Quantcast
Channel: andarupratomo
Viewing all 191 articles
Browse latest View live

VICO Riders to Curug Nangka Bogor 12 April 2015

$
0
0

Minggu...... Salah satu hari favorit pilihan saya untuk riding dengan pertimbangan hari libur dan pabrik tutup sehingga kemacetan berkurang. Tapi ya ada efek lain juga yaitu resiko capek and teman yang lain terganggu buat ibadah ke gerejanya.

Touring kali ini diikuti 7 riders saja beberapa decline last minute termasuk akamsi alias anak kampung sini yang orang bogor yg sudah tahu jalan and wisata kulinernya. Yah gak apa untung ada gps dari hp imut yang anti debu and air bisa dipasang di motor. Saya prefer pakai hp karena bisa search location dan melihat traffic meski data harus aktif terus via gmap. Riders yg lain? Rupanya pada save waktu terutama ijin dr keluarga masing-masing untuk event yg lebih menarik yaitu ke Kuningan Jawa Barat yg planningnya 9-10 may 15. Jangan-jangan pada seneng jalan jauh semua ya disbanding jalan dekat, hehehe ada sih satu rider setia yang spesialis jalan dekat pasti ikutan.


As usual tikum jam 6.30 kali ini bertempat di shell tb simatupang, prefer di pom bensin karena ada toilet, mini mart, serta bias isi bensin juga tentunya. Kalau dipikir-pikir sebenarnya  kesiangan enaknya sih jam 6 biar masih seger hawanya. Setelah menunggu sampai 6.45 kami berangkat rombongan 7 riders. Si biru, tiga matic, satu R15, and satu R25 akan jadi teman dalam perjalanan kali ini tujuannya curug Nangka Bogor. Setelah diskusi akhirnya berangkat diputuskan lewat cinere dan sayangkan dengan pertimbangan jalur baru yang belum pernah saya lewati dan menghindari pasar Parung.




Akhirnya sampai juga di first stop yaitu sop ayam pak min dari Klaten yg bertempat di Yasmin seberang RS Hermina Bogor. Alhamdulillah badan hangat lagi setelah late breakfast soalnya sudah pukul 8 baru diisi makanan.

Setelah kenyang dan set gps serta arah tujuan pukul 8.45 kami meluncur melewati Pagelaran -  Ciherang akhirnya sampai juga di curug Nangka, yang jalannya mulai dari Pagelaran adalah jalan kecil yang hanya cukup 2 mobil saja kurang-lebih lebarnya. Ada pos retribusi bayar Rp. 7,500 per orang harusnya bayar Rp. 52,000 tapi ada salah satu rider yang langsung nego dengan bahasa sunda eh bisa bayar Rp. 50,000 saja. Baru maju 50 meter ada lagi pos yang minta bayaran dengan harga yang sama. Rupanya ini pos yg asli karena yg awal tadi pungli pungutan dari desa. Masuk pos kedua langsung hawa sejuk diantara hutan pinus setelah sebelumnya panas terpanggang. Tidak lupa kami foto foto dulu. Waktu menunjukkan sekitar pukul 09.00 rombongan dengan selamat tiba di lokasi curug Nangka





Kalau dibandingkan area hutan pinus ini dari pintu retribusi tidak seberapa jauh kira-kira sekitar 400 meter ke tempat parkir. Lihat-lihat peta yang ada rupanya ada 3 curug yang ada disini yaitu curug Nangka yang paling dekat, curug Daun, dan curug Kawung


Masuk tempat parkir buat parkir ditarik lg Rp. 5,000 per motor. Di nego lagi sama rider dengan bahasa setempat akhirnya 1 motor Rp, 2,000 aja. Haha Dinego bisa ya rupanya termasuk banyak juga nih pungutannya tidak seperti curug cigamea yg dekat situ juga yang Cuma dua kali bayar saja termasuk yang terakhir di tempat parkir.

Masuk ke curug Nangka ini menarik juga, dari parkiran kita berjalan sedikit menanjak sekitar 300 meter melewati pepohonan pinus kemudian kita harus turun kebawah kemudian berjalan menyusuri sungai kecil yang paling dalam sekitar betis saja ketinggian airnya dan kanan kiri nya bebatuan tinggi sehingga kita seperti berjalan di lembah. Awalnya ragu apa benar ini jalan ke curug nya, ternyata setelah sekitar 100 meter barulah curug terlihat. Wah baru kali ini jalan ke curug tidak terlalu melelahkan dan dapat pengalaman baru juga. Gak sabar rasanya ingin ajak krucil kesini karena tidak terlalu melelahkan juga jalan ke curugnya. Logo VICO riders ini juga di resmikan sekalian dimandikan oleh riders yang tidak kuat menahan godaan untuk mandi di curug. Sungguh segar rasanya air curug ini.










Sekitar pukul  11.00 kami meluncur turun dari curug menuju ke rumah orang tua saya di Ciherang sekalian lunch disana. Suguhannya apalagi selain ikan lele segar, nyam nyam….  Nikmatnya







Pukul 13.15 rombongan berjalan lagi menuju Jakarta, kali ini lewat jalur CIherang – Dramaga dan arah Yasmin. Rombongan berpisah 3 riders kea rah raya bogor dan 4 riders belok kiri kearah raya Parung. Seperti biasa kalau pulang setelah di Bogor pasti berpisah demi cepat sampai ke rumah masing-masing.  Seperti biasa saya coba jalur baru lagi yang ternyata tembus di Pamulang, lumayan jalan tidak terlampau rusak hanya macet sebelum masuk pondok Benda tapi masih relative lancar. Dari sini tembus ke BSD lanjut lewat tembusan ke jalan Jomblang dan Alhamdulillah sampai di rumah sekitar pukul 15.00 pas juga dengan adzan Ashar berkumandang.

Thank you riders yang sudah ikutan touring kali ini, sampai jumpa lain waktu

VICO Riders to Pelabuhan Ratu 15 - 16 Nov 2014

$
0
0
Flashback…… coba menulis cerita touring bulan November 2014 bersama VICO riders juga. Dulu anggotanya belum banyak jadi touring kali ini tanggal 15 – 16 November 2014 diputuskan jalan ke Pelabuhan Ratu salah satu kota di pesisir pantai selatan Jawa Barat, jaraknya sektiar 140 KM tidak terlampau jauh. Yang ikut hanya 3 riders saja… si biru, beserta sudaranya si merah ER6N, dan juga1 Vixion



Tikum diputuskan jam 06.30 di pom bensin Bogor setelah per-empatan tol Bogor outer ring road. Saya berangkat sendiri dari rumah sedangkan 2 teman lainnya via raya Bogor. Dari rumah jalan 5.40 jalanan sudah terang and ramai sampai di tikum jam 6.15 ternyata nomor 1 datangnya. Sekitar 15 menit kemudian satu rider ER6N datang tapi tidak barengan dengan rider vixion. Setelah beberapa saat 6.45 barulah teman rider satu ini balas WA dan bilang: “sorry baru bangun” walah….. tepok jidat deh. Langsung kami suruh cepetan datang, kita tungguin.gak sabar juga karena sudah berkali-kali rombongan motor terutama moge banyak yang lewat didepan pom bensin ini. Alhasil 7.45 barulah kita menembus Bogor – Ciawi – Sukabumi Raya kemudian belok di Cikidang. Lewat Cikidang ini barulah  traffic jauh berkurang setelah sebelumnya lumayan kena macet di beberapa titik pasar Sukabumi raya.

Perjalanan di jalan Cikidang ini bisa menjadi seru sandainya speed bisa tinggi, tapi kami memutuskan pelan-pelan saja, hiks….. tapi ada untungnya juga karena si biru sempat ngambek kena penyakit tangki berkarat dan saya masih nunggu tangki baru datang dari Thailand. Jadi gak bisa RPM tinggi karena ada gejala bensin telat turun dan motor batuk-batuk. Kami sempat singgah di dua pom bensin untuk refuel khawatir di Pelabuhan Ratu tidka ada pertamax ternyata mereka tidak ada stok juga. Akhirnya rehat sejenak sekitar pukul 9.45 di rest area yang kanan kirinya hutan, enak juga menikmati udara segar di daerah hutan ini (saya gak tau nama area nya). Sempat diputuskan seandainya di Pelabuhan Ratu tidak ada pertamax maka tour ke pantai Sawarna di cancel saja karena bensin tidak bakal cukup untuk bolak balik.





Tanya ke ibu yang punya warung apa Pelabuhan Ratu masih jauh bu? Dijawab ya sekitar 1 KM lagi. Wah kita jadi bersemangat karena sudah dekat……. Setelah berjalan lewat dari 1KM kok belum sampai juga, wah ternyata masksudnya 1 jam perlanan lagi. Hahaha masuk kota pelabuhan ratu saya memperhatikan banyak sign arah evakuasi seandainya terjadinya tsunami. Indonesia sejak tertimpa musibah Tsunami beberapa kali  sudah mulai berbenah dan menyiapkan kota di pesisir untuk keadaan darurat. Alhamdulillah ketemu juga pertamax di pom bensin Pelabuhan Ratu ini setelah sebelumnya sempat dag dig dug juga. Kami lanjut menginap di Bunga Ayu Resort yang semua kamarnya menghadap ke laut Selatan dan waktu menunjukkan pukul 11.30

Bunga Ayu Resort


Pukul 13.00 kami keluar hotel lagi untuk lanjut ke pantai Sawarna sekitar 60 KM or 1 jam perjalanan tapi lunch dulu di resto recommended berdasarkan mbak Google dan lokasinya juga based on Google. Setelah berputar-putar dan bertanya ke penduduk kok resto nya gak ada, wah kena wrong location juga nih. Sempat juga berhenti di bahu jalan dan rider Vixion manggil rider ER6N untuk memastikan lokasinya benar, saya posisi paling depan sambil nengok ke belakang. Tiba-tiba motor naked tersebut roboh dengan sendirinya. Walah…. Masih kinyis-kinyis padahal. Rupanya stang juga sedikit tertekuk karena motor doi belum pakai piranti frame slider dan juga waktu rehat siang saya sempat cari-cari juga side stand extender supaya kaki standar tidak amblas ke tanah or pasir, kira-kira seperti ini bentuknya.



