tahu part substitusinya untuk Er6 series yaitu motor saya sendiri Ninja 650 yang banyak kemiripan dengan saudara nakednya ER6N. Mungkin beberapa part juga sama untuk Versys and Vulcan karena mengusung mesin yang sama. Artikel ini lanjutan dari artikel saya sebelumnya review ER6 setelah 11,000 km yang saya tuliskan disini. Saat ini si biru sudah clocking 17,500 km sudah lumayan melambat karena gantian dipakai sama si putih unyu motor istri saya :)







Ok langsung saja cekidot listnya:

  • Busi
Bawaan standarnya adalah NGK dengan kode CR9EIA-9 harga 1 buahnya sekitar Rp. 200K ++, busi ini dimotor saya sekitar 7,000an km saya ganti dengan Denso dengan kode IU27A harganya Rp. 87,000 - 95,000 satu buahnya setelah menempuh jarak 10,000 km dari pergantian sebelumnya itu busi saya ganti lagi dengan Denso IU27 (tanpa huruf A kode untuk lengkungan di elektroda saja, performance sama-sama joss)

Kiri Denso IU27A (cabutan dari motor), Kanan Denso IU27

  • Bearing Roda
Beberapa kawan yang sudah upgrade ban belakang ke 6" mengalami masalah bearing roda yang jebol. Berikut kode nya 6204 LU atau 6204 C3 ini perlu dua buah merek silahkan beli apa saja seperti SKF or NTN karena kodenya universal, beda nya hanya LU (tutup sampingnya plastik) dan C3 (tutup sampingnya besi), sekalian juga beli yang 6205 LU or 6205 C3 buat bearing di bagian sproket belakang. Hati-hati bearing jebol bisa berakibat ban belakang oblak atau stuck gak bisa berputar. Kalau bearing ban depan belum dengar ada masalah yang jebol. Harganya untuk 3 bearing itu gak sampai Rp. 150,000
2 buah 6204C3 dan 1 buah 6205C3 (tutup logam)

  • Spul or Generator or Alternator
Spul ini sih gka bisa ya pakai substitusi apalagi rata-rata umurnya 3 tahunan karena dah banyak ER6 series yang kena termasuk punya saya, kelihatannya karena ketika hidup mesin lampu utama langsung menyala akhirnya saya pasangkan lagi switch lampu untuk mengurangi beban spul.
Nomor part spul adalah stator 21003-0118 (nomor part lama) atau 21003 - 0164 (nomor part baru) harganya sekitar 1,2 juta di Ramayana Bonjer atau 1,3 juta di dealer Kawak. Jangan lupa sekalian beli packing nya atau gasket generator cover 11061-0165

Spul hangus satu kumparannya (lihat yang hitam)

  • Filter Udara
Filter udara yang aftermarket lumayan banyak pilihan seperti Ferrox atau K&N, kalau saya sih pakai Ferrox dari bahan stainless steel yang bisa cuci pakai air atau sabun dan lifetime seumur hidup claim nya, harganya sekitar Rp. 650 - 750 ribu. Kalau yang ori dari kertas sekitar 100 rb an kl gak salah

  • Filter Oli
Filter oli orinya sekitar 80 rb an, saya pakai punya Honda Jazz atau yang equivalen diluar sana harganya 25 rb - 35 rb saja lah. Saya sih gak ambil pusing kenapa gak harus ori karena tiap dua kali ganti oli pasti saya ganti filter oli, jadi filter oli di motor saya umurnya hanya 4,000 - 5,000 km saja. Bedanya hanya punya Jazz ini sedikit lebih panjang saja selisih 2 cm.

  • Oli
Speknya adalah 10W - 40 ini lebih banyak lagi pilihannya mulai dari yang murah sampai paling mahal, saran saya sih belilah oli di toko terpercaya karena banyak oli palsu. Saya cukup lama pakai pertamina enduro racing yang 10W-40 baru sekitar 2,000 km pakai shell advance ultra, rasanya kok sama aja ya. hehehe
  • Kampas Rem
Ori terakhir beli buat yang depan skeitar 410 rb perlu beli dua jadi gak sampai 900 rb. Sempat beli yang merek Gold Fren buat rem belakang dengan harga 350rb buat stock tapi belum diganti karena yang belakang masih 25% lagi
  • Tali kopling
Ori punya kalau gak salah itu 150rb an, saya sih gak mau pusing sedia saja kawat kopling punya vespa nanti tinggal masukin ke armor tali kopling yang lama saja seandainya putus. Untuk memperpanjang umur tali kopling baiknya selalu rutin di kasih oli or pelumas tali koplingnya
  • Ban
Ban banyak lagi pilihannya kalau standar depan 120/70 R-17 belakang 160/60 R-17 dengan velg standar recommended belakang upgrade ke 170 saja, Kalau sudah upgrade ke 6" bisa ke 180 sampai 190. Tulisan sedikit komplit mengenai ban coba intip disini




List Spare part dan harganya bisa diintip di website ini tapi  harganya rasanya tidak update lagi

Monggo kalau rekan-rekan ada yang mau menambahkan silahkan oret-oret di komen or kontak saya
semoga berguna


Review Battlax T30 part II - End of Use

$
0
0
Battlax T30..... sepasang ban ini sudah menemani saya sejauh 10 rb km baik itu touring maupun commuting sudah cukup puas pakainya setelah sekitar 1 tahun pakai. Review awal saya memakai T30 bisa dibaca disini





tentunya setelah 10rb km berjalan ada beberapa perubahan yang terjadi pada ban kita coba ulas satu persatu:

Ban Depan

  • Perubahan paling terlihat adalah profil ban depan saya jadi tidak rata dimana bagian tengah menjulang lebih tinggi padahal bagian ini lebih tipis, seakan-akan ban habis bagian pinggirnya. Beberapa analis saya dan teman mencurigai tekanan ban yang terlalu tinggi padahal saya hanya ikut pabrikan di 32 psi. Ok coba di ban baru kita ubah ke 30 maksimum


  • Pengendalian jadi berantakan ketika cornering di jalan rusak atau bumpy, hehehe ya iyalah dasar sayanya aja yang badung. Sudah pakai fork brace or fork stabilizer tetap gak ngaruh
  • Sisa thread sekitar 2 mm lagi menuju TWI alias thread wear indicator
  • Performa pengereman baik di track basah maupun kering masih jempolan, buat stopie masih tidak masalah
  • Pengendalian selama jalan aspal mulus baik ketika kering maupun basah masih OK banget
  • Kompon ban sudah agak mengeras mungkin pengaruh parkiran kantor yang suhunya lebih panas dibandingkan di luar basement

  • Ban depan masih bisa dipakai seribu or dua ribu km lagi sampai benar-benar botak cuma saya ganti karena mau sekalian cat velg



Ban Belakang

  • Ban belakang ini lebih sering tersiksa menurut saya karena sering disuruh nahan beban motor ketika miring, akselerasi maksimal dan juga block rem. Kegiatan block rem belakang ketika melakukan safety riding juga menyiksa ban belakang apalagi saya test block rem belakang dari 90 kpj sedih deh liat hasilnya di ban belakang. Jadi ban belakang saya ini botaknya gak rata ada 1 spot yang sudah kena TWI karena latihan safety riding waktu itu

  • Pengendalian masih jempolan di track kering dan basah masih bisa miring habis sampai chicken strip kanan dan kiri habis. Ada catatan dimana ban ini kurang bisa handle aquaplanning ketika menikung di jalan basah kalau ada air menggenang atau mengalir
  • sisa thread ada sekitar 3 mm lagi dari TWI
  • Pengereman di track basah maupun kering masih OK tidak ada masalah standar ban belakang lebih gampang sliding saja kalau block rem belakang
  • Kompon ban sudah agak mengeras mungkin pengaruh parkiran kantor yang suhunya lebih panas dibandingkan di luar basement
  • Ban belakang ini masih bisa dipakai sekitar seribu or dua ribu km lagi cuma saya ganti juga karena mau cat velg 

Kira-kira demikian end of use dari T30 ini sekarang saya mau coba Michelin Pilot Road 4 tunggu review selanjutnya genks.


Voltmeter - Fungsi dan Kegunaan

$
0
0
Voltmeter...... kira-kira apa yang terbayang kalau terlintas kata ini? kalau saya sih jujur yang terlintas pertama sih ya voltmeter atau multitester berbentuk kotak yang suka dipakai teknisi-teknisi.


bukan yang diatas ini yang mau saya bahas tapi yang seperti ini lebih tepatnya adalah voltmeter yang dipasang khusus di motor yang bentuknya lebih manis dan bisa dibilang permanen ditempelkan di motor. Pilihan pun sangat beragam mulai dari murah sampai yang paling mahal sekalipun, ada juga yang integrated didalam dashboard kalau gak salah dulu banyak dasboard custom untuk ninja 250 sudah include voltmeternya. Kalau buat si biru sih saya pasang yang posisinya di handle sebelah kanan dibawah switch on off mesin. Masang voltmeter ini juga cukup mudah tinggal cari kabel arus dan massa saja terserah mau dimana saja ambilnya. Buat penggunaan di mobil yang paling praktis adalah yang colok di lubang lighter.