Akhirnya kita lunch di warung padang juga deh, karena ada yang khawatir kena getok harga tinggi kalau makan di resto ikan pinggir laut. Kemudian kembali lagi ke tukang tambal ban dekat hotel, sebelumnya ban belakang motor saya habis anginnya kena paku dan nambal di tambal ban ini juga. Kami pinjam pipa untuk mengembalikan handle yang sedikit bengkok.
Karena hari sudah terlalu sore tidak mungkin ke Sawarna, akhirnya diputuskan jalan ke klenteng Dewi Kwan Im dengan bertanya-tanya pada penduduk sekitar dan juga hujan lebat mulai turun. Mulai masuk jalan kecil jalanan mulai menanjak dan meliuk-liuk tapi hujan juga semakin lebat dan semakin gelap. Sebelah kanan jurang dan kiri bukit yang kadang batu batuan dari bukit dan tanah  turun ke jalan jadi memaksa saya menghindari. Benar saja didepan ada tanah longsor, sekitar 100 meter motor kami jalankan sambil terselip-selip. Walah mules juga kalau sempat jatuh karena tergelincir, tapi kan ini juga yang bikin seru pengalamannya. Naik terus sampai menembus kabut dan beberapa spot tanah longsor yang juga sudah dibersihkan, kami mulai berpikir kok tidak sampai-sampai juga ya. Akhirnya Tanya lagi ternyata salah jalan, sudah terlalu jauh melenceng rupanya. Terpaksa putar balik lewat jalur yang sama. Karena sudah gelap sekitar pukul 17.30, kami putuskan saja kembali ke hotel dan makan malam dulu. Pengalaman tidak terlupakan memang dan menegangkan juga, kalau nasib tidak baik bisa saja tertimpa longsor atau motor jatuh, tidak lupa juga ada ancaman begal. Alhamdulillah masih dalam lindunganNya. Setelah selidik ternyata jalur tadi itu adalah jalur alternative yang tembus ke pantai Pangandaran.

Pagi hari akhirnya kami hanya jalan-jalan di pantai saja karena hotel juga punya akses lansung ke pantai, 
Sunrise





Setelah puas check out jam 10.00 sambil foto-foto dulu dengan tunggangan. Tadinya saya mau coba sampai ke pasir yang terkena air laut, tapi susah juga motor keburu ambles ban belakangnya. terpaksa gak bisa sampai pinggir laut persis. Buat berdirikan motor juga gak bisa pakai standar akhirnya saya bikin saja ban belakang sebagai standar seperti ini.





Kembali lagi ke rumah dan pisah di Bogor as usual. Thanks riders buat touring nge tes jas hujannya. Foto-foto dikit karena rider vixion lupa mulu kalau diminta fotonya. Tidak lupa kasih oleh-oleh ke krucil pasir laut yang sukses bikin side bag robek dikit dan lanjut cuci motor sama si mas.

Si Biru narsis dulu

$
0
0
suatu hari di akhir Januari 2015......
ada acara team building, seperti biasa saya pasti pergi bersama tunggangan instead of driving a car or with bus. Itung-itung solo touring
acara diadakan di Ciawi nama tempatnya camp hulu cai, sebenarnya masih banyak spot foto yang bagus cuma lagi malas gerak aja, hahaha
enjoy....


















VICO Riders to Puncak 27 Dec 14

$
0
0
Flashback…… kali ini touring tanggal 27 Dec 14 short tour to Puncak. Kali ini anggota lebih banyak disbanding sebelumnya. Ada si biru, 3 matic, 1 bebek, 1 vespa kinyis-kinyis, 1 vixion, 1 ER6N, 1 R15, 1 pulsar 180, dan 1 Hampir Davidson alias Honda phantom total ada 11 riders berpartisipasi.




Tikum di shell bogor di jalan Padjajaran pukul 06.30. Beberapa rider mendadak mundur karena Jakarta hujan termasuk di rumah saya juga hujan tapi tancap aja pakai jas hujan. Sampai tikum beberapa rider sudah datang dan juga saya mulai berkenalan karena ada beberapa belum kenal. Jam 07.00 berangkat and sarapan dulu soto bogor di daerah Tajur. Lanjut jalan lagi dan masuk Gadog pukul 08.00 rupanya sudah one way untuk turun dan sudah macet. Akhirnya putar balik dan naik puncak via jalur tapos, namanya jalur alternative ya jalanan kecil pas dua mobil saja. Tour kali ini juga sudah ada action camera yang taruh di helm jadi lumayan ada dokumentasi video.



Lagi enak-enak menikmati suasana kampung, tiba-tiba sang sweeper menyusul kedepan dan menginformasikan ada satu motor problem rantainya putus, walah terpaksa putar balik dan bahu membahu memperbaiki rantai dulu, untung ada mekanik juga yang membantu sehingga cepat kelar.  Sekalian rombongan berisitirahat dan kongkow-kongkow di pinggir jalan. Menurut rider yang terkena musibah tidak apa putus rantai, putus hati juga sudah sering. hahaha






Hujan mulai turun pas sekali saat kita mau jalan, tapi show must go on lanjut dengan jas hujan. Sampai suatu saat rombongan menyalip antiran mobil. Tidak tahunya ada mobil yang mogok, sepertinya isuzu panther entah tahun berapa. Beberapa orang mencoba mendorong dari belakang dan ganjal mobil dengan batu. Karena hujan dan licin usaha ini percuma dan panther tersebut meluncur tak terkendali kebelakang. Mobil APV yang ada kebelakangnya ikutan mundur untuk menghindar. Ngeri sekali karena ada yang bantu dorong hampir tergilas, very a near miss.







Setelah itu saya maju lagi dan beberapa saat kemudian baru dapat kabar motor vespa yang kinyis-kinyis rupanya accident kena tabrak mobil APV yang mundur. Balik arah lagi and bantu kawan-kawan yang mencoba memperbaiki vespa tersebut. Waktu melihat pemiliknya kasian juga pipi sudah basah……. Karena air hujan bukan karena menangis tentunya, mungkin nangis dalam hati saja.





Perjalanan dilanjutkan dan baru tahu juga jalan tembus ini keluarnya dekat Cisarua pertigaan taman safari. Akhirnya setelah dua insiden sampai juga di masjid Attawun puncak dan kabut mulai turun, makan jagung bakar dan minum sekoteng menambah nikmatnya suasana pegunungan. 



 Pukul 11.00 rombongan turun dari puncak membelah kemacetan puncak dan lunch di Bogor. Thanks Riders.......


VICO Riders to Sentul 11 Jan 15

$
0
0
Flashback……. Minggu, 11 Jan 15. Setelah beberapa hari sebelumnya browsing-browsing dan Tanya-tanya akhirnya diputuskan ke Sentul yang dekat saja ke gunung Pancar. Tikum jam 06.30 di pom bensin sebelah markas batalyon infanteri di jalan raya bogor. Total 7 riders ikut dengan konfigurasi: si biru, 2 matic, 1 pulsar 180, 1 R15, 1 ER6N, dan 1 HD seri Road King.






Ada satu rider matic yang usul ada tempat bagus ya akhirnya rombongan ikut dulu saja, ternyata digiring ke tempat golf bukit pelangi, indah betul pemandangannya memang. Sangkin indahnya ada salah satu rider yang kurang waspada dan mengalami drop tyre alias ban nya masuk ke sela-sela aspal dan batu pembatas jalan. Alhasil jatuh lagi motornya untuk kedua kali. Untung saja kali ini sudah pakai frame slider jadi tidak terlalu parah rusaknya hanya saja shroud nambah lecet tidak seperti ketika di pelabuhan ratu yang belum pakai pengaman apa-apa sampai stang bengkok.










Perjalanan lanjut ke area gunung Geulis rest area, kami berhenti lagi untuk ngopi-ngopi dan menikmati pemandangan. Rupanya sang pengendara matic sering ke area ini untuk merenung bila sedang galau masalah percintaan. hahaha untung gak sampai lompat ke jurang yang ada di gunung Geulis ini.









Setelah itu lanjut lagi ke gunung pancar dimana ada pemandian air panas dan area hutan pinus, kami rest lagi di area hutan pinus sambil menikmati pemandangan karena tidak ada yang mau berendam air panas. Masuk sini pun retribusi per orang dan motor tidak sampai 10rb per orang seingat saya. Lagi-lagi ada kejadian motor HD selip dan terjatuh di rerumputan karena rumput dan tanah basah. Untung sudah dilengkapi dengan engine guard jadi aman sentosa.












Lunch kami putuskan di sate kiloan PSK dan sempat rehat lagi di raya bogor ketika pulang di terminal sop duren untuk menikmati lezatnya beraneka ragam menu duren yang segar. Bisa lihat lebih detail di http://terminalsopduren.blogspotcomatau follow di twitter term_sopduren. Lengkap sudah kenikmatan dunia nya.












Thanks riders, sampai jumpa di lain waktu lagi. puas juga banyak tempat indah untuk dilihat di Sentul ini serta tidak jauh dari Jakarta kapan-kapan perlu ajak istri saya untuk pacaran lagi disini sekalian lihat air terjun seperti apa yang ada di area sentul

Kopdar Ninja 650 & Launching Honda Big Bike 17 Apr 15

$
0
0



Meeting friends that you have never met......... Jumat malam saat nya si biru ketemu saudara kandungnya. Gabung bersama ninja650 lainnya yg juga ganteng ganteng, rider nya juga ganteng ganteng semua asal pake helm and naik ninja650.

Kebetulan hari ini juga ada launch line up moge honda yaitu 3 motor laki and 1 big matic. Line up motornya yaitu CBR650f 4 cylinder sport touring non usd dual disc brake, CBR1000 4 cylinder pure sport usd, CB650F 4 cylinder sport touring naked non usd, Vultus matic 2 cylinder 750cc touring alias si motor batman. Dari tikum di KFC kemang kami meluncur ke venue yaitu ecobar kemang yg berjarak 500meter saja disini juga gabung 2 rider ER6N, 1 ninja 250fi, and 1 Z800




Di Ecobar motor hanya boleh di naiki, nyalakan engine dan geber-geber saja tidak ada sesi test drive. Kelihatannya dari pihak Honda mau mengadakan test drive terpisah di sentul. Well…. Kita tunggu saja undangannya. Disini juga banyak rider dari komunitas lain ikutan datang dan meramaikan acara, sepertinya Honda mau lihat dulu animo para penunggang moge yang ada di Jakarta. Saya sendiri kalau lihat moge nya Honda kok gak terlalu semangat ya, mungkin karena selera aja sih selain soft launch nya malam jadi kurang bisa lihat detailnya. Foto-foto juga sedikit karena sulit rendah pencahayaan. Dari 4 line up motor yang paling menarik bagi riders yang datang adalah Honda vultus alias si motor batman, hanya motor ini saja yang 2 silinder 750cc. Saya juga senang dengan teknologinya karna menganut transmisi seperti triptronic jadi bisa ke mode manual untuk pindah perseneling. Lengkapnya silahkan googling sendiri genk.





Lepas dari acara launch di Kemang kita meluncur ke patung panahan senayan untuk gabung kopdar dengan rekan ninja lainnya. Total ada 11 riders berkumpul, 3 biru, 4 green, 3 white, dan 1 special colour red and black. Namanya anak motor pasti yang diomongin masalah motor dan kalau kopdar gini yang pasti adalah saling tebar racun tunggangan. Siap siap dah belanja-belanja lagi kalau keracunan.  Ini adalah kopdar kedua yang saya bisa ikuti, selain sudah pernah ketemu dengan beberapa rider yang lain, ini bisa berjumpa dengan rekan rider lain yang selama ini Cuma baca di WA saja. Sebelumnya memang grup ninja ini berawal dari sekumpulan kecil orang-orang yang inisiatif mengumpulkan riders ninja 650, kalau ada di FB langsung kita Tanya nomor WA akhirnya pembicaraan di WA yang saat ini sudah 29 riders jadi lebih seru dibanding FB nya. Yang jelas anak motor seru-seru lah dan asik.