Sebenarnya apa saja sih fungsi dan kegunaan voltmeter ini (angka voltase yang bakal saya sebutkan di bawah sebenarnya universal hampir sama saja untuk semua motor dan mobil):

  • Mengontrol kondisi accu tanpa harus copot jok or buka penutup accu. Accu di motor memang penempatannya bisa dibilang ngumpet dan selalu tertutup entah itu tertutup jok kalau di motor sport atau tertutup dek kalau di matic. 
Kondisi accu yang sehat sebelum start mesin adalah sekitar 12 V keatas, bahkan accu brand new bisa sampai di 13V kalau dibawah 12 V sudah waktunya ganti accu. Belum mau ganti juga karena budget gak ada coba bawa accu di servis ke tukang accu sekalian di carge ulang, buat motor paling habis 15 ribu saja dan bisa jadi masih kuat beberapa bulan lagi

  • Mengontrol kondisi alternator / spul / generator. Ini bisa kita lihat ketika mesin hidup dimana voltmeter akan drop sampai ke 10 sekian or 11 V kemudian perlahan naik sampai ke 14 V. 
Alternator yang sehat harusnya akan menghasilkan 13.5 - 14.5 V kalau diatas itu ada yang tidak beres karena voltase terlalu tinggi bisa jadi kiprok atau regulator sudah rusak. Waktu itu si biru sempat voltmeternya menunjukkan hanya 12.8V saja paling tinggi average di 12.5 V ternyata spul nya sudah hangus satu dan harus ganti spul karena pengisian tidak optimal, wah lumayan juga harga spare partnya deh lebih lengkap bisa cekidot disini. Cara cek spul manual dengan multitester nanti saya share lagi di artikel lain, link nya nanti akan di update lagi
Spul yang kumparannya gosong satu


  • Mengontrol beban kelistrikan yang dipakai di motor. Coba di test dengan menyalakan semua komponen kelistrikan yang ada di motor termasuk tambahan-tambahan beban lainnya seperti lampu sorot, klakson keong, strobo, sirine, dan lainnya.
ER6 series ketika lampu utama saja yang hidup, voltasenya akan dikisaran 13.8 - 14 V kalau di gas dan motor berjalan akan drop ke 13.5 V begitu juga ketika extra fan hidup akan ada di atas 13.2 - 13.5 V kalau bisa diatas 13.8 V itu lebih baik lagi. Ketika semua beban menyala (motor saya termasuk 1 pasang fog lamp led, klakson keong, lampu hazzard, lampu jauh, mini strobo, dan lampu rem) akan drop sampai ke 12.5V masih cukup aman pengisiannya, gak mungkin juga toh ketika lagi jalan semua beban itu nyala? kaya motor odong-odong aja haha





Kalau memang gak mau pakai voltmeter bisa saja dengan menggunakan alat dibawah ini yang fungsinya kurang lebih sama bisa cek kondisi accu mulai dari sebelum start - kondisi pengisian dari alternator / generator / spul - kondisi accu setelah dimatikan mesin. Cuma kalau kejadiannya misalnya spul hangus tiba-tiba kita jadi tidak tahu karena harus colok alat ini dulu ke accu.



ok kira-kira sekian dulu sharing dari saya, silahkan oret-oret di komen kalau ada masukan lainnya


Cek Alternator - Generator - Spul ER6 series

$
0
0
Spul...... salah satu nama lain dari alternator atau generator yang fungsinya untuk menghasilkan listrik dari putaran mesin. Bahasa fisikanya dari energi kinetik yaitu putaran mesin motor atau mobil diubah menjadi energi listrik. Energi listrik ini nantinya akan disalurkan ke regulator atau kiprok dan oleh regulator akan diarahkan ke accu atau ke sistem kelistrikan kendaraan, kalau di kendaraan bahan bakar bensin ya listrik ini sangat penting untuk detonasi busi. Spul terdiri dari 2 komponen utama yaitu stator yang berupa kumparan kabel kuningan dan rotor bagian berputar mengikuti RPM kendaraan yang mengelilingi stator yang berupa magnet. 
Saat ini saya mau sharing mengenai cara cek kondisi spul kendaraan khususnya ER6 series karena sudah banyak sekali kasus spul pada jebol atau hangus sektiar 3 tahun dari masa perakitan motor baik itu motor yang standar-standar saja tidak ada ubahan apa-apa pada kelistrikan atau yang modif kelistrikannya sudah kronis, termasuk motor saya si biru juga sudah ada beberapa modif kelistrikan ringan tapi spul jebol juga.  