Sampai jumpa lain waktu braders, moga-moga bisa ikutan touring agak jauhan. Short riding aja enak sudah high speed apalagi jalan ke luar kota. Yang penting tetap safe ride saja......

VICO Riders to Bandung 28 Feb - 1 Mar 2015

$
0
0


Touring satu bulan…….. maksudnya acaranya diadakan 28 Feb sampai 1 Maret yang diikuti 20 rider dan 19 motor alias ada 1 rider yang berboncengan jadi rider serep. Rekan perjalanan kali ini adalah si biru, 1 ER6N, 1 HD seri soft tail (kalau gak salah maklum bukan penggemar HD), 1 CBR250, 1 Z250SL, 2 R25, 1 R15, 2 Scorpio, 2 Vixion, 1 Pulsar 200NS, 1 KLX 150, 1 PCX, 2 bebek, dan 2 matic. Di rombongan ini juga ada 1 orang lady biker menggunakan CBR 250. Inilah touring Perdana terjauh dan peserta paling banyak, meski begitu rombongan tetap 1 kelompok tidak dipisah jadi 2 grup. Cukup pusing dan khawatir juga karena saya RC nya tapi Alhamdulillah semua aman clean sheet rahasianya cukup banyak berdoa dan bersedekah untuk penolak bala. Panjang rombongan bisa sampai 150 – 200 meter mengular ke belakang.






Day 1
Perjalanan dimulai sekitar pukul 07.00 dari tikum McD pangkalan Jati kali malang, sempat diwarnai hujan gerimis sampai berenti di next stop pom bensin outer ring road Kerawang. Disini menunggu 3 motor berserta 4 rider yang berangkat dari area kerawang, setelah lama menunggu baru disadari ternyata salah pom bensin. Akhirnya diputuskan untuk ketemu lagi di pom bensin di area industri Bukit Indah Purwakarta, ternyata rombongan yang terpisah masih nyasar juga jadi rombongan utama masih nunggu lagi beberapa saat. Perjalanan kali ini juga cukup sering berhenti singkat untuk copot pasang jas hujan karena hujannya on off.





Dari stop point terakhir kami lanjut via jalur Sadang kemudian di Subang, menjelang keluar kota Subang entah kenapa saya memutuskan berhenti disebuah restoran baru untuk lunch sekitar pukul 12.00. Padahal sebelumnya berencana untuk makan sate kelinci di tangkuban perahu. Setelah lunch pukul 13.30 kami lanjut lagi jalan menjelang naik ke  Tangkuban Perahu benar saja tiba-tiba hujan sangat deras, cukup was-was juga dengan kawan-kawan riders yang lain karena lumayan banyak yang belum pernah touring jarak jauh apalagi kondisi ekstrim. Apalagi kekuatan masing-masing rider juga berbeda-beda. Ya sudah banyak berdoa saja…… sangkin lebatnya hujan rupanya sempat membuat relay klakson lengket mungkin karena kakinya basah terkena air dan klakson si biru menyala terus  untung saja tidak perlu berhenti penyakitnya hilang sendiri





Pukul 15.00 sampai juga di Tangkuban Perahu, kondisi masih hujan lebat dan juga macet ke puncak Tangkuban Perahu. Setelah diskusi dengan rider yang lain mau tidak mau kita lanjut ke hotel Pesona Bamboe Lembang. Pasti banyak rider yang kecewa termasuk saya juga karena tidak bisa menikmati keindahan Tangkuban Perahu, tapi ya sudahlah ini semua sudah dalam rencana Nya.





Pukul 16.00 check in hotel and istirahat sempat diwarnai terpaksa mandi air dingin karena air panas belum keluar. Hahaha mak nyuss. Persis seperti jaman kuliah gak ada air panasnya. Hotel cukup enak dan model cottage. Kami ambil 1 kamar untuk ditempati 4 orang seharga Rp. 550,000. Masuk pintu kamar ada ruang tamu and TV, kamar mandi dan kamar tempat istirahat. Saya putuskan menginap di hotel ini karena dekat dengan pusat kegiatan Lembang, jadi jalan keluar banyak tempat makan and ada juga Borma sebuah supermarket.




Pukul 18.30 rombongan jalan lagi ke rumah salah satu rider asli Bandung disuguhkan makan malam sekalian beramah tamah di area Sukajadi. Acara selesai pukul 21.00 kegiatan rolling thunder kota Bandung di cancel karena hujan dan macet, akhirnya diputuskan untuk istirahat saja di hotel. Sampai di parkiran hotel yang tempatnya di siapkan khusus untuk kami, HD bermasalah sehingga tuas perseneling terputar karena as nya patah, akhirnya diakali dulu dengan cable ties dan besoknya baru di las lagi



Day 2
Esok paginya rombongan jalan lagi sekitar pukul 07.00 lanjut ke Tebing Kraton Dago tapi singgah dulu di rumah calon mertua salah satu rider di Dago Pakar. Wis mantap lah pokoknya rumahnya dan pemandangannya.







Lanjut ke tebing kraton berhubng belum ada yang pernah kesana jadi raba-raba jalan saja. Ada beberapa spot yang rusak tapi masih tolerable. Sampai di tempat banyak kendaraan parkir maka saya instruksikan untuk parkir, setelah Tanya-tanya ternyata lokasi masih sekitar 3 km lagi dan motor masih bisa naik jadi rombongan saya minta melanjutkan perjalanan. Baru sekitar 300 meter dari tempat parkir jalanan menanjak dan mulai rusak dicampur juga dengan layer tanah merah, lengkap sudah penderitaan sampai si biru yang sudah pakai battlax T30 harus menyerah karena kehilangan traksi, karena tidak kondusif saya minta rombongan putar balik dan parker di tempat semula





Perjalanan dilanjutkan dengan hiking berjalan kaki kurang lebih 3 km, banyak tukang ojek menawari jasanya dengan tarif 15 ribu. 2 orang rider yang pakai KLX dan scorpio tetap coba untuk naik sekalian langsir rider lainnya untuk naik ke tempat tujuan. Baru kali ini kangen banget sama motor karena capek jalan kaki. Hahaha benar saja di depan sana ada ruas jalan yang lebih licin and parah lagi, bersyukur sudah decision sudah tepat sebelum jatuh korban. Tapi betgitu sampai di tempat tujuan langsung hilang semua capeknya
















Pukul 12.00 rombongan lanjut ke resto Oemah Joglo yang lokasinya dekat dengan Tebing Kraton kemudian pulang via Cianjur. Ketika stop di pom bensin Cianjur ternyata kami kehilangan 1 sweeper yang terpisah. Hahaha cukup bikin ketawa-ketawa juga dan menyalahkan satu rider HD yang ada didepannya karena tidak peduli kawan dibelakangnya. Sweeper hilang ini juga yang mengingatkan adalah teman setia nya yang pakai vixion, betul – betul connected hati mereka berdua. Karena sudah terlalu lama menunggu akhirnya diputuskan kami lewat Jonggol dan sweeper tersebut via puncak. Jalanan Jonggol rusak tapi masih tolerable tapi di daerah Cileungsi sekitar pukul 19.00 macet parah sampai 10km. Setelah kembali berkumpul perjalanan lanjut via Cibubur, lagi-lagi ada rider yang gak nurut isi bensin di stop sebelumnya terpaksa 3 rider berhenti, tapi rider lainnya ternyata sempat terputus jauh dibelakang terus jalan karena tidak tahu bakal berhenti lagi.


Pukul 21.30 alhamdulillah kembali lagi sampai rumah begitu juga dengna teman-teman lainnya. Baru kali ini touring ketika pulang terpencar-pencar apalagi banyak yang tidak tahu jalan. Paling berkesan karena terpencar nya ini sepertinya. Hahaha thanks riders sampai ketemu di touring selanjutnya

Review Yamaha X-Ride

$
0
0
Weekend offroad....... sewaktu main ke rumah ortu di daerah Bogor saya jumpa lagi dengan motor X-ride ini. Dulu ini motor beli dari teman kantor, setelah bapak saya punya Burgman jadi motor ini dikirim ke rumahnya di Bogor. Memang sih jalanan di area rumah Bogor cocok sekali dengan X-ride ini karena jalan akses ke rumah terbentuk dari batu-batu urukan saja seperti foto di bawah ini.






Baru kali ini juga saya coba X-ride di jalan berbatu atau tanah berumput. Sebelum nya sih di jalan aspal terus dan masih pakai ban standar, lupa ban nya apa.
review di jalan aspal:

Keunggulan:
  • shockbreaker empuk dan nyaman, Lebih empuk dari kebanyakan matic
  • manuver ok punya, lincah
  • enak melibas jalan rusak atau polisi tidur
  • ground clearance tinggi tapi tidak membuat saya yang tinggi badan 170cm jinjit
  • desainnya gak umum dan keren menurut saya, kalau ini motor punya sendiri pengen juga di buat kekar lagi

Kelemahan:
  • cornering kurang nyaman ==> tadinya saya curiga apa karena terlalu empuk tapi setelah bapak saya ganti ban infonya jadi lebih enak. Saya sih belum sempat coba lagi setelah ganti ban
  • kaki-kaki kurang kekar
  • tarikan loyo kurang galak torsinya ==> ini bisa diakali dengna ganti roller sepertinya supaya dapat torsi galak.

ok langsung saja review setelah melewati medan seperti ini, kondisi ban sudah ganti merek FDR entah seri apa gak sempat merperhatikan,  yang jelas tetap road tyre. Kebetulan tesnya juga slow speed (maks 30 kpj) dan para krucil mau ikutan. Ya sudah sini naik semua sama papa. Sementara lihat dulu foto area test ride.







Keunggulan:
  • shock empuk enak sekali buat offroad
  • setir tetap enak dibuat manuver
  • bantingan juga empuk
  • karena berat motor ringan cukup mudah di angkat-angkat untuk memutar motor
  • ground clearance tinggi jadi gak mentok batu paling kena batu di standard tengah

Kekurangan:
  • torsinya kurang...... ==> kalau mau rutin offroad ya harus ganti roller deh atau ya dengna cara lain supaya torsi naik
  • mungkin perlu ganti ban pacul untuk main di tanah basah

kesimpulan:
motor ini bisa dikatakan cocok buat main di light offroad, pernah coba bandingkan dengan bebek pun masih kalah nyaman apalagi dengan motor saya si biru karena bantingan keras malah bodi motor terlempar sana kemari dan ngeri jatuh. Pakai X-ride ini no worries, recommended dengan beberapa minor modification. Apalagi modelnya yang gak umum cocok buat yang ingin tampil beda





Touring Tips and Trick

$
0
0
Touring……….. kalau diartikan secara bebas berarti berjalan-jalan untuk kesenangan dan bukan berkompetisi. Bagi kebanyakan riders, touring adalah momen yang ditunggu-tunggu. Jalan ramai-ramai berserta teman-teman satu hobi sambil menikmati pemandangan di jalan dan tempat tujuan. Bagi saya ini juga menyenangkan apalagi kalau istri atau anak ikut serta.