Nah bagaimana sih cara cek spul? langsung cekidot caranya dibawah ini:
1. Gunakan voltmeter yang terpasang pada motor anda seperti yang saya ulas pada artikel sebelumnya disini. Cara ini tergolong paling praktis dan mudah tapi ya perlu invest voltmeter dulu, tapi dengan voltmeter ini juga sekaligus bisa monitor kondisi accu juga lo


2. Cek manual menggunakan multitester or voltmeter teknik. Cara ini agak ribet tapi akan lebih konklusif lagi menentukan bagian yang bermasalah. 

Multitester bisa di colokkan ke kutub positif dan negatif accu kendaraan, ketika kondisi mesin mati maka yang terbaca adalah kondisi accu, diatas 12V bisa dikatakan accu masih bagus dibawah itu siap-siap jajan accu baru lagi. Ketika mesin dihidupkan voltase biasanya drop ke 9.8 V sampai dengan 10V ini wajar karena harusnya akan naik lagi ke 12.5V dan terus beranjak sampai ke 14 - 14.2 V. Patut dicurigai kalau naik hanya maksimum di 12.5 V - 12.8 V seperti yang saya alami dengna si biru beberapa waktu lalu sudah kurangi beban dengan cabut lampu utama tetap maksimum di 13V saja gak seperti biasanya ke 14 V. Bacaan ini idem dengan poin nomor 2 diatas cuma beda alat saja yang baca.

3. Cek manual dari kabel output spul. Kalau memang poin nomor 1 dan 2 kelihatan spul bermasalah bisa di konfirmasi lagi dengan cara cek bacaan voltase dari kabel output spul.
caranya adalah sebagai berikut:
  • Lepaskan penutup plastik berwarna hitam yang ada di sebelah kiri
Spul berada di bak mesin sebelah kiri dan posisinya ada dibawah dari rangkaian motor starter. Output dari spul ini adalah 3 buah kabel dan soketnya biasanya berwarna putih
Kabel output spul
  • Hidupkan mesin motor
  • Colokkan multitester yang sudah di set ke bacaan voltase dengan kabel merah ke salah satu kabel yang ada di soket putih dan kabel negatif ke besi rangka motor or mesin sebagai massa dengan contoh dibawah ini
  • Cek hasil bacaan, kalau normal biasanya terbaca 7 V kemudian pindahkan kabel merah ke kabel lain lagi yang ada di soket putih dan kabel hitam tetap di tempat awal. Apabila spul tidak bermasalah tiga kabel output spul akan terbaca sama nilainya yaitu 7V, tapi kalau bermasalah salah satu kabel bacaannya akan lebih rendah dimana kasus saya sebelumnya hanya terbaca 5 V saat 2 lainnya 7 V
  • Kalau memang spul bermasalah dan harus ganti siapkan kocek sekitar 1.2 sampai dengan 1.5 juta saja, detailnya bisa lihat disini


Efek dari pengisian spul yang tidak optimal memang tidak bisa langsung dirasakan tapi lama-kelamaan akan membuat drop accu dan regulator or kiprok bisa ikutan rusak karena bekerja keras untuk distribute listrik dari spul. Tidak pernah melakukan pengecekan bisa membuat tiba-tiba motor tidak kuat start atau habis ganti accu yang harganya juga tidak murah cepat koit nya lagi karena kekurangan input strum.

Semoga bermanfaat.......

Review AP Boot Moto 3 & Moto 1

$
0
0
AP boot...... merek yang sudah tidak asing lagi untuk kalangan biker di Indonesia ditambah lagi dengan harganya yang terbilang tidak mahal, ada dikisaran 100 ribuan saja paling mahalnya untuk sebuah boot dari karet. AP boot ini sudah keluar 4 model mulai dari AP boot moto 1 - moto 2 - moto 3 yang semuanya model boot dan terakhir all bike yang merupakan model sepatu pendek.

si bontot aja seneng makenya



Saya di rumah punya beberapa sepatu boot mulai dari yang murah yaitu AP boot ini dan yang paling mahal juga ada, tapi paling sayang kalau melihat fungsinya ya dengan AP boot  karena saya tipe rider yang hujan seperti apapun ya di tembus saja. Bahkan kalau touring musim hujan pasti saya akan pilih AP boot ini bukan boot yang lain karena boot yang lain lama kelamaan akan tembus air dan menyebabkan kaki kedinginan



Pros
  • Anti hujan badai dan banjir, dijamin hujan sederas apapun dan bajir air tidak akan tembus kecuali masuk dari bagian atas. Kaki tetap kering dan tidak bakal kedinginan
  • AP boot moto 3 ini grip bagian solnya baik tidak gampang licin seperti generasi sebelumnya
  • Ketinggian boot cukup tinggi sekitar 30 - 40 cm di dari tumit, kalau hujan gerimis saja atau melibas jalanan becek sehabis hujan cukup masukkan celana saja ke dalam boot dan tidak perlu pakai celana jas hujan
  • Bisa boots out or boots in. Saya biasanya pakai boots in jd celana kantor yg ada di luar kalau touring baru saya bikin jd boots out celananya da di dalam
  • Model moto 3 sudah lebih cakep dibanding pendahulunya
  • Sudah ada reflektor 3M silver untuk bagian belakan sepatu yang akan menyala ketika kena cahaya lampu, kalau saya sih di copot saja ini stiker  nya

  • Relatif awet bagian yang gampang aus hanya di sol nya saja kerena pemakaian. Terakhir pakai moto 1 sampai sekitar 3 tahun kayanya habis dibagian sol saja di pangkal jari kaki



Cons:

  • Buat yang kakinya tipe berkeringat dan mudah gerah pasti tidak betah pakai boot karet ini karena memang tidak ada sirkulasi udaranya
  • Kalau sudah kemasukan air dari bagian atas dan jadi akuarium pasti susah sekali melepas bootnya - trust me sudah beberapa kali sulit sekali harus keluarin terlebih dahulu air yang masuk di boot
  • Bagian sol untuk moto 1 yang generasi awal itu licin tapi ini sudah diperbaiki dengan generasi selanjutnya jadi tidak disarankan beli yang ap boot moto 1 mending langsung ke moto 3
  • Bagi yang mengendarai motor dengan perseneling pasti lama kelamaan akan berbekas di bagian yang mencongkel tuas perseneling

  • Model nya ya begitu saja tidak banyak pilihannya, just take it or leave it. At least lebih baik dibanding pakai boot lain yang kelihatan boot biasa saja bukan boot biker. Apalagi model APboot moto 1 yang modelnya ya polos begitu saja
  • Bagian tumit agak mengecil jadi keluar masuk agak sulit di bagian tumit ini dan bagi yang mempunyai betis besar mungkin sesak juga


Verdict
AP boot moto 3 cocok untuk digunakan selama riding motor baik commute or touring, kalau saya di kantor pasti apboot ini ganti lagi dengan sepatu kantor. Sangat disarankan pakai boot kalau cuaca hujan daripada pakai sendal jepit atau tidak beralas kaki karena tidak safety

semoga bermanfaat


Review Toyota Fortuner 2014 VNT TRD

$
0
0
16,000 km bersama........ Fortuner VNT TRD putih ini adalah varian fortuner yang bermesin diesel sudah hampir 1.5 tahun menemani saya dan keluarga besar bersama. Fortuner ada 2 versi yaitu yang bermesin bensin dan yang bermesin diesel dan masing-masing versi ini ada lagi variannya mulai dari yang 4WD, TRD version, dan yang reguler. Kebetulan yang ada di saya ini dan yang mau saya review adalah yang versi TRD diesel dan 2 WD berpenggerak roda belakang.



Eksterior
Gagah, besar, dan intimidatif itulah kesan pertama kalau lihat mobil ini pertama kali. Versi TRD ini sudah dilengkapi body kit antara lain spoiler belakang, side skirt, front and back skirt, turbo intake hood, dan spion parkir kecil yang ada di sebelah kiri. Spion kecil ini meski bentuknya imut-imut tapi sangat berguna buat lihat jarak bemper depan ke objek lain atau lihat ban sebelah kiri bakal jeblos apa enggak, yang sering naik mobil tinggi pasti tahu kesulitan perkiraan jarak sebelah kiri dan bagian depan mobil.
Versi TRD juga velg sudah desain khusus berwarna grey, pokoknya secara keseluruhan keren pol lah bagian eksteriornya ini dibandingkan para kompetitornya seperti Pajero atau Captiva




Interior
Entertainment system juga ok sudah double din DVD player terintegrasi dengan bluetooth yang bisa connect ke HP kita atau elektronik lainnya ditambah juga dengan layar monitor yang ada di tengah kabin jadi penumpang di depan sampai ke row 3 bisa menikmati inflight entertainment eh on road entertainment.
Fortuner ini juga sudah dilengkapi dengan double blower yang menambah kesejukan ruang kabin sampai row ketiga juga sudah ada blower
Khusus mobil mertua saya ini jok nya sudah pakai jok kulit menggantikan jok fabric bawaan dari pabrik.
Kekurangan bagian interior hanyalah interior yang mirip-mirip saja dengan Innova, hanya ada tambahan aksen saja sedikit dan juga row ketiga masih sama seperti Innova dimana lipat kursinya ke arah atas tidak bisa dilipat rata masuk ke dek belakang seperti kompetitor karena menurut saya dilipat ke atas itu sangat boros space dan berisik karena kursi hanya digantung.