Touring bisa saya pisahkan jadi 3 kategori yaitu solo touring, tandem touring, and group touring:
      1.       Solo touring jelas naik motor seorang diri.  (+) semua bisa di arrange sendiri dan bebas termasuk stop point, speed semua bebas. (-) all at your own risk, salah decision ya tanggung sendiri akibatnya dan kalau ada apa-apa seperti motor mogok juga pusing sendiri.



Experience saya waktu kuliah sering solo touring Jakarta – Bandung pp sebulan sekali, pernah 2 kali motor mogok ya sengsara sendiri dan harus usaha sendiri sampai motor bisa hidup lagi tapi ya ini dulu waktu naik Yamaha Jupiter ternyata bensin telat turun klep vakum rusak

     2.       Tandem touring or tandem riding. (+) ada teman bisa menikmati perjalanan bersama, stop point masih bisa leluasa, bisa gentian bawa motor. (-) capek nahan badan, tau sendiri lah kalau boncengan pasti lebih capek. Harus pintar menyiasati bawaan motor berhubung jok belakang tidak bisa diikat tas. Sama kalau boncenger tidak biasa dibonceng malah handling motor jadi amburadul




Experience saya sih so far enak-enak aja, apalagi kalau bonceng istri. Yang repot adalah kalau boncenger nya tukang tidur dan ngantukan ini jadi bahaya bisa jatuh

     3.       Group touring or grup riding. (+) rame, seru-seruan bareng, senang dan susah ditanggung bersama (-) sulit mengatur banyak riders, apalagi kalau ada yang susah diatur. Perlu petugas antara lain RC (road captain), sweeper, and officer menurut saya 3 ini sudah paling minimal.



Grup riding menurut saya sih paling enak ya dibawah 5 motor, karena RC masih bisa melihat motor sweeper yang paling belakang. Kalau diatas 5 motor perlu ada officer yang mengingatkan kalau rombongan terputus.



Ok mari lanjut ke riding gears:
     1.       SIM + STNK
     2.       Kelengkapan motor seperti lampu depan, sen komplit, dan kaca spion
     3.       Helm full face recommended
     4.       Jaket wind breaker type
     5.       Gloves (sarung tangan) full hand (disarankan jangan model bunting)
     6.       Riding pants or jeans
     7.       Boots or sepatu yang menutup sampai mata kaki untuk memperkuat kaki seandainya salah berpijak dan terhindar cedera engkel
     8.       Jas hujan
     9.       Deker dan pelindung siku
     10.   Barang bawaan kalau bisa jangan gendong tas tapi semua tas ikat dengan baik atau pakai elastis strap di jok belakang supaya gak nguras stamina dan pegal gendong tas.
     11.   Barang bawaan di tas juga dilapis plastik lagi biasanya jas hujan tas masih tembus
     12.   Duit

Tips for group touring:
     1.       Masing-masing rider secara regular check teman yang ada di belakangnya karena susah bagi yang jalan di paling depan buat lihat rombongan sampai ke belakang. Kalau jarak dengan rider belakang terlalu jauh tolong perlambat kecepatan jadi otomatis yang didepan akan memperlambat juga
     2.       Kalau ada problem silahkan berhenti dan minggir perlahan nanti sweeper or officer akan kejar ke depan buat kasih tau RC
     3.       Mau berhenti refuel or buang air silahkan kasih tau ke depan nanti kita berhenti di pom bensin terdekat
     4.       Kalau gak kuat juga berhenti aja sebelum pingsan di atas motor, hanya anda sendiri yang tahu batas kemampuan anda bukan orang lain
     5.       Riding formation kalau jalan kosong harus staggered dan jarak dengan rider di depan gak boleh terlalu dekat, kalau jalan sempit baru jalan urut satu garis
Contoh staggered:









  

     6.       Overtake make sure bisa lihat kendaraan dari lawan arah jangan asal ikutan nyalip. Kendaraan arah berlawanan sering kali terutup rider yang ada di depan
     7.       Kalau ada motor lain / kendaraan lain mau nyalip sebaiknya kasih jalan saja. Ingat jalanan bukan milik sendiri
     8.       Hand signals and foot signals sesuai kode kesepakatan.

Yang sering dilupakan pada group touring:
     1.       Rider terlalu memaksakan diri, ingat yang tahu kemampuan diri sendiri ya kita sendiri bukan orang lain
     2.       Arogan, mentang-mentang jalan ramai-ramai. Tapi ya ini menunjukkan kalau anda masih rendah level pendidikannya. Termasuk didalam sini tidak patuh peraturan lalu lintas
     3.       Rider yang ada didepan tidak memperhatiakan kawan dibelakang, seringkali dalam grup yang panjang jadi putus rombongan
     4.       Tidak mematuhi arahan RC untuk refuel, buang air, dll terpaksa ada stop point tambahan
     5.       Ada rider yang rider linenya tidak ikut riding line yang lain, nah ini bisa membahayakan pemakai jalan yang lain
     6.       Jalan terlalu dekat dengan rider yang didepan dan tidak staggered formation. Lambat repson sedikit jadi tabrakan beruntun.
     7.       Hanya konsen pada satu rider didepannya, seharusnya tetap jauh melihat kedepan juga melihat obstacle dan maneuver dari RC
     8.       RC terlalu cepat lupa dengan kemampuan rider yang lain, memang kemampuan orang beda-beda apalagi kalau motornya juga beraneka ragam

Saat ini sudah ada juga radio komunikasi atau Bluetooth jadi resiko tabrakan beruntun or accident bisa jauh ditekan

Kira-kira segitu sekedar coret-coretan saya semoga berguna braders. Have a safe and fun touring semoga selamat sampai kembali ke rumah

Gas……………..

Review Suzuki Burgman 200

$
0
0
800 km bersama………………… Burgman, ini adalah motor matic 200 cc keluaran Suzuki di penghujung tahun 2014 dengan warna pilihan putih dan hitam. Di release bersama moge Suzuki lainnya yaitu Hayabusha, GSR 750, dan V storm. Motor ini yang warna putih dipinang oleh bapak saya berhubung belum ada plat nomor akhirnya saya pakai juga buat ngantor harian dengan jarak tempuh per hari sekitar 50 km pp.





First impression
Kesan pertama ini motor matic besar apalagi lihat bagian buritan nya, bagasi saja cukup masuk 2 helm full face karena tangki bensin ada di antara jok dan setir. Sepintas tidak bakal ketahuan kalau cc nya hanya 200 cc menurut saya ini karena bodi motor matic besar mungkin sama kali ya seperti Burgman 600 (hehehe malas cek spek di internet). Posisi duduk juga enak sekali didukung jok yang lebar dan empuk dan kaki juga bisa selonjoran ke depan. Istri saya juga merasa nyaman sekali duduk di jok belakang Burgman lebih enak dari si biru katanya. Kalau kaki turun juga tidak jinjit dengan tinggi badan saya sekitar 170 cm. Sayang speedometer and tachometer masih analog dengan jarum hanya saja odometer, trip meter, fuel consumption sudah digital. Lampu depan dan belakang juga masih bohlam belum adposi led. Tapi teknologi sudah ABS jadi bikin pede kalau nge-rem apalagi kalau kondisi hujan, seru juga menikmati getaran ABS di handle rem tangan




 Riding impression
Kok panas ya rupanya kaca didepan tinggi jadi badan gak kena terpaan angin, hehehe. Buat rebah-rebah nikung ok banget dengan ban standar gak ada gejala limbung or ban selip seperti di scoopy yang ada di rumah. Wah ya pastilah ya, mungkin ini karena shock belakang stereo selain itu bisa juga di setel shock nya. Buat jalan jauh Burgman ini dijamin enak betul saying belum sempat kesampaian timingnya. Hanya saja start awal ketika baru jalan agak lemot dan butuh gas besar dulu, tapi kalau sudah jalan tinggal toel-toel gas saja. Getaran menurut saya juga wajar, banyak ketika baru awal jalan tapi kalau sudah jalan minim getaran. Lewat jalan rusak juga masih ok rendaman tidak keras masih nyaman, hanya saja ground clearance rendah jadi meski sendirian speed kurang kencang pasti kandas apalagi kalau berboncengan. Buat macet-macetan juga ok lebarnya hampir selebar si biru dan handling setir juga ringan seperti naik matic kecil saja serta tidak badan tidak kena panas mesin, kalai naik si biru ya kaki pasti panas. Radius putar sempit tapi karena saya sudah terbiasa dengan si biru ya biasa saja dan juga burgman ini lebih panjang and bagian belakangnya lebih lebar jadi harus lebih hati-hati kalau belum terbiasa

Kesimpulannya motor ini kok banyak enaknya rupanya cocok buat jalan-jalan santai dan enjoy touring meski speed touring bisa juga. Dijejerkan dengan moge lainnya juga gak kalah cakep modelnya. Fuel consumption dengan riding style saya sekitar 1: 28 km dengan cara hitung manual dan konsumsi shell super.
review part kedua bisa dilihat disini









Touring To Kuningan Cirebon 9 - 10 May 15

$
0
0
Kuningan……. Salah satu kota 40 km di sebelah selatan Cirebon Jawa Barat menjadi destinasi touring dengan VICO riders pada 9 – 10 May 2015. Total ada 13 rider dengan meggunakan 11 motor. Teman perjalanan kali ini adalah si Biru, 1 ER6N, 1 HD road king, 1 R25, 2 scorpio, 2 Vixion, 1 CB150, 1 matic dan 1 bebek. Tikum seperti biasa pukul 06.30 di McD kalimalang kebetulan si biru datang pertama, sempat ada insiden plat nomor mau copot jadi si biru berhenti dibelakang rombongan polisi yang pada nilang motor ketika baru masuk kalimalang.  Karena gelap si Biru menepi di warung malah disamperin pak Polisi, kayanya iseng mau lihat-lihat kelengkapan motor sambil Tanya-tanya mau kemana sama siapa. Eh malah lebih banyak ngobrol mengenai action cam yang saya pasang di helm malah, kayanya pak polisi nya penasaran banget. Akhirnya pak polisi pergi karena ada premotor yang kena tilang dan saya melaju lagi dengan si biru ke McD.