Kenyamanan
Dulu di perusahaan saya yang lama, di lapangan kendaraan crew changenya adalah Fortuner tapi bukan yang TRD. Cukup paham dan hafal rasanya fortuner melibas aspal bagus dan jelek mulai dari Pekanbaru - Zamrud - Tanjung Butun, mau saya duduk di depan atau baris kedua gak pernah yang namanya mabuk darat atau terganggu sama bantingan shock breakernya. 
Tapi beda halnya dengan versi TRD ini......... nah TRD ini kelihatannya shocknya sudah special design untuk high speed di jalan mulus jadi kalau lewat speed bumps or jalan rusak wah berasa banget bantingannya keras dan mengocok perut. Keuntungannya kalau high speed cornering or swerving mobil lebih mantap terasa karena bouncing lebih minimal.

Performance
Ciri khas dari diesel dengan turbo adalah desingan suara turbonya, cuit ..... cuit..... cuit..... ya seperti itulah. Fortuner dengan 2,500 cc plus turbo VNT menurut saya sudah cukup untuk membelah kemacetan ibukota tapi menurut saya sih performa mesinnya masih seperti kurang tenaga apalagi bagi saya yang sering nyupir captiva diesel yang hanya 2,000cc plus turbo masih lebih berasa tendangan akselerasinya. Segala jenis bahan bakar diesel mulai dari bio solar - pertadex - shell diesel and total diesel sudah dicoba tapi sama aja gak beda jauh kemampuan akselerasinya. Gak apalah lagipula ngapain ya tarik-tarikan bikin boros bahan bakar saja. 
Konsumsi bahan bakar untuk bio diesel pemakain sekitar bintaro dan graha bintaro sektiar 1 : 8.4 saja, keluar kota ke Bandung maksimum hanya 1 : 10 or 11
Performa rem juga menurut saya tergolong jempolan pernah sekali hard breaking di lajur paling kanan tol gara-gara ada ban trailer lepas dan berhenti di jalur paling kanan serta sebelah kiri saya sudah ada mobil, tetap Fortuner berhenti lurus tidak melintir plus pedal rem bergetar hebat karena ABS bekerja, kecepatan ada disekitar 80 kpj dan rem habis sampai full stop.
Manuver karena shock lebih keras juga lebih unggul tapi hanya di jalan aspal yang mulus ya, kalau di jalan rusak hehe ampun deh
Dulu para driver mobil crew change bercerita kalau selama 3 tahunan hampir 4 tahun mobil Fortuner yang dipakai crew change tidak ada keluhan berarti, tidak ada major service atau turun mesin padahal dibawa terabas jalan rusak di kecepatan tinggi terus. Paling hanya ganti shock breaker saja beserta tie rod and ball joint yang menurut saya masih wajar, mesinnya tidak pernah diganti apa-apa hanya fast moving parts saja.

Verdict
Bagi yang sudah naksir and suka ya beli saja, plus minusnya sudah banyak disebutkan diatas tadi. 
So far sampai artikel ini ditulis mobil sudah berjalan 16,000 km (mostly nyonya yang pakai) dan tidak ada keluhannya atau minta jajan maupun komplen spare part. Kalau saya sendiri sih kemana-mana masih seneng naik motor dong. Jadi ingat quote yang sempat saya baca "Driving a car is like watching a cinema but riding a motorbike is like starring one"
Omong-omong ini mobil Fortuner mertua saya mau dijual perawatan selalu di bengkel Toyota, contact for details ya......

Semoga bermanfaat








Review Chevrolet Captiva 2012

$
0
0
Captiva....... well another review about car, berhubung belum ada motor baru jadi coba tulis lagi aja tentang mobil yang dimiliki keluarga. Kali ini mau bahas captiva diesel yang 2,000 cc dengan turbo charge. Captiva itu ada dua versi yang diesel (2,000 cc turbo) dan bensin (2,400 cc). Disamping itu ada varian tertingginya yaitu AWD alias all wheel drive (4WD) dimana varian normalnya hanya 2WD atau lebih tepatnya FWD (front wheel drive), berbeda tidak seperti para kompetitornya seperti Fortuner dan  Pajero yang RWD (rear wheel drive)

Stuck


Eksterior
Simple, elegan, dan berkelas seperti melihat model wanita, gak heran ibu saya dulu milih mobil ini dibanding kompetitor lainnya. Eksterior luar tetap terlihat sisi maskulin juga dan cukup gagah meski tampilan bisa dibilang minimalis dengan sentuhan krom saja tanpa body kit. Kalau dibandingkan dengan kompetitor terlihat memang ukuran body nya paling kecil tapi begitu masuk ke dalam mobil tidak berasa kecil lo. 
Saya paling suka dengan bagian belakangnya yang relatif membulat dan output muffler ada dua buah dan keduanya berfungsi bukan fake salah satunya



Interior
Entertainment system dan akustik menurut saya kalau dibandingkan dengan Fortuner lebih unggul capiva ini. DVD player bawaannya integrated tapi bisa diupgrade digantikan dengan yang lebih advance yang ada GPS system sekaligus connect juga dengan reverse camera. Nah Captiva tidak memiliki monitor yang ada di tengah kabin jadi penumpang di row 3 tidak bisa menikmati tampilan video.
Sektor penyejuk ruangan juga ok karena sudah double blower dijamin penumpang row ketiga tidak akan kepanasan.
Jok juga sudah bawaannya kulit jadi relatif lebih mudah perawatannya begitu juga dengan door trim sudah kulit



Salah satu yang bikin saya suka dari interior adalah jok row ketiganya yang kalau dilipat bisa rata dengan dek jadi sangat saving space dan ringkas saja
Overall menurut saya lebih mewah interior Captiva dibandingkan Fortuner maupun Pajero untuk tahun pembuatan yang sama


Performance
Meski paling kecil cc nya dibanding Fortuner and Pajero tapi performancenya tidak boleh dianggap remeh lo, menurut saya akselerasi Captiva ini jempolan sangat responsif apalagi setelah bapak saya install paket Broquet yang paling tinggi untuk solar plus Broquet yang dicemplungkan di tangki semakin menjadi powernya berasa naik mobil sedan berbahan bakar bensin saja tidak seperti naik mobil diesel. Konsumsi bahan bakar untuk dalam kota dan macet-macetan di jalan ciledug raya - cipulir sekitar 1 : 9 yang menurut saya cukup irit kalau keluar kota bisa ke 1 : 11 - 12
Yang menarik adalah dari suspensi belakang mobil ini dimana punya fitur autoleveling jadi seberat apapun beban yang dimasukkan ke mobil bagian buritan akan tetap sama tingginya sehingga performance pengendalian tetap optimal karena weight distribution dijaga merata.
Ketinggian mobil ini juga relatif rendah tidak terlalu tinggi dibandingkan Fortuner dan Pajero sehingga manuver kecepatan tinggi lebih mantap dan pede, gejala body roll tidak begitu terasa.
Di negeri Jiran kalau ke arah genting highland atau ke colmar tropicale manuvernya masih bisa diadu dengan mobil sedan tentunya masuk ke mode manual ya supaya tidak kehilangan reaksi dan power mesin, teknik pemakaian perseneling otomatis bisa dilihat disini. Plus juga suspensi yang paling nyaman dibanding 2 merek lain yang saya sebutkan diatas menambah kenikmatan berkendara. 
Kenikmatan bertambah dengan 6 speed automatic transmision yang perpindahan gear menjadi lebih halus dan ada option semi matic kita bisa naik turunkan gear sesuai keinginan meski tetap mengandalkan tuas perseneling yang + / -. 
Dulu di salah satu runway negeri Jiran di tengah malam sampat geber mobil ini sampai 170 kpj lebih tetap anteng dan stabil, eh tiba-tiba ada motor 2 tak nyalip. hahaha estimasi kecepatannya 190 kpj tuh motor Yamaha RXZ
Khusus AWD akan aktif secara otomatis setelah tombol AWD dihidupkan di dashboard jadi kalau terbaca ada ban selip baru dia akan aktif. Versi AWD ini juga sudah dilengkapi dengan cruise control berguna untuk jalan jauh di highway tinggal lock speed aja tapi yang saya gak suka dari cruise control adalah gear dipakai lebih rendah jadi RPM cenderung lebih tinggi dibandingkan manual driving kita