Day 1
Seperti biasa satu rider vixion memang doyan nya telat jadi terpaksa rombongan jalan jam 7.00. Melintasi kali malang lanjut sampai ke pantura – kerawang bypass and stop di pom bensin kosambi buat menunggu 1 rider scorpio yang rumahnya di kerawang. So far jalanan pantura mulus dan lancar tidak ada macet kecuali macet pasar sebelum masuk Cirebon, serta banyak razia polisi and dishub tapi bukan masalah karena rombongan kami tidak pernah di stop. Sebelum masuk Cirebon sempat motor vixion yang berboncengan holder rem tromol belakang lepas sehingga system rem tromol fail, untung tidak sampai terjungkal motornya jadi sempat tertunda untuk cari bengkel spare part sekalian break lunch.


Nunggu kawan sambil lihat tukang batu motong akik



jurus angkat kaki ke frame slider




Setelah break lunch saya siapkan GPS via Gmap di HP motorolla defy saya, lumayan juga ini HP kecil murah sudah anti air dan anti debu. Saya jauh lebih prefer pakai HP dibanding pakai GPS karena pakai HP kita bisa search location segala macam termasuk lihat traffic tidak seperti GPS yang plain map saja dan location yang tidak banyak. Dengan panduan GPS rupanya kami diarahkan via jalan kecil tidak melewati main road, cukup menyenangkan juga pemandangannya dan rombongan kami jadi tontonan penduduk yang sedang nongkrong. Alhamdulillah setelah sempat nyasar kami sampai juga di museum perjanjian Linggarjati sekitar pukul 14.30 cukup cepat juga dengan istirahat perjalanan makan waktu 6.5 jam, tapi dengan catatan berjalan max di 90 kpj karena ada bebek dan matic yang ikut kasihan kalau lebih kencang lagi.






Hormat Grak.....



Setelah puas foto-foto dan menikmati museum kami meluncur ke hotel dan sempat nyasar juga, lesson learnt sepertinya Gmap tidak terlalu reliable buat di kota kecil buat location-location hotel or point of interest, hahaha. Jam 16.00 touch down di hotel Sangkan Indah dan hotel ini ada kolam air panasnya dan kolam renang, jadilah kami berendam ramai-ramai sambil ngobrol. Wah nikmat betul……




Pukul 19.00 kami keluar cari dinner ternyata kota Kuningan masih sekitar 9 km lagi dari tempat kami menginap, pantas saja dari tadi saya mikir ini kota kok kecil amat dan sepi. Lumayan ramai juga kotanya pada saat malam minggu terutama di daerah alun-alun. Berhubung gak menemukan restoran dengan makanan khas akhirnya makan di resto ayam kremes juga, keluar dinner ini diputuskan mengurangi jumlah motor dengan pada berboncengan supaya mempermudah fleksibilitas dan tidak terlalu mengganggu lalu lintas lainnya.



Ketika pulang mampir ke toko oleh-oleh saya penasaran dengan yang dijual di ember hitam ternyata jual tape ketan yang manis, tapi saya beli yang dalam kemasan plastic saja gak mungkin bawa naik motor ember gede gini. Hahaha banyak juga yang beli oleh-oleh buat dikasih ke istri dan keluarga supaya dapat ijin touring lagi

Riders shopping






Day 2
Pagi-pagi beberapa rider mulai aktivitas dengan berendam dulu, karena kolam malam hari dikuras dan pagi diisi air panas baru, setelah breakfast jam 7.00 rombongan kembali melindas aspal. Perjalanan pulang kali ini diputuskan tidak via pantura tapi via jalur tengah yaitu Majalengka – Cikamurang – Subang – Sadang – kerawang – kali malang dengan jarak yang sama tapi estimasi di gmap selisih 1 jam lebih lama, gak apa demi lihat pemandangan yang saya yakin lebih menarik dibanding pantura yang lurus-lurus saja jalannya.




Via gps gmap diarahkan lagi ke jalan kecil sampai masuk ke majalengka dan memang benar pemandangan nya indah jalanan pun lumayan mulus mungkin sekitar 30% total dari perjalanan pulang yang ketemu jalan jelek yang masih tolerable. Di jalur tengah ini pun sudah terlihat beberapa pintu tol cikampek – palimanan Cirebon yang sudah siap dioperasikan ketika lebaran. Cikamurang punya trek menantang juga naik turun bukit dan jalan lurus jadi bisa pacu kecepatan tinggi dan merasakan motor terbang. Hahah saying ada sambungan jembatan bolong jadi cukup bikin sakit pantat. Tikungan-tikungan juga bisa dinikmati dengan high speed sempat 1 rider R25 bablas masuk gravel untung tidak terjatuh, cukup bikin saya senyum-senyum lihat teman kebablasan.

Cikamurang Road
Satu rider vixion rupanya sakit jadi terpaksa digantikan dengan rider yang berboncengan, ada gunanya juga saya selalu mengingatkan untuk selalu ada pembonceng ikutan sebagai rider serep. Mejelang masuk ke Sadang ada accident, ada mobil yang arogan tidak mau disalip rombongan.  Ketika sisa 4 motor yang paling belakang mobil ini menyalip officer rombongan dan menabrak nenek-nenek yang menyebrang jalan. Innalillahi wa innalillahi rojiun, sepertinya nenek ini meninggal di tempat menurut pengakuan rider yang ada di belakang dan supir yang shock diamankan warga, saya dan beberapa kawan lain menunggu didepan dan mendapatkan ceritanya saja. Semoga amal ibadah nenek diterima Nya dan keluarganya diberikan ketabahan. Memang jalan raya bukan tempatnya untuk arogan, meski kami rombongan menyalip dengan sopan tetap saja ada beberapa pengemudi yang arogan dan tidak mengerti. Padahal rombongan kami jalan lebih cepat dari kendaraan roda 4 ke atas.


Menunggu Kawan



Masuk cikampek saya membawa rombongan ke sate Maranggi untuk lunch dan ternyata penuh sekali seperti pasar akhirnya diputuskan keluar dan kami makan di restoran alam sari di bukit indah kota indurstri. Mulai masuk cikarang mulai sudah kemacetan melanda terus masuk sampai ke kalimalang. Ketika di kalimalang menjelang masuk ke jalan bypass ketika sedang antri macet tiba-tiba si biru di tubruk sama ninja 250 dari belakang yang juga sedang antri macet, ninja 250 putih itu jatuh terkapar untung saja si biru tetap berdiri tegap. Hanya plat nomor lepas meski breket plastiknya gak lepas serta side bag kanan saya sobek, untung saja pakaian tidak berhamburan di jalan. Setelah urusan sebentar kembali jalan dan pisah dengan rombongan, rupanya ridernya masih SMA kelihatannya belum matang dan masih kurang experience nya. Jam 17.00 alhamdulillah sampai kembali di rumah setelah kena macet juga dari kalimalang sampai ke bintaro


Suwek dedel duel




Thanks riders, sampai ketemu lagi pada touring selanjutnya setelah lebaran

Klaim Ganti Tangki si Biru

$
0
0
Tangki........ si biru ini kelahiran mid 2012 tapi baru sampai di rumah sekitar September 2014. Dipakai dulu harian ngantor setelah 1,000 km diajak tour ke Guci Tegal padahal STNK belum keluar. Alhasil jalan saja, pulang dari Tegal ketika coba berakselerasi sampai high RPM di sekitar 6rb kok brebet persis seperti telat bensin. Berkali-kali tetap begitu juga ndut-ndutan. Tapi kalau motor diisi full tank hilang gejalanya. Jadi inget dulu Jupiter saya suka mati mesinnya karena telat bensin turun.


Setelah selidik menyelidik di dealer rupanya ketahuan tangki berkarat dan karat banyak nempel ke fuel pump. Kalau seperti ini juga diganti fuel pump gak bakalan ngaruh.


akhirnya claim saja deh tunggu tangki baru dan fuel pump baru, fuel pump dibersihkan dan tangki dibersihkan tetap tidak banyak membantu kadang kumat juga.

hari berganti hari, bulan berganti, hampir 2 bulan tangki baru si biru datang dari Thailand. Pantas lama soalnya si biru ini kan spesial limited edition gitu loh.....



setelah ganti tangki baru dan fuel pump baru langsung kembali tokcer and bisa gas pol lagi.
Analisa sementara adalah ketika lama di gudang pasti hanya diisi bensin sedikit sehingga akan ada vapor air terperangkap dan menyebabkan karat. Seharusnya kalau disimpan lama harusnya disi bensin sampai full atau dibiarkan kosong kering sama sekali.

thanks kawansakti bintaro memang top pelayanannya. Bersyukur juga cepet ketahuan kalau sudah lama mungkin gak bisa juga di klaim ya

Wings of Fire 16 May 15

$
0
0
Wings Of Fire....... salah satu acara HDCI yang diadakan di the Breeze BSD tangerang selatan. Klaimnya ini acara pertama HDCI Tangerang Selatan. Jujur saja saya belum pernah dateng ke acara club motor baik motor kecil or moge. Singkat kata Ninja 650 Owner Indonesia rencana gas kesana, rencana yang tadinya dijadwalkan pagi hari gas diubah jadi sore. Karena acara jadi sore saya gak bisa join lama jadi hanya ketemuan saja di McD Emerald Bintaro. Kebetulan istri dan anak mau ikut juga ke McD akhirnya ya saya ajak aja.








setelah ngobrol-ngobrol tentang motor dan touring lanjut saya tagih dan pasang stiker buat si biru ke tetua club


lanjut lagi jalan, tadinya saya mau pamit tapi alhamdulillah istri berubah pikiran berbaik hati mau ke the Breeze sekalian lihat acara disana pertimbangannya takut teman-teman ini nyasar karena jalan tembus agak ribet kalau belum biasa, hahaha senangnya. Padahal gak persiapan dan planning kesana, jagoan kecil aja masih sandalan. Saya selaku RC mengarahkan rombongan dari McD emerald bintaro lanjut ke graha raya - lengkong wetan- tembus samping BSD plaza - The Breeze. Sang asisten RC saya taruh didepan saya berkali-kali sibuk celingak celinguk lewat bawah lengan bapaknya memastikan rombongan tidak ada yang terputus. hihihi emang sih ini pengalaman dia ikut riding singkat bareng rombongan motor. Malah fog lamp and lampu strobo anak saya ini yang sibuk mau menyalakan. Syukur deh bisa menyenangi hobi bapaknya..... sampai di the Breeze rupanya diarahkan untuk foto dulu sebagai souvenir









turun parkiran langsung anak saya minta ke arah HD dengan warna favoritnya dan minta di foto. Setiap ada motor menarik langsung si jagoan juga tanya-tanya dengan antusias. Good boy.......

di venue ini juga banyak motor custom yang bagus-bagus dan unik, sayang karena datang malam jadi gak difoto karena terlalu gelap. Ada juga display moge lain dari probike, Benelli, HD mabua, merchandise, apparel, dan lainnya gak kalah ketinggalan juga live music. Lumayan meriah apalagi kalau banyak duit untuk belanja dan kuliner. Acaranya disini juga exhibition campur dengan pengunjung lain karena panggung dan exhibition ada di tengah-tengah area restorant.