Verdict
Kalau pembaca tipikal pemakai mobil yang untuk dinikmati dan pakai jangka waktu lama, Captiva ini pilihan yang cocok bagi anda karena harga jualnya yang relatif jatuh dibandingkan merek lainnya. So far ortu saya pakai mobil ini hampir 4 tahun tidak ada kendala berarti (lupa cek sudah berapa ribu km yg jelas panjang karena jadi mobil harian), kalau gak salah sempat ganti shock belakang yang masih garansi kemudian sempat update mapping transmisi (setelah mapping mesin jadi lebih galak) dan sempat problem di kotroller AC saja diluar itu tidak ada lagi masalah berarti.
Oleh bapak saya ditambah lagi roofbox buat pulang kampung katanya beban penuh dan ada roof box tetap stabil lari di 170kpj.
Saya sendiri kok gak pakai mobil ini sih? ada banyak pertimbangan lain salah satunya adalah duitnya belum nyampe & ogah ambil kreditan. Lagipula naik motor jauh lebih asik
"Driving a car is like watching cinema while riding a motorbike is like starring a one"

semoga bermanfaat




Michelin Pilot Road 4 Tire Failure?

$
0
0
Tire Failure..... kalau gak salah minggu lalu sempat heboh di grup WA and medsos kalau ada ban Michelin yang sepertinya seri Pilot Road 4 mengalami failure atau kegagalan. Tentunya menimbulkan accident dan kerugian harta dan fisik juga, kalau lihat dari gambar sih kejadiannya ada di luar negeri sana (sorry ada disturbing picture).



Lucky, yang terluka ini sepertinya ridernya ini masih hidup
Failure nya ini bukan ban meletus atau yang biasa dibilang casing failure tapi terlihat seakan-akan lapisan thread yang mengelupas mirip sekali seperti ban vulkanisir yang fail. Karena penasaran selain motor saya sekarang pakai ban merek ini jadi saya coba cari-cari info ke mbah google.


Akhirnya didapatkan dari website ini http://www.crashforensics.com/tirefailures.cfm kemungkinan besar failure PR4 diatas karena aging atau umur. Wah padahal PR4 ini tergolong ban baru di dunia, kalau saya gak salah ingat pernah baca launching di 2013 ya baru sekitar 3 tahun dong ya.
Jadi ban apabila tidak dipakai cukup disimpan saja proses penuaannya tetap berjalan seperti manusia, prosesnya ini antara lain adalah karet yang mulai mengeras dan steel wire yang mulai berkarat. Sayang accident diatas tidak cukup komplit keterangannya dan tidak terlihat ban bikinan kapan, sekarang coba kita ambil perkiraan dan datanya satu persatu.
Aging Failure - Mirip dengan bentuk failure PR4

  • Anggap ban bikinan 2013 dan fail, menurut saya mungkin ini terjadi karena dulu si biru pakai ban bikinan mid 2012 dan secara performa sering fail seperti power slide dan loss grip ban depan ketika ngerem, buat nikung juga makin susah ditekuk motornya - its happen in 2015 persis sekitar 3 tahun dari masa ban di produksi. Padahal kembang ban masih tebal dan motor hanya disimpan di gudang selama 2 tahun an sebelum dibawa ke rumah saya. Tapi sudah mulai terlihat retak-retak di threadnya. (sorry gak ada foto detailnya)
  • Kayanya gak mungkin deh ban bikinan 2013, lets say bikinan 2015 dan sudah 1 tahun pakai. Tempo hari saya pakai Battlax T30 selama 1 tahun dan sudah failure lo terutama di ban depan profilnya sudah tidak sempurna lagi, detailnya bisa dilihat disini

Memang tyre failure yang saya alami gak sampai separah yang di foto, bisa aja terjadi yang accident ini ekstrim pakai motornya bisa jadi sering di burn out or tire pressure tidak dijaga optimum. Selain itu juga di negara non tropis penyimpanan ban lebih repot ada musim winter dan summer yang perbedaan suhunya extrim dan menurut saya juga ini mempengaruhi umur ban beda dengan di negara kita tercinta hanya 2 musim dan perbedaan suhu tidak drastis. 

Verdict
Sebelum ban mengalami kegagalan, akan ada tanda-tandanya terlebih dahulu dan semua tergantung kita bisa membaca atau tidak tanda-tandanya. Ingatlah kalau naik motor nyawa kita hanya bergantung pada beberapa cm karet yang menapak di aspal. Maka rutinlah cek ban dan rawat ban kendaraan anda
sekalian share artikel yang bisa bermanfaat untuk upgrade ban disini


dibawah ini foto-foto si biru pakai PR4, artikel reviewnya nanti ya baru jalan 1,000 km so far sih sangat puas

monggo dikomentari





Viewing all 191 articles
Browse latest View live