Berhubung sudah malam saya cabut duluan kasihan 2 krucil yang lain masih di rumah, pulang ke rumah asisten RC sudah terlelap di punggung saya sambil dipegangi mamanya.
Sampai jumpa genk pada riding selanjutnya, semoga anak and istri saya juga bisa ikutan lagi.
Salam Blar blar........




Ecoriding with ER6

$
0
0
Ecoriding......... mengendarai hemat and go green. Apa hebatnya sih? wah kalau saya sih ecoriding ini merupakan salah satu skill kita ngirit bensin lo karena tidak banyak juga orang bisa. Intinya adalah pengendalian diri kalau kata anak-anak mobil sih kaki kanan harus disekolahin, kalau di motor ya tangan kanan harus kita sekolahin.



Saya punya habit cukup unik karena selalu saya catat fuel consumption motor-motor yang saya pernah punya dari catatan tersebut bisa dilihat apakah ada something wrong dengan motor or apakah ecoriding sudah tepat. Sebelum bicara panjang lebar, saya berat badan 76 kg tinggi 169 cm, windshield posisi paling tinggi jadi angin kena di kaca helm saja. Si Biru kenalpot standar, tidak ada piggy back ubahan hanya pakai velg 6" dan ban 180 / 55 R-17



Si Biru alias ninja 650 saya pakai harian dalam kota melibas aspal bintaro sampai gatot subroto konsumsi bensinnya dengan oktan 92 seringnya pakai shell super adalah 1 : 18 artinya 1 liter untuk 18 km. Buat luar kota short touring ke puncak or pelabuhan ratu pasti bisa diatas 1:20 kalau lewat pantura seperti ke Guci Tegal and Kuningan Cirebon tempo hari 1 : 25 rekornya semua saya hitung manual kalau pakai itungan odometer komputer ninja malah 1:27. Kalau dulu ninja 250 saya yang karbu paling irit keluar kota 1: 27 bukan ecoriding mode. Mohon maaf gak pernah saya foto di odometernya tapi ya memang saya dapatnya segitu, bukan mau membohongi yang baca artikel ini.

Mungkin ini sedikit sharing saya dari experience bawa si biru kalau mau irit:

  1. Oper gigi naik before 6 rb RPM dibawah itu optimal di 4 - 5 rb RPM. Menurut saya Er6 series ini torsi dan tenaganya sudah keluar sejak RPM rendah, cocok sekali buat saya pemain RPM rendah jadi gak perlu sampai diatas 6rb
  2. Usahakan cruising di rpm 3 - 5 rb RPM
  3. Cruising  speed below 100 kpj diatas itu sudah terlalu banyak power buat lawan angin dan cruising or touring gak nikmat jadi seperti kebut-kebutan
  4. Cruising speed juga harus konstan jangan terlalu fluktuatif
  5. Cek tekanan angin ban harus pas yaitu depan 32 dan belakang 36 psi
  6. Akselerasi halus saja or mau main kasar juga boleh asal di 6 rb RPM oper naik
  7. Deselerasi juga usahakan halus 
  8. Main klakson aja jangan bleyer-bleyer gas, bikin pemakai jalan lain aware kehadiran kita termasuk untuk overtake
  9. Escape route juga harus dipikirkan demi menjaga speed konstan, hehehe
  10. Jadilah road captain or ikut jangan terlalu jauh dari road captain. Ini ngaruh lo soalnya makin dibelakang or jadi sweeper or officer pasti speed akan jauh lebih tinggi. Pasti tau maksudnya kalau suka ikut touring dengan rombongan agak banyak

Tentunya untuk irit ini juga tergantung banyak hal termasuk jalur yang dilalui kalau banyak perbukitan pasti boros, saya dapat 1:25 karena lewat pantura yang lurus and membosankan serta speed gak begitu tinggi. 



Sekian sharingnya, selamat mencoba ecoriding genk









GPS untuk touring

$
0
0
GPS...... kependekannya Global Positioning System. Sebuah alat untuk mendeteksi posisi yang advance bisa juga sampai ketinggian or altimeter terbaca, pakai software android khusus kalau di HP bisa tahu juga kemiringan motor ketika berbelok.




nah si Biru juga pakai nih GPS terutama kalau mau touring keluar kota apalagi lewat jalan alternatif bukan main road yang sering kali gak ada petunjuk jalannya di persimpangan, lumayan banget untuk ngirit stop daripada harus berhenti nanya penduduk sekitar apalagi kalau bawa rombongan cukup repot kalau harus sering berhenti and berputar arah. Kalau favorit saya justru pakai GPS yang built in di HP saja dengan kelebihan antara lain sebagai berikut (pakai aplikasi Gmap):
  • bisa lihat traffic. Sangat berguna ketika menelusuri tengah kota dan ini adalah kelebihan dibandingkan dengan GPS biasa
  • search location / attaraction / restorant / hotel
  • sangat noticeable kalau ada yang nelpon
  • mengurangi gadget dan bawaan yang perlu dibawa

browsing sana sini akhirnya diputuskan beli Motorolla defy mini karena kecil hanya 3.5" sudah dual sim card dan yang paling penting adalah anti air dan debu. Fitur terakhir yang anti air dan debu ini sudah terbukti berkali-kali serta reliable. Harga yang relatif murah pun jadi perhitungan supaya gak terlalu sedih kalau rusak atau terjatuh. Cukup nambah holder HP buat di handle dan charger motor sudah siap keliling nusantara. hahaha Carger motor pun saya pilih yang dual port yang port bulat dan port USB supaya lebih multi fungsi. Kira-kira konfigurasi di motor seperti ini


Lah itu kenapa ada karet gelang melingkar? safety aja genk sapa tau jatuh karena sempat ada pengalaman holdernya terbuka sendiri tapi ini ketika posisi kosong tidak ada HP nya.

ok sekarang kita ke minusnya kalau pakai gmap:
  • location hotel / attraction / resto kadang ngaco kalau ada yang salah put location, sudah beberapa kali seperti ini kejadian better kita search nama jalan saja supaya tidak meleset
  • butuh koneksi internet dan sinyal yang baik, bisa saja diakali dengan offline map pakai software lain
Bisa saja ini HP diutilize lagi selain untuk peta bisa juga untuk Wifi interkom dengan bluetooth sayang ini HP memori kecil jadi gak bisa diinstall macam-macam program, musti beli lagi yang lebih mahal. hahaha
ok genk sekian dulu ulasannya..........










Review ER6 - 11,000 km bersama Ninja 650

$
0
0
Ninja 650...... si biru ini adalah pilihan saya dan istri setelah pertimbangan yang cukup lama. Tadinya saya mau ambil yang naked alias ER6N mau dimodif untuk touring lengkap dengan box, tapi selera istri lain katanya lebih keren yang pakai fairing ya sudah ngikut aja dengan cita-cita untuk dijadikan motor sport touring kalau versys yang model lama yang lampu susun langsung ditolak mentah-mentah karena gede banget and kurang ganteng, hahaha. Rupanya cari warna biru ini susah sampai muter-muter beberapa dealer and akhirnya dapat juga di dealer daerah Bintaro yang merupakan dealer baru. 31 Agustus si Biru datang ke rumah dan mulailah petualangan saya dengan dirinya.........




kenapa diputuskan cari motor baru bukan seken aja padahal harga beda jauh? ini pertimbangan soalnya motor bakal dipakai tiap hari buat ngantor diluar agenda touring jadi butuh motor yang fresh. Kalau motor bekas ya kurang tahu recordnya dan sejarahnya gimana apalagi kalau udah modif-modif. Hari ini si biru sudah hampir 8 bulan pemakaian dan menginjak 11,000 km dengan jalur harian bintaro - pondok indah - blok A - Wijaya - Tendean - Gatsu pp



Feel & Ride:
Ini adalah motor 2 silinder tapi karakter beda jauh dengan 2 silinder adiknya ninja 250. Ninja 650 ini posisi badan lebih tegak dan torsi sudah nendang dari RPM bawah beda dan lanjut nendang di sekitar 7,000 keatas sampai red zone di 11,000. Wah jarang-jarang si biru saya geber di rpm ini sangat ngeri tenaganya harus di sirkuit. Kalau ninja 250 torsi bawah lemot baru berasa di 6,000 ke atas, jadi saya jauh lebih cocok pakai si biru karena saya pemain RPM bawah bukan RPM tinggi.

Buat jalan harian macet-macetan juga masih ok lebih lebar 2.5 cm masing-masing kiri dan kanan dibanding ninja 250 dan saya selalu buka kaca spion lah ya. Kalau sudah biasa juga bisa aja selap selip kaya bebek, spion gak takut lecet? haha pasti lecet kalau senggolan tapi lebih baik jadi kita tahu batas terluar motor and lebih safe daripada nyawa melayang.

Konsumsi bensin harian dalam kota 1 liter 18 km, Luar kota 1 : 22 - 23 km, rekor 1 : 25 km. Caranya biar irit ada di artikel ini ecoriding with er6

Berat sekitar 200 kg sangat lumayan berat buat yang belum biasa tapi kalau sudah biasa sih fine aja


Pros:

  • Power and torsinya pas bener buat saya and dalam kota
  • Penampilan keren apalagi yang warna biru, hahaha
  • Stability ok banget apalagi buat nikung tapi jangan pakai ban standar yang dunlop sudah kadaluarsa
  • Handling juga mantap asal sudah ganti ban
  • Braking juga ok asal sudah ganti ban
  • Riding quality joss

Cons:

  • Buat VIN 2012 ban standar sudah kadaluarsa! segera ganti ban sebelum ndlosor setelah ganti ban dijamin riding quality bakal ok banget 
  • Panas bet kalau kena macet sampai ke paha and selangkangan, wajar buat mesin displacement besar
  • Size tapak standar terlalu kecil makanya saya tambah side stand enlarger
  • buat VIN 2012 juga, ada beberapa motor tangki berkarat jadi bermasalah ke performa. ulasannya ada di artikel ini klaim ganti tangki si biru
  • Kadang kalau sudah kena macet berat dan kepanasan suka ngelitik kayanya wajar buat engine displacement besar yang akan menghasilkan kalor berlebih apalagi kita pakai di iklim tropis
  • Spakbor depan kurang panjang jadi kotoran masih banyak nyiprat ke area mesin and radiator



Maintenance
Saya selalu ganti oli di kisaran 2,000 - 3,000 km sudah paling maksimum gak pernah lebih dari itu karena motor dipakai harian dan kena macet pastinya. Oli pun gak perlu yang fancy-fancy cukup pertamina enduro racing 10W-40 sudah sesuai dengan  requirement kawasaki, harga per botol gak sampai Rp. 100,000 kalau gak salah. Filter oli pun ganti dengan yang ori kawasaki seharga Rp. 80,000 an setiap dua kali ganti oli or sekitar 4,000 - 5,000 km.
Busi juga baru sekali ganti di 7,700 km yang tipe iridium sama seperti standarnya kalau gak salah satunya sekitar Rp 100,000.
Kampas rem juga ganti di 9,500 km pakai yang ori habis hampir Rp, 900,000 untuk dua pasang depan, kalau yang belakang masih tebal.
Filter udara saya ganti dengan Ferrox yang pakai bahan stainless jadi gak perlu jajan filter udara lagi, kalau lihat penampakan yang ori dari kertas sepertinya perlu ganti tiap 5,000 km harganya Rp, 80,000 an kalau gak salah.
Buat rantai juga rutin semprot chain lube seminggu sekali tapi harus cari yang aman buat o-ring type chain, saya sih pakai semprotan rantai yang di jual di A*e hard**re ada teman lain pakai M*R kl gak salah aman juga.
Ternyata gak perlu yang aneh-aneh sama aja dengan motor kecil biasa barang yang perlu diganti dan maintenancenya beda harga part saja.

Acessories for sport touring
Protection setiap motor saya pasti saya kasih stiker transparan seluruh body, pegalaman di motor thunder sudah 6 tahun masih mengkilat padahal tidak pernah ke salon body motor selain itu juga kalau lecet di stikernya saja. Selain body juga saya kasih frame slider dan radiator guard.
Bercita-cita jadi sport touring jadi setelah berumur sebulan saya ajak ke Guci Tegal bersama teman-teman moge lain ternyata lengan bagian tricep pegal akhirnya saya tambahkan riser. Alhamdulillah setelah tambah riser jadi hilang pegalnya terutama kalau touring jalan pelan. Memang ergonomi tiap rider berbeda ada yang sudah klop dengan posisi standar saja

karena hobi mereng-mereng akhirnya saya ganti juga ke velg 6" and ban belakang 180 / 55 R-17, cukup menaikkan level pede dan kestabilan juga tentunya sampai chiken strip sisa sedikit saja setelah lewat jalur puncak pass dan kondisi berboncengan


Side stand extension buat pelebar tapak standard supaya gak ambles di tanah or batu, kejadian juga motor teman jatoh karena standarnya ambles


kalau parkir di pasir pantai pasti gak bakal bisa jadi harus pakai metode dibawah ini, seru juga lihat pasir pada berterbangan. hahaha



Knalpot masih standar blas karena saya suka masuk kampung tidak mau terlalu bising and terlalu mencolok akhirnya saya pasang saja klakson hella yang keong suaranya sudah nampol tenan.
Air radiator juga saya ganti dengan merek engine ice supaya lebih bisa menahan panas.
Perangkat GPS and charger juga gak lupa saya pasangkan berhubung sering jadi RC, ulasannya saya taruh di artikel ini GPS for touring

alasan safety juga saya pasang fog lamp supaya lebih terlihat baik ketika siang or malam membantu pencahayaan. Ini berpengaruh juga untuk buka jalan sebagai RC selain bunyi klakson. Lampu gak saya ganti HID karena warna kuning sudah terbukti lebih mampu menembus kabut dibanding putihnya HID


hmmm kayanya kurang apa lagi ya? hahaha jadi jajan terus, Kayanya sih gak apa lah ya asal gak kepikiran ganti BPKB. Semoga membantu sharenya.....



NSFO Ride To Bogor Bike Week 6 June 2015

$
0
0
NSFO..... ninja six fifty owners. Akhirnya bisa riding lagi bareng kawan-kawan NSFO ke Bogor Bike Week pada 6 June 2015, sebelumnya sempat absen juga ketika ada acara riding ke pulsarian birthday and Cibubur Bikers Day persis satu minggu sebelumnya. Memang undangan sedang ramai mengejar momen sebelum bulan Ramadhan tiba.





Setelah salat subuh 05.45 langsung jalan ke lenteng agung sebagai tikum pertama. Kalau dipikir-pikir ini touring dengan jam berangkat paling awal, sadis memang ini yang ngatur acara. Sampai anak saya yang besar and istri cancel gak jadi ikutan karena terlalu pagi. Ketemu 1 rider langsung lanjut ke margonda ketemu lagi 2 rider lain total sudah 4 ninja 650. Lanjut ke tikum 3 di gerbang sentul balap dengan tetua komunitas take lead didepan, saya jadi sweeper aja paling belakang sekalian liat gaya riding masing-masing dan juga sesuai umur. Saya sama sekali gak familiar dengan daerah depok ini kayanya sih lewat pemda dan lain-lain, ada satu area yang jalan berliku-liku lumayang enak sayang pada rusak and keriting alhasil baut breket fairing yang ke body hilang satu dan semua fairing goyang dombret kalau pemda jalanan mulus bisa geber sampai 120 kpj lebih. Di tikum 3 ini kami sarapan dan bertemu 3 rider lagi jadi total 7 rider sudah, sempat ketemu teman-teman eagle riders HD dan tahu ada 1 kawan mereka accident juga di jalan raya bogor

sentul balap gate


sarapan
kurang lebih jam 9 lanjut jalan langsung ke jungle land area sentul, karena bukan HD sempat di oper-oper tempat parkirnya akhirnya dapat juga parkir di antara stand. Acara sebenarnya hari ini mulai di balai kota bogor jam 9, rolling thunder ke atang sanjaya and lanjut ke sentul via tol lingkar luar Bogor. NSFO sepakat untuk kumpul saja di jungle land dan di jungle land ketemu lagi 2 rider lain sehingga total ada 9 rider.





acara gini sih saya senangnya cuci mata lihat-lihat moge lain dan liat merchandise tentunya, gak lupa beli oleh-oleh buat anak-anak di rumah tapi yang paling seru riding bareng teman satu hobi. Eh dapat juga nih kaos HD anak-anak dengan gambar yang lucu



jam 11 kurang rombongan pertama rolling thunder datang yang ada di depan kebanyakan HD trike and beberapa can am spyder dan lainnya. Berhubung kita gak mau lama-lama di BBW jadi jam 11.30 kita cabut dari lokasi dan lanjut makan di sate kiloan sentul.


mengendalikan motor dengan pikiran



setelah makan lanjut dengan foto session lagi di siang hari bolong yang sangat terik, sepertinya halte ini  tidak terpakai sayang juga kalau dirawat sebetulnya menarik




kelar foto session lanjut lagi mampir ke rumah salah satu member untuk mendinginkan diri sambil minum kelapa muda. Cap cus lagi jalan jam 14.30 sekalian berpencar di TB simatupang ternyata sabtu traffic macet parah saya makan waktu satu setengah jam untuk sampai di rumah dari area depok.

thanks riders NSFO sampai ketemu pada kesempatan berikutnya


Kredit Moge di Negri Jiran

$
0
0
Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin...... sudah lama rasanya gak nulis sesuatu lagi yang baru. Kali ini coba tulis sedikit hasil jalan-jalan ke negri Jiran Malaysia. Setiap kali jalan-jalan ke Malaysia khususnya Kuala Lumpur telinga ini sering mendengar deru mesin moge baik itu yang 4 cylinder, 3 cylinder maupun yang 1 cylinder, mereknya juga beraneka ragam dari HD, kawasaki, honda, yamaha, ducati, moto guzzi, triumph, suzuki, dan lainnya just name it. Varian juga cukup banyak mulai dari hyper bike, sport bike, touring bike, cruiser, adventure, sampai big matic pun banyak.







Moge tersebut gak hanya dijumpai ketika weekend saja didalam kota or luar kota tapi weekdays banyak yang pakai juga di dalam kota and beberapa di luar kota. Memang sih traffic motor di KL ini tidak seperti di Jakarta yang motornya buanyak banget sampai kebangetan malah. Infrastruktur disana juga jauh lebih baik daripada di Jakarta, selain itu juga motor boleh lewat jalan tol secara percuma alias gratis (mungkin ada juga yang berbayar ya cuma saya gak notice). Lorong motor pun ketika di gerbang tol dipisahkan di paling kiri sendiri jadi tidak perlu antri dengan mobil selain jumlah motor yang sedikit

ruas jalan turun dari Genting Highland

Karena jumlah moge yang banyak ini maka saya tergelitik juga cari tahu kenapa banyak yang minat moge disini selain memang traffic nya lebih enak untuk naik motor ternyata adalah karena adanya fasilitas kredit yang bisa sampai 7 tahun. Kalau harga motornya sendiri ya tetap sama 11 - 12 lah dengan harga motor di Indonesia


nah coba tengok sedikit simulasi kredit dari majalah fast bikes ini untuk Triumph Tiger seri XRx dengan kurs 1 RM = Rp 3,500 jadi didapatkan retail price Rp, 227,150,000. Cukup dengan bayar DP Rp. 35,000,000 dan cicilan sebesar Rp. 3,160,500 selama 7 tahun or 84 bulan sudah bisa bawa pulang triumph tiger. Seperti kredit pada umurnya kalau DP kita besarkan tentu cicilan akan turun lagi, cukup menggiurkan juga tawaran kreditnya ini. Bunga yang dikenakan 3.75% for 5 years dan 4.75% for 5 - 7 years



Lah kalau pakai motor selama 7 tahun terus keburu bosen gimana? kayanya masih bisa ada opsi over kredit tukar guling dengan motor lain deh, hahaha kalau di Indonesia yang baru saya lihat sih maksimum kredit 5 tahun saja untuk moge.
Dulu sempat juga saya lihat tawaran rumah di daerah Malaysia ini memang rate bank tidak sadis seperti di Indonesia, kalau hitung kasar sih kredit rumah selama 10 tahun harga yang dibayarkan di akhir period cicilan hanya 1.5 kali dari harga rumahnya, kalau di Indonesia wah bisa sampai 2 kali harga rumah yang kita bayarkan.

sekian dulu curhatannya, nanti saya ceritakan lagi pengalaman lainnya


Optimisasi Penggunaan Transmisi Otomatis pada Mobil

$
0
0
AT....... automatic transmision. Kedua huruf ini seringnya nongol di spek kendaraan roda empat atau mobil, kadang juga sering ada pada emblem mobil. lebih advance lagi tulisannya adalah tiptronic yang sebenarnya sama matic juga transmisinya. Berbeda dengan jaman saya masih kecil dulu, ketika saya kuliah populasi mobil matic mulai banyak dan menjadi dominan memang sih sangat praktis menggunakan transmisi matic ini cuma operate dengan dua pedal saja yaitu pedal gas dan rem.





Pada transmisi matic secara umum urutannya dari paling atas ke bawah adalah P - R - N - D - 3 - 2 - L or 1. Mari kita bahas satu persatu:

  • P artinya Park untuk masuk ke transmisi ini pedal rem harus diinjak plus kalau ada tombol di tuas perseneling harus di tekan. Mobil tidak akan bergerak karena transmisi di lock sehingga ban tidak akan berputar. Pada posisi P ini mobil bisa di starter. Based on my experience baiknya rem tangan di aktifkan juga sebagai safety factor sapa tau mobil lagi parkir dan anak anda memainkan tuas dan mengakibatkan masuk perseneling
  • R artinya Reverse or mundur. Diaktifkan dengan injak pedal rem dan tekan tombol di tuas transmisi.
  • N artinya Neutral. Di posisi ini bisa starter mobil. Aktifkannya cukup geser dari posisi R dan D tidak perlu tekan tombol di tuas or injak pedal rem. Di posisi ini transmisi tidak engage ke ban jadi mobil akan gelinding saja, biasa digunakan kalau parkir paralel. Beberapa mobil ada yang kuncinya tidak bisa dicabut kalau posisi tuas di N. Sebenarnya caranya mudah saja yaitu posisikan tuas di P - matikan mesin - cabut kunci - gunakan kunci untuk tusuk slot shift lock or tekan tombol shift lock sambil geser tuas ke N. Cara ini sangat berguna untuk parkir paralel dan mobil perlu di didorong-dorong

  • D. Posisi ini sangat dominan digunakan pastinya kepanjangannya adalah drive. Untuk masuk ke posisi ini cukup geser tuas saja dari posisi N tanpa injak rem dan dari gear 3 juga langusng pinah saja tanpa injak rem. Apabila mobil anda transmisi matic 4 gear (paling dominan) maka perseneling akan bermain dari gear 1 sampai dengan 4. Kalau pakai 6 gear pada beberapa mobil akan main dari gear 1 sampai 6.
  • 3. Posisi ini pasti ada setelah D maksudnya gear akan bermain dari posisi 1 sampai 3 (untuk matic dengan 4 gear)
  • 2. Posisi ini ada dibawah posisi 3, pindah kesini harus tekan tombol di tuas perseneling dan gear akan bermain dari gear 1 sampai 2
  • L or 1. Posisi ini adalah yang paling bawah alias gear nya akan bermain di gear 1 saja
  • Ada juga kadang tombol sport mode or S untuk mengaktifkan oper perseneling di RPM tinggi kalau normal biasanya di kisaran 3,000 - 3,500 RPM  sedangkan sport mode ini bisa di dekat red zone
  • Kadang ada tombol tambahan yaitu OD off or Overdrive off ini sebenarnya adalah menggantikan posisi 3 yang ada di mobil matic karena mobil tersebut setelah posisi D pasti langsung ke 2.



Nah sebenarnya gimana cara optimisasi perseneling matic ini untuk posisi dibawah posisi D?
pernah bawa mobil matic dengan speed tinggi di jalan menikung? nah pasti mobil ngebuang dan kita sibuk ngerem kan? supaya lebih enak dan traksi terjaga dan RPM naik coba saja turunkan perseeling ke 3 or OD off, pasti lebih enak nikungnya.
posisi 2 or 1? kadang saya pakai kalau nanjak terjal dan cc mobil kecil untuk kejar torsi.
Menurut saya pindah tuas ini sometimes lebih praktis dan cepat dibanding kita pakai cara kickdown.

Kickdown technique, teknik ini digunakan kalau mau turunkan perseneling 1 or 2 tingkat dibawah. Perlu dipahami dulu kalau mobil matic ketika kita lepas gas akan selalu oper gear ke gear lebih tinggi or cenderung di perseneling 4 saja. So kickdown caranya ketika pedal gas kita lepas kemudian mendadak kita injak yang dalam, otomatis gear akan turun ke lebih rendah. Cara ini digunakan untuk overtake kendaraan.

Tiptronic transmision, nah ini tuas perseneling cuma ada P - R - N kemudian geser ke samping ada + dan -. Plus dan minus ini memungkinkan kita oper gear seperti di transmisi manual saja dan bisa sport mode alias ngoper di RPM tinggi sebelum red zone. Pengembangan tiptronic ini ada juga ke paddle shift atau oper perseneling dengan tuas dibelakang kemudi ala mobil F1. Sama saja sebenarnya dengan memainkan + dan - di tuas perseneling.

Perlu diperhatikan juga supaya transmisi matic awet yaitu ketika macet dan berhenti lama seperti di traffic light biasakan posisikan tuas di N. Menahan terlalu lama di D membuat transmisi cepat panas dan memperpendek umurnya, kalau sampai transmisi jebol or bermasalah biayanya mahal banget genk. Serta jangan lupa periodicly ganti oli transmisinya sesuai dengan jadwal dari manufacturer.

Verdict: two pedals juga ada teknik nya kan ya? Teknologi memang selalu berkembang dan mebuat hidup jadi mudah tinggal bagaimana kita menggunakannya saja.
tiba-tiba jadi keinget stiker "men use three pedals" alias mobil manual padahal mobil manual ini bisa juga lo oper gear tanpa ngopling dengan cara halus (tidak pakai  maksa masukin gear sampai transmisi bunyi gak karuan), penasaran kah? tunggu tulisan selanjutnya

semoga membantu, cheers......




Review Bridgestone Battlax T30

$
0
0
T30...... merupakan salah satu produk ban bridgestone untuk sepeda motor. Ban ini menjadi pilihan saya jadi sepatu baru si biru ninja 650 saya menggantikan ban dunlop yang sudah expired dan menuju habis setelah jalan sejauh 6,200 km. Kenapa gak pakai merek lain? sebelumnya saya pakai Battlax S20 di ninja 250 saya dan puas dengan performance serta millage nya (jarak tempuh), jadi saya mau coba battlax lagi seri lainnya dan pilihan jatuh pada T30 yang desain untuk touring berhubung si biru ini kuda beban yang dipakai tiap hari ngantor dan pakai touring juga.


Kode T pada ban ini menandakan designated for touring, dimana ban depan single compound dan ban belakang dual compound. Feeling saya sih depan medium compound semua sedangkan belakang bagian tengah medium compund dan sampingnya soft untuk keperluang mereng-mereng saya sih cukup ya. Yang cukup menarik dari ban ini adalah ban depannya yang ada bentuk seperti huruf T or Y menurut saya.



Saat artikel ini ditulis ban sudah berjalan kurang lebih sejauh 6,700 km dalam jangka waktu 6 bulan. Ban saya pasang pada bulan Februari dan kedua ban kode produksi sekitar Nov 2014, masih cukup fresh ban nya ketika terpasang. Ban depan yang digunakan depan 120/70 R-17 dan belakan 180/55 R-17 kebetulan memang velg belakang sudah diganti dengan 6 inch jadi masih masuk rekomendasi BS untuk size 180. Tekanan ban juga saya pertahankan selalu di 32 psi depan dan 36 psi belakang as recommend dari Kawasaki.
Sebagaimana ban baru pada umumnya, ketika pertama kali ban terasa licin karena masih ada lapisan lilin yang menutup ban tapi setelah jalan diatas 150 km selanjutnya grip langsung mulai terasa. Saya ingatkan pada bro and sis sekalian untuk ban motor ketika baru harap berhati-hati karena ada proses inreyen yang sedang berjalan dan juga jangan extrim rebahnya karena memang licin, diatas 150 km mau dipakai extrim Insyaallah aman.

Performance
1,500 km pertama selain saya habiskan pulang pergi ke kantor juga saya pakai touring berdua istri ke puncak yang artikelnya bisa dilihat disini touring to Melrimba Garden Puncak
wah ini pertama kalinya saya pakai ban ini miring extrim berboncengan pula dan gak ada gejala ngebuang seperti pakai Dunlop bawaan motor.
chicken strip atau area ban yang belum sentuh aspal pun tinggal tipis sekali sekitar 5 mm saja. Sangat-sangat puas pakai ban ini termasuk juga gejala power slide atau slide ban belakang tidak ada lagi. Ditambah lagi pengereman jadi tambah mantap karena ban baru termasuk juga lebih empuk bannya
Performance di waktu hujan untuk pengereman juga OK tapi untuk cornering saya play safe saja dan kalem so far aman saja ban nya.
Performance di jalan rusak or gravel and sand juga ok and masih bagus gripnya kecuali lawan tanah merah walah nyerah deh seperti kejadian di bawah ini.
Top speed yang diperoleh dengan ban ini yaitu 170 kpj dilakukan di jalan bypass Kerawang arah Cikampek, si biru tetap melaju anteng tidak ada limbung atau goyang.






Millage
Millage or jarak tempuh ban, kalau saya amati setelah 6,700 km karet ban seperti sudah mulai keras dan terasa kasar bantingannya meski kembangan masih terasa empuk. Kalau diukur ketinggian karet ban ke TWI (thread wear indicator) yang merupakan batas safe pengunaan ban, untuk ban depan sekitar 3 mm lagi dan belakang masih ada sekitar 5 mm lagi. Loh kok ban depan habis lebih cepat, wajar saja karena sering dalam kota dan banyak penggunaan rem depan.
Masih lebih tebal dibandingkan ban dunlop yang lebih cepat habisnya, seingat saya waktu itu sebelum ganti yang depan sudah tinggal 1 mm lagi ke TWI dan belakang less than 5 mm.
Dibawah ini foto ban kemarin sore






Cons
Pernah juga ban ini keok dan selip waktu naik ke tebing Kraton Bandung dari tempat parkir mobil menanjak ke atas ada sekitar 2 km lagi dan jalan rusak parah. Waktu itu saya jadi RC dan jalanan rusak habis hujan bercampur tanah merah seperti di foto di bawah ini. Ban belakang selip dan kehilangan traksi berkali-kali sampai akhirnya diputuskan untuk putar arah. Cerita riding kesana saya tuliskan di artikel ini touring to Bandung


Kejadian selanjutnya ketika jalanan hujan dan ada lapisan tipis air yang bergerak dan jalan sedikit menikung, saya ingat posisi tidak  menginjak marka jalan dan hanya miring sedikit motor kena gejala aquaplaning di ban belakang padahal kecepatan tidak terlalu tinggi. Mungkin kalau ada traction control akan lebih membantu, tapi karena motor ini memang gak ada TC ya gitu deh sering ada power slide dll.
Sepetinya curhatan saya ini mengenai aquaplaining terbaca juga oleh pihak Bridgestone jadi mereka mengeluarkan T30 evo yang merupakan pengembangan dari T30

Pengembangan dilakukan dengan penambahan salah satu panjang groove di ban belakang untuk mendapatkan bidang kontak lebih baik di permukaan basah. Harusnya ini bisa mengurangi gejala aquaplanning tersebut dan meningkatkan performa

Verdict
T30 bisa jadi salah satu opsi untuk hobi touring or riding performance diatas ban standar bawaan motor pastinya. Millage juga cukup baik meski ban akan jadi lebih keras seiring waktu berjalan
Tadinya saya pikir si biru karakter handling kurang tegas seperti ninja 250 saya sebelumnya efek motor yang lebih tinggi ternyata setelah ganti ban this bike is very easy to flip in traffic jam and to cornering.
Saya sarankan sebelum upgrade shock, sistem pengereman, stabilizer, steering damper dan kawan-kawan silahkan coba ganti ban dulu satu set komplit tentunya ban yang performancenya diatas ban standar then you will feel the big differences.


Well sepertinya cukup review dari saya, nextnya saya mau coba brand lain dulu to get another riding experience and feel. Kalau pakai ban sama terus nanti artikel gak nambah-nambah, haha






Viewing all 191 articles
Browse latest View